Jajak Pendapat Setelah Debat Pilpres AS Biden Vs Trump, Siapa yang Lebih Unggul?

Kamis, 4 Juli 2024 08:08 WIB

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Presiden AS Joe Biden mendengarkan kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat mereka di Atlanta, Georgia, AS, 27 Juni 2024. REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Amerika Serikat saat ini mungkin merasa dejavu, lantaran pemilihan Presiden yang akan di gelar pada 5 November mendatang akan mengusung dua calon yang sama, Biden Vs Trump. Lantas siapa yang lebih unggul?

Dikutip dari economist.com, uniknya baik Donald Trump maupun Joe Biden sama-sama tidak disukai oleh banyak orang. Pemerintahan Biden banyak dikritik lantaran kebijakannya yang menyebabkan inflasi tinggi, undang-undang kebijakan industri besar, dan kekacauan di luar negeri, serta kekhawatiran tentang usianya yang terus mengganggu kampanyenya.

Sementara itu, pendukung Trump mencoba membatalkan kekalahannya dalam pemilihan tahun 2020. Dia kini menghadapi dakwaan federal atas dugaan keterlibatannya dalam skema tersebut dan telah dinyatakan bersalah atas kejahatan terkait kampanye presiden 2016-nya. Pemilihan kali ini lebih merupakan referendum tentang siapa yang dianggap orang Amerika sebagai pilihan yang paling tidak buruk, daripada sekadar kontes popularitas.

Perkiraan pemilihan menunjukkan peluang masing-masing kandidat untuk memenangkan masa jabatan kedua.

Usai debat kemarin, Donald Trump terlihat memimpin daripada Biden. Dua jajak pendapat baru yang diambil setelah debat bencana antara Presiden Joe Biden dan Donald Trump memberikan kabar yang mengecewakan bagi Demokrat.

Advertising
Advertising

Jajak pendapat Suffolk University/USA TODAY yang diterbitkan pada hari Selasa menemukan bahwa Trump mengalahkan Biden dengan selisih 3 persen dalam pemilihan presiden yang melibatkan enam kandidat.

Jajak pendapat lain yang juga menemukan bahwa Trump memimpin dengan selisih 6 persen di atas presiden, tidak berubah dari survei sebelumnya. Dikutip dari economist, 56 persen Partai Demokrat dan pemilih terdaftar yang cenderung Demokrat mengatakan bahwa partai mereka memiliki peluang lebih baik untuk menang dengan kandidat lain selain Biden.

Jajak pendapat baru ini muncul ketika semakin banyak pertanyaan tentang kemampuan Biden menghadapi Trump, dengan semakin banyak Demokrat yang secara terbuka menyerukan agar ia mundur setelah debat di mana ia tampak kesulitan merespons serangan verbal dari lawannya.

Kampanye Biden mengatakan dalam sebuah email bahwa jajak pendapat lain, termasuk jajak pendapat internal, menemukan bahwa presiden berada di posisi yang sama atau unggul dari Trump setelah debat. Mereka juga mencatat bahwa liputan media tentang debat Presiden Barack Obama pada tahun 2012 menyebabkan "penurunan besar, namun sementara, dalam jajak pendapatnya."

Menurut jajak pendapat USA TODAY, para pemilih melihat Trump sebagai pemenang yang jelas dalam debat tersebut, dengan 50 persen memilih mantan presiden sebagai pemenang dibandingkan dengan 11 persen untuk Biden. Sebanyak 28 persen mengatakan bahwa tidak ada kandidat yang menang.

Meskipun demikian, 44 persen dari mereka yang menonton debat presiden mengatakan bahwa debat tersebut tidak mempengaruhi keputusan mereka tentang siapa yang akan mereka pilih. Sekitar sepertiga dari responden mengatakan bahwa debat tersebut membuat mereka lebih mungkin untuk memilih Trump, sementara 10 persen mengatakan bahwa debat tersebut membuat mereka condong memilih Biden.

SUKMA KANTHI NURANI I ECONOMIST I USA TODAY

Pilihan Editor: Soal Ini yang Buat Joe Biden Disorot Publik Saat Debat Lawan Donald Trump

Berita terkait

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

1 jam lalu

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

9 jam lalu

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.

Baca Selengkapnya

Anak SBY, Adik AHY Jadi Wakil Ketua MPR, Rekam Jejak Politik Edhie Baskoro Yudhoyono

1 hari lalu

Anak SBY, Adik AHY Jadi Wakil Ketua MPR, Rekam Jejak Politik Edhie Baskoro Yudhoyono

Putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas terpilih sebagai Wakil Ketua MPR periode 2024-2029. Segini harta kekayaan adik AHY.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Konflik Israel-Palestina, Siapa Mereka?

1 hari lalu

Jusuf Kalla Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Konflik Israel-Palestina, Siapa Mereka?

Jusuf Kalla menyebut tiga tokoh utama yang bisa menghentikan konflik Israel-Palestina antara lain Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Demokrat Prioritaskan AHY untuk Diusulkan Masuk Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Demokrat Prioritaskan AHY untuk Diusulkan Masuk Kabinet Prabowo

AHY menjadi prioritas Demokrat karena dianggap memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi seorang menteri di era kabinet Prabowo nanti.

Baca Selengkapnya

Soal Hak Aborsi, Posisi Melania Trump Berlawan dengan Donald Trump

2 hari lalu

Soal Hak Aborsi, Posisi Melania Trump Berlawan dengan Donald Trump

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump menulis dalam memoar terbarunya bahwa seorang perempuan mempunyai hak untuk melakukan aborsi

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

3 hari lalu

Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

Mark Rutte meyakinkan tak ada yang perlu dikhawatirkan dari pilpres AS karena dia tetap akan bekerja sama, baik dengan Donald Trump atau pun Harris

Baca Selengkapnya

Hassan Nasrallah Pemimpin Hizbullah Wafat, Apa Kata Joe Biden dan Netanyahu?

4 hari lalu

Hassan Nasrallah Pemimpin Hizbullah Wafat, Apa Kata Joe Biden dan Netanyahu?

Hizbullah mengumumkan kematian pemimpinnya, Hassan Nasrallah. Apa kata tokoh dunia soal peristiwa ini?

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

6 hari lalu

Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah oleh militer Israel.

Baca Selengkapnya

Biden Sebut Pembunuhan Pemimpin Hizbullah adalah Tindakan Adil

6 hari lalu

Biden Sebut Pembunuhan Pemimpin Hizbullah adalah Tindakan Adil

Kelompok Hizbullah kehilangan pemimpinnya Hassan Nasrallah yang tewas diserang Israel. Joe Biden buka suara.

Baca Selengkapnya