Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

Reporter

Minggu, 7 Juli 2024 08:35 WIB

Pendukung Houthi berunjuk rasa mengecam serangan udara yang dilancarkan AS dan Inggris terhadap Houthi, di Sanaa, Yaman 12 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok milisi Houthi di Yaman menyatakan telah menyerang 153 kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel sejak Oktober 2023. Serangan itu menggunakan rudal dan drone canggih bikinan mereka sendiri.

Almasirah, media Houthi di Yaman, menyatakan pada Ahad, 7 Juli 2024, bahwa Houthi telah mengadopsi strategi baru dan menggunakan alat-alat baru dalam operasi militer melawan kepentingan Israel, baik di laut maupun jauh ke dalam wilayah Negeri Yahudi. Alat baru itu antara lain drone laut Toofan 1 yang berdaya rusak tinggi dan telah mereka gunakan untuk menenggelamkan kapal Tutor.

M/V Tutor adalah kapal kargo pengangkut batu bara Yunani berbendera Liberia yang tenggelam pada 12 Juni 2024 di Laut Merah. Operasi Perdagangan Laut Inggris (UKMTO) melaporkan bahwa kapal itu ditabrak oleh sebuah kapal kecil dan kemudian kembali dihantam oleh proyektil tak dikenal yang menyebabkan kerusakan parah pada kapal tersebut.

Houthi menyatakan bahwa mereka juga menggunakan rudal balistik hipersonik untuk menembak MSC Sarah V di perairan Yaman. Kapal kontainer berbendera Liberia itu dioperasikan oleh MSC Mediterranean Shipping, perusahaan pengapalan Swiss. Rudal hipersonik buatan dalam negeri ini memiliki teknologi canggih, penargetan yang tepat, dan kemampuan jarak jauh.

Pemimpin Houthi, Sayid Abdulmalik Badruldin Al-Houthi alias Abu Jibril, menyatakan bahwa baru-baru ini milisinya telah menggelar 10 operasi militer dengan mengerahkan 26 rudal balistik, drone, dan kapal yang menyasar delapan kapal. “Dengan demikian, jumlah total kapal yang menjadi sasaran yang terkait dengan musuh-musuh — Israel, Amerika Serikat, dan Inggris — berjumlah 153 kapal, yang merupakan jumlah yang signifikan dan berdampak besar pada musuh,” katanya, seperti dikutip Almasirah. Jumlah itu merupakan total kapal korban mereka sejak Oktober 2023.

Advertising
Advertising

Houthi, yang nama resminya Ansar Allah, adalah kelompok bersenjata beraliran Islam Syiah yang mengkudeta pemerintahan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh pada 2014. Kelompok ini menguasai sebagian wilayah negeri itu, termasuk Sanaa, ibu kota Yaman. Hal ini telah memicu perang saudara di sana yang masih berlangsung hingga kini.

Setelah Israel menginvasi Jalur Gaza, Palestina sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Houthi mengumumkan embargo terhadap Israel. Mereka menyerang kapal-kapal yang mereka klaim berhubungan dengan Israel saat kapal-kapal itu melintasi Laut Merah, Teluk Aden, dan Samudera Hindia yang berdekatan dengan Yaman.

Berbagai serangan itu telah memicu krisis di kawasan Laut Merah. Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, lantas meluncurkan Operasi Penjaga Kemakmuran, operasi militer multinasional untuk mengamankan perairan sekitar Yaman.

Menurut Sayid Abdulmalik Al-Houthi, operasi militer Houthi telah menyebabkan biaya asuransi kapal meningkat lebih dari seribu persen dan biaya pengapalan ke Amerika melonjak sebesar 7%. Situasi serupa juga terjadi di Inggris dan bahkan lebih buruk dari situasi yang dialami Amerika.

Pilihan editor:

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

2 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

4 jam lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

6 jam lalu

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

62 Tahun Lalu Peluncuran Debut Single The Beatles Lagu Love Me Do, Begini Liriknya

6 jam lalu

62 Tahun Lalu Peluncuran Debut Single The Beatles Lagu Love Me Do, Begini Liriknya

Love Me Do adalah single perdana band rock Inggris The Beatles, 62 tahun lalu. Berikut liriknya.

Baca Selengkapnya

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

9 jam lalu

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

10 jam lalu

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

13 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

14 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

15 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya