Otoritas Islam di Dagestan, Rusia, Larang Penggunaan Niqab

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 3 Juli 2024 16:32 WIB

Pemandangan interior sinagoga Derbent setelah serangan oleh orang-orang bersenjata dan kebakaran, di Derbent di wilayah Dagestan, Rusia 24 Juni 2024, dalam gambar diam dari video. Kepala wilayah Dagestan Sergei Melikov melalui Telegram/Handout melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Islam di wilayah Kaukasus Utara yang mayoritas penduduknya beragama Islam di Rusia Kaukasus Utara Rusia, Dagestan, pada Rabu, 3 Juli 2024, untuk sementara waktu melarang perempuan mengenakan niqab, cadar seluruh wajah, setelah serangan simultan yang menargetkan gereja dan sinagoge menewaskan 22 orang bulan lalu.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di aplikasi perpesanan Telegram, kantor Muftiate Dagestan mengatakan bahwa mereka memperkenalkan larangan "sementara" terhadap niqab setelah ada imbauan dari kementerian kebijakan kewarganegaraan dan urusan agama.

Laporan-laporan yang muncul setelah serangan pada 23 Juni lalu mengatakan bahwa salah satu pria bersenjata itu berencana untuk melarikan diri dengan mengenakan niqab.

Muftiate, sebuah organisasi keagamaan yang mewakili Muslim Dagestan, mengatakan bahwa larangan tersebut akan tetap berlaku "hingga ancaman yang teridentifikasi dihilangkan dan kesimpulan teologis baru tercapai".

Niqab, gaya cadar yang menutupi sebagian besar wajah dan tubuh, berasal dari Jazirah Arab dan mulai populer di Dagestan di tengah kebangkitan Islam di wilayah tersebut setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Advertising
Advertising

Meski hanya sebagian kecil perempuan Dagestan yang mengenakan cadar penuh, niqab telah menjadi pemandangan umum di kota-kota besar di wilayah ini.

Cadar serupa dilarang oleh hukum di beberapa negara Eropa dan negara-negara pasca-Soviet.

Dua puluh dua orang tewas dalam serangan simultan terhadap gereja-gereja Ortodoks, sinagoge, dan pos-pos pemeriksaan polisi di seluruh Dagestan pada 23 Juni. Pasukan keamanan mengatakan bahwa mereka menewaskan lima penyerang dalam baku tembak yang menyebabkan sebuah sinagog di kota Derbent dilalap api.

Dagestan pada 2000-an dan 2010-an dilanda pemberontakan Islamis yang meluas dari negara tetangganya, Chechnya, meskipun keamanan di wilayah ini telah membaik dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Oktober, massa anti-Israel menyerbu bandara di ibu kota Dagestan, Makhachkala, memburu warga Israel dan orang-orang Yahudi yang tiba dengan penerbangan dari Tel Aviv.

Lima bulan kemudian, 145 orang tewas dalam serangan Maret di sebuah gedung konser di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS di Asia Tengah. Pihak berwenang Rusia menahan beberapa warga negara Tajikistan yang disebut-sebut sebagai pelaku serangan senjata dan bom tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor: Duta Besar Ukraina Berharap Indonesia Mau Tanda Tangan Komunike KTT Perdamaian

Berita terkait

Irak Temukan 5 Bom Besar ISIS Tersembunyi di Masjid Bersejarah Mosul

8 hari lalu

Irak Temukan 5 Bom Besar ISIS Tersembunyi di Masjid Bersejarah Mosul

Aparat Irak meminta UNESCO menghentikan semua operasi rekonstruksi di Masjid al-Nuri dan mengevakuasi seluruh kompleks sampai bom tersebut dievakuasi

Baca Selengkapnya

Dagestan Diserang Kelompok Bersenjata, Setidaknya 15 Polisi Tewas

14 hari lalu

Dagestan Diserang Kelompok Bersenjata, Setidaknya 15 Polisi Tewas

Orang-orang bersenjata menembaki sebuah sinagoge, gereja Ortodoks, dan pos polisi dalam serangan di dua kota Dagestan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

26 April 2024

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

7 April 2024

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

6 April 2024

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 Maret 2024

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

28 Maret 2024

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

26 Maret 2024

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

26 Maret 2024

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

26 Maret 2024

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya