Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

Kamis, 4 Juli 2024 18:30 WIB

Ekspresi seorang anak Palestina menyusul serangan Israel di dekat sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 3 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta -Perwakilan Tetap Malaysia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ahmad Faisal Muhamad membahas seputar gagasan pengiriman pasukan perdamaian PBB ke Jalur Gaza oleh Malaysia dan Indonesia. Ide dari kedua negara tersebut muncul di tengah serangan Israel yang masih berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Ahmad mengatakan saat ini mereka harus menunggu dan melihat bagaimana ujung dari pertempuran di Gaza sebelum melakukan koordinasi lebih lanjut untuk pengiriman pasukan. Menurut dia, Malaysia dan Indonesia memiliki sikap yang sangat “bersatu dan konsisten” mengenai isu Palestina.

“Tentu saja, jika ada inisiatif mengenai Palestina, saya pikir kami akan mengoordinasikan upaya kami dan bekerja sama dengan sangat erat,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 Juli 2024.

Berbicara spesifik tentang pengiriman pasukan perdamaian, duta besar itu menuturkan, “Saya pikir saat ini kita harus menunggu dan melihat bagaimana konflik ini akan berakhir. Bagaimana negosiasinya, apa yang akan terjadi… Tetapi jika ada peluang, saya yakin para pemimpin kami akan mendiskusikan dan berkolaborasi tentang bagaimana mengoordinasikan upaya dengan sangat erat.”

Ide mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza awalnya dilontarkan oleh Menteri Pertahanan dan presiden terpilih RI Prabowo Subianto. Berbicara di forum pertahanan dunia Shangri-La Dialogue di Singapura pada Sabtu, 2 Juni 2024, Prabowo menyerukan gencatan senjata antara Palestina dengan Israel, serta mendukung seluruh upaya yang dapat mempercepat perkembangan solusi dua negara.

“Kami berupaya sebisa mungkin melakukan bantuan kemanusiaan. Jika diperlukan dan jika diminta oleh PBB, kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau gencatan senjata yang prospektif ini,” ujarnya, dikutip dari tayangan resmi Shangri-La Dialogue.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pun sempat membahas gagasan ini dengan Prabowo ketika berbicara melalui telepon baru-baru ini. Anwar menyampaikan ketersediaan Malaysia untuk bekerja sama dalam mengirimkan pasukan perdamaian PBB ke Gaza.

“Menyinggung situasi kemanusiaan di Palestina, saya menginformasikan kesiapan Malaysia untuk bekerja sama termasuk dalam aspek penugasan pasukan perdamaian dengan Indonesia jika diamanatkan oleh PBB,” tulis Anwar di media sosial Instagram pada Senin, 1 Juli 2024, bersamaan dengan foto dirinya yang tampak sedang bercakap dengan Prabowo lewat telepon.

Perwakilan Palestina sendiri telah menanggapi gagasan dari kedua pejabat pemerintah tersebut. Pengamat Tetap Palestina di PBB Riyad H. Mansour beranggapan ide tersebut belum tepat untuk dieksekusi sekarang, ketika Palestina dan dunia sedang berupaya mengakhiri pertempuran.

“Meskipun kami menyambut baik semua niat dari mereka yang ingin membantu, kami belum berada pada tahap untuk menangani masalah tersebut saat ini,” katanya, di konferensi pers yang sama dengan Ahmad. Keduanya sedang melakukan kunjungan ke Indonesia sebagai anggota biro Komite Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina (CEIRPP).

Ahmad juga merespons pertanyaan wartawan tentang hasil dari pertemuan Anwar dengan petinggi kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, pada Mei lalu di Qatar. Ia berkata pemerintah Malaysia bekerja keras dalam mengadvokasi perjuangan Palestina, “termasuk bertemu dengan semua pemangku kepentingan yang ingin terlibat dengan kami”.

Pilihan Editor: Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

1 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

3 jam lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

4 jam lalu

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati Makin Jelas, Olly PDIP: Tinggal Memilih Lokasi

6 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati Makin Jelas, Olly PDIP: Tinggal Memilih Lokasi

Saat ditanya akankah pertemuan Prabowo-Megawati digelar sebelum pelantikan Presiden pada 20 Oktober mendatang, Puan menjawab singkat: Secepatnya.

Baca Selengkapnya

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

7 jam lalu

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.

Baca Selengkapnya

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

11 jam lalu

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

12 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

13 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

14 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya