Pemimpin Hizbullah Bertemu Delegasi Hamas, Membahas Konflik Gaza
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Jumat, 5 Juli 2024 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hassan Nasrallah, ketua kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon, menerima delegasi Hamas yang dipimpin oleh anggota biro politik kelompok tersebut, Khalil al-Hayya, menurut stasiun televisi Lebanon al-Manar pada Jumat 5 Juli 2024.
Para sekutu yang menentang Israel membahas perkembangan keamanan dan politik terkini di Gaza, dan membahas front terbuka di Lebanon, Yaman dan Irak, kata laporan itu.
Mereka juga meninjau perundingan Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Doha, dan membahas proposal untuk “mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina di Gaza”, menekankan perlunya koordinasi berkelanjutan antara Hizbullah dan Hamas, kata al-Manar.
“Diskusi ini mencakup perkembangan terkini mengenai negosiasi yang sedang berlangsung, suasananya, dan proposal yang diajukan untuk mencapai gencatan senjata dan mengakhiri tindakan agresif terhadap rakyat Palestina di Gaza.”
“Kedua belah pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk melanjutkan koordinasi baik di tingkat lapangan maupun politik untuk mencapai tujuan bersama.”
Sejak 7 Oktober, Hizbullah yang didukung Iran telah menyatakan dukungan kuatnya terhadap faksi perlawanan Palestina di Gaza. Ini termasuk Hamas dan Jihad Islam, dalam perjuangan mereka melawan Israel yang telah menyebabkan lebih dari 38.000 warga Palestina tewas dan sekitar 80.000 orang terluka.
Pada 8 Oktober, Hizbullah mengumumkan pembukaan apa yang disebutnya “front belakang” untuk mendukung Hamas dan mengalihkan perhatian tentara Israel dari agresinya terhadap Gaza. Hizbullah telah mengkonfirmasi bahwa dukungan ini akan terus berlanjut sampai gencatan senjata tercapai di Jalur Gaza.
Keputusan ini memicu reaksi beragam di Lebanon.
Beberapa warga Lebanon, terutama dari partai politik Kristen, mengkritik Hizbullah karena berpotensi menyeret Lebanon ke dalam “perang” yang tidak dapat dihindari dan menarik serangan Israel ke wilayah Lebanon. Mereka berpendapat bahwa tindakan Hizbullah berisiko meningkatkan konflik di perbatasan Lebanon.
Sebaliknya, kelompok Lebanon lainnya memandang Hizbullah sebagai organisasi perlawanan akar rumput yang membebaskan Lebanon selatan dari pendudukan Israel selama 18 tahun pada 2000. Mereka percaya Hizbullah memiliki tugas kemanusiaan untuk mendukung warga Palestina di Gaza.
Hizbullah secara konsisten menegaskan bahwa mereka tidak menginginkan perang namun siap menghadapi perang jika diperlukan.
Pilihan Editor: Serangan Israel ke Selatan Lebanon Diklaim Menewaskan Komandan Hizbullah Mohammed Nasser
AL JAZEERA | SHAFAQ