Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menerima kunjungan Presiden Joko Widodo saat upacara penyambutan di Riyadh, Arab Saudi, 19 Oktober 2023. Jokowi juga mendorong agar permasalahan di daerah konflik Palestina dan Israel dapat segera terselesaikan sesuai dengan ketentuan yang disepakati. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari Arab Saudi yang menyerukan agar Israel dijatuhi sanksi atas serangan di Gaza. Sanksi tersebut bertujuan agar Israel tak mengulangi perbuatannya kembali.
Berita kedua top 3 dunia adalah Boeing mengakui salah atas kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines yang merenggut korban ratusan orang. Terakhir adalah deretan senjata yang digunakan oleh kelompok Houthi, Yaman. Berikut selengkapnya:
1. Arab Saudi Serukan Jatuhkan Sanksi ke Israel
Menteri Luar NegeriArab Saudi Faisal bin Farhan menyerukan agar Israel dijatuhi sanksi, begitu juga pejabat di Negeri Bintang Daud tersebut terkait kejahatan perang yang mereka lakukan dalam perang Gaza. Ucapan Faisal bin Farhan itu adalah sikap paling terbuka Kerajaan Arab Saudi terhadap penolakannya atas penjajahan Israel di Jalur Gaza.
Seruan itu disampaikan Faisal bin Farhan dalam sebuah panel di European Council on Foreign Relations’ (ECFR) di Madrid pada pekan ini. Faisal bin Farhan menekankan tentara Israel yang ada di Gaza setiap hari melanggar prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional dan negara-negara Barat bisa dengan mudah menjatuhkan sanksi untuk mencegah kejahatan serupa terulang lagi di kemudian hari.
“Mudah sekali bagi Eropa yang ingin fokus pada isu kemanusiaan untuk setidaknya meminta pertanggung jawaban pada Israel agar memenuhi tanggung jawabnya pada warga sipil Gaza agar mendapatkan akses kemanusiaan yang dibutuhkan,” kata Faisal bin Farhan.
2. Boeing Akui Bersalah Soal Jatuhnya Pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines
Produsen pesawat Boeing mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS terkait dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX. Menurut dokumen pengadilan, raksasa penerbangan itu mengaku bersalah atas penipuan.
Kesepakatan tersebut muncul setelah jaksa menyimpulkan Boeing mengabaikan penyelesaian sebelumnya yang menyebabkan 346 orang tewas di Ethiopia dan Indonesia lebih dari lima tahun lalu. Di Indonesia, kecelakaan terjadi pada penerbangan Lion Air dari Jakarta menuju Padang pada 2018.
Advertising
Advertising
"Kami telah mencapai kesepakatan prinsip mengenai ketentuan resolusi dengan Departemen Kehakiman, tergantung pada memorialisasi dan persetujuan ketentuan tertentu," kata Boeing dalam sebuah pernyataan.
Dokumen pengadilan yang diajukan di Texas pada hari Minggu mengatakan Boeing telah setuju untuk mengaku bersalah atas konspirasi untuk menipu Amerika Serikat selama sertifikasi pesawat MAX. Boeing akan didenda berdasarkan kesepakatan tersebut dan harus membayar minimal US$ 455 juta atau setara Rp 7,4 triliun dalam "program kepatuhan dan keselamatan." Sementara kompensasi untuk keluarga korban Lion Air dan Ethiopian Airlines akan ditentukan oleh pengadilan.
3. Houthi Beberkan Senjata Baru Canggihnya yang Bikin Keder Barat, dari Drone Laut hingga Rudal Balistik Hipersonik
Kelompok bersenjataHouthidiYamanmengumumkan bahwa mereka telah menggunakan tiga jenis senjata baru yang sangat canggih dan mematikan selama serangan mereka di Laut Merah dan sekitarnya. Mereka menyatakan bahwa pencapaian dengan senjata ini telah terbukti efektif di lapangan dalam menghadapi teknologi militer mutakhir Barat.
Almasirahmenyatakan bahwa senjata canggih itu adalahrudal"Palestina",dronelaut Tufan 1, dan rudal balistik hipersonik Hatem-2. Media Houthi itu mengurai kecanggihan ketiganya pada Sabtu, 6 Juli 2024.
Senjata-senjata ini memulai aksinya dalam pertempuran untuk mendukung warga Palestina diGazadalam menghadapi invasiIsrael. “Houthi bertekad untuk mengembangkan persenjataan militernya sesuai dengan kebutuhan pertempuran melawan 'tiga kejahatan' global, yaitu Amerika Serikat, Inggris, dan Israel, yang bertujuan untuk mengatasi dan mengalahkan sistem Barat yang tersebar di wilayah Arab,” tulisAlmasirah.
Fokus di Parlemen, Rusdi Kirana Pensiun Urus Lion Air
3 hari lalu
Fokus di Parlemen, Rusdi Kirana Pensiun Urus Lion Air
Rusdi Kirana mengatakan, dia pensiun dari maskapai penerbangan Lion Air Grup setelah duduk di kursi parlemen. Ditambah lagi dia sudah dilantik sebagai Wakil Ketua MPR 2024-2029.