Daftar Pejabat AS yang Mundur sebagai Protes atas Kebijakan Biden untuk Gaza

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 3 Juli 2024 17:30 WIB

Para pengunjuk rasa memblokir pintu masuk perkemahan setelah pidato pendiri Turning Point USA dan komentator konservatif Charlie Kirk di kampus dekat perkemahan protes pendukung Palestina di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 7 Mei 2024. REUTERS/David Ryder

TEMPO.CO, Jakarta - Dukungan Presiden Joe Biden terhadap Israel selama perang yang telah berlangsung hampir sembilan bulan di Gaza telah mendorong setidaknya sembilan pejabat pemerintahan AS untuk mengundurkan diri, dan beberapa di antaranya menuduh Presiden AS tersebut menutup mata terhadap kekejaman Israel di daerah kantung Palestina tersebut.

Pemerintahan Biden menyangkal hal ini, dengan menunjuk pada kritiknya terhadap korban sipil di Gaza dan upayanya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke daerah kantong tersebut, di mana para pejabat kesehatan mengatakan bahwa hampir 38.000 orang telah terbunuh dalam serangan Israel.

Israel melancarkan serangannya di Gaza setelah para pejuang Hamas menyerbu masuk ke Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 orang, menurut angka-angka dari Israel.

Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkapkan bahwa helikopter dan tank-tank Israel telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel sebagai korban tewas dari pihak Perlawanan Palestina.

Berikut adalah para pejabat AS yang mengundurkan diri:

Advertising
Advertising

Maryam Hassanein, yang merupakan Asisten Khusus di Departemen Dalam Negeri, berhenti dari pekerjaannya pada Selasa, 2 Juli 2024bi. Ia mengecam kebijakan luar negeri Biden, menggambarkannya sebagai "mendukung genosida" dan merendahkan martabat orang Arab dan Muslim.

Stacy Gilbert, yang bertugas di Biro Kependudukan, Pengungsi dan Migrasi Departemen Luar Negeri AS, mengundurkan diri pada akhir Mei. Ia mengatakan bahwa ia mengundurkan diri karena laporan pemerintah kepada Kongres yang menurutnya keliru menyatakan bahwa Israel tidak menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Alexander Smith, seorang kontraktor untuk USAID, berhenti pada akhir Mei lalu, dengan tuduhan adanya penyensoran setelah badan bantuan luar negeri AS tersebut membatalkan publikasi presentasinya tentang kematian ibu dan anak di kalangan warga Palestina. Badan tersebut mengatakan bahwa hal itu tidak melalui tinjauan dan persetujuan yang tepat.

Pada Mei, Lily Greenberg Call menjadi orang Yahudi pertama yang ditunjuk secara politis untuk mengundurkan diri, setelah menjabat sebagai Asisten Khusus Kepala Staf di Departemen Dalam Negeri. "Sebagai seorang Yahudi, saya tidak bisa mendukung bencana Gaza," tulisnya di Guardian.

Hala Rharrit, seorang juru bicara berbahasa Arab untuk Departemen Luar Negeri, meninggalkan jabatannya pada April karena menentang kebijakan Amerika Serikat terhadap Gaza, tulisnya di halaman LinkedIn.

Annelle Sheline mengundurkan diri dari biro hak asasi manusia Departemen Luar Negeri AS pada akhir Maret, dan menulis di sebuah artikel CNN bahwa ia tidak dapat melayani pemerintah yang "membiarkan kekejaman seperti itu".

Tariq Habash, seorang warga Amerika keturunan Palestina, berhenti sebagai Asisten Khusus di kantor perencanaan Departemen Pendidikan pada Januari. Ia mengatakan bahwa pemerintahan Biden menutup mata terhadap kekejaman di Gaza.

Harrison Mann, seorang mayor Angkatan Darat AS dan pejabat Badan Intelijen Pertahanan, mengundurkan diri pada November karena kebijakan Gaza dan mengumumkan alasannya pada Mei.

Josh Paul, Direktur biro urusan militer politik Departemen Luar Negeri AS, mengundurkan diri pada bulan Oktober sebagai pengunduran diri pertama yang diketahui publik, dengan alasan apa yang ia gambarkan sebagai "dukungan membabi-buta" Washington untuk Israel.

MIDDLE EAST MONITOR

Pilihan Editor: Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan

Berita terkait

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

6 jam lalu

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

Rasha Al-Ar'eer yang berusia 10 tahun menuliskan surat wasiat sebelum terbunuh oleh serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarganya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

7 jam lalu

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

Serangan-serangan Israel ke Lebanon membuat mata dunia dan laporan-laporan media massa teralihkan dari Gaza.

Baca Selengkapnya

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

9 jam lalu

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.

Baca Selengkapnya

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

10 jam lalu

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bom Markas Intelijen Hizbullah di Beirut

13 jam lalu

Israel Klaim Bom Markas Intelijen Hizbullah di Beirut

Militer Israel mengklaim pada Kamis menyerang markas intelijen Hizbullah di ibu kota Lebanon, Beirut

Baca Selengkapnya

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

14 jam lalu

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

Aktivis pro-Palestina dengan tangan bercat merah menuduh Menlu Swedia yang baru diangkat mendukung genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

14 jam lalu

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

PBB memastikan pasukan perdamaian di Lebanon (UNIFIL)akan melanjutkan misinya.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

15 jam lalu

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

16 jam lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

18 jam lalu

Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS Michael McCaul desak Biden segera kirim senjata ke Israel, termasuk bom 1 ton

Baca Selengkapnya