Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 Juni 2024 08:00 WIB

Pria memegang bendera Hizbullah dan Palestina saat pendukung Hizbullah melakukan protes solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Beirut, Lebanon, 27 Oktober 2023. REUTERS/Amr Alfiky/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki mengumumkan pada Sabtu bahwa organisasi itu tak lagi menyebut Hizbullah sebagai "organisasi teroris."

Dalam pernyataan yang disiarkan di Saluran Berita Al-Qahera Mesir sehari setelah ia mengakhiri kunjungannya ke Beirut, Hossam Zaki mengatakan, "Dalam keputusan Liga Arab sebelumnya, Hizbullah ditetapkan sebagai organisasi teroris, dan penetapan ini tercermin dalam resolusi, yang mengarah pada pemutusan komunikasi berdasarkan keputusan ini."

"Negara-negara anggota Liga sepakat bahwa label Hizbullah sebagai organisasi teroris tidak boleh lagi digunakan," kata Zaki.

Pejabat tersebut mengaitkan keputusan ini dengan fakta bahwa "Liga Arab tidak memelihara daftar teroris dan tidak secara aktif berupaya untuk menetapkan entitas dengan cara seperti itu."

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah, yang didukung negara Syiah Iran, sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak.

Advertising
Advertising

Organisasi itu juga menyerukan agar Hizbullah "berhenti mempromosikan ekstremisme dan sektarianisme, menahan diri dari mencampuri urusan dalam negeri negara-negara, dan menahan segala dukungan untuk terorisme dan teroris di kawasan tersebut."

Klasifikasi tersebut terjadi tak lama setelah negara-negara Dewan Kerjasama Teluk, yang dikuasai mayoritas negara Sunni, menetapkan Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris pada 2 Maret 2016.

Pada Jumat, harian Lebanon Al-Akhbar melaporkan bahwa Zaki mengunjungi Beirut dan mengadakan pertemuan dengan Muhammad Raad, kepala blok Loyalitas kepada Perlawanan yang berafiliasi dengan Hizbullah.

Ini menandai kontak pertama antara Liga Arab dan Hizbullah dalam lebih dari satu dekade.

Menurut pernyataan Liga Arab pada Jumat, Zaki, selama kunjungannya yang dimulai pada Selasa, mengadakan pertemuan dengan pejabat Lebanon, serta berbagai pemimpin politik dan parlemen yang mewakili spektrum politik Lebanon yang beragam.

Diskusi difokuskan pada upaya meredakan ketegangan di Lebanon selatan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, serta mengatasi kekosongan jabatan presiden Lebanon yang telah berlangsung selama lebih dari 19 bulan.

Kunjungan dan pernyataan Zaki bertepatan dengan meningkatnya kekhawatiran atas potensi eskalasi antara Hizbullah dan Israel.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel saat Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.800 orang sejak 7 Oktober lalu.

Hizbullah telah menghubungkan penghentian serangannya terhadap Israel dengan berakhirnya serangan Tel Aviv di Gaza.

Pilihan Editor: Liga Arab Akan Gelar Pertemuan Darurat Bahas Kejahatan Israel di Gaza

ANADOLU

Berita terkait

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

59 menit lalu

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

2 jam lalu

Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

Mantan Mayor Jenderal Israel menggambarkan keputusan Netanyahu, Gallant dan Halevi, sebagai "kegilaan yang sangat parah".

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Bunuh Komandan Senior Hizbullah di Lebanon selatan

3 jam lalu

Serangan Israel Bunuh Komandan Senior Hizbullah di Lebanon selatan

Pejuang Hizbullah melancarkan empat serangan ke lokasi militer Israel setelah mengumumkan gugurnya Mohammad Nahme Naser.

Baca Selengkapnya

Para Jenderal Israel Dukung Penghentian Perang Gaza meski Hamas Tetap Berkuasa

13 jam lalu

Para Jenderal Israel Dukung Penghentian Perang Gaza meski Hamas Tetap Berkuasa

Para jenderal Israel mendukung penghentian serangan militer terhadap Jalur Gaza yang terkepung, meskipun itu artinya Hamas tetap berkuasa.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

13 jam lalu

10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

Makanan khas Palestina memiliki jenis yang beragam dan menggunakan bahan dasar tradisional seperti kacang, minyak zaitun, hingga rempah yang khas.

Baca Selengkapnya

Profil Dick Schoof, Perdana Menteri Belanda yang Baru dilantik Raja Willem-Alexander

14 jam lalu

Profil Dick Schoof, Perdana Menteri Belanda yang Baru dilantik Raja Willem-Alexander

Mantan mata-mata Belanda, Dick Schoof dilantik sebagai Perdana Menteri Baru Belanda. Ini dia profilnya.

Baca Selengkapnya

Israel Lancarkan Serangan Baru di Gaza, Jumlah Korban Tewas Hampir 40.000

15 jam lalu

Israel Lancarkan Serangan Baru di Gaza, Jumlah Korban Tewas Hampir 40.000

Israel masih terus melancarkan serangan di Gaza meskipun beberapa pejabat militernya menyebutkan mereka telah mengakhiri fase pertempuran sengit.

Baca Selengkapnya

Update Korban Perang Gaza: 23 Korban Tewas dalam Serangan Israel

15 jam lalu

Update Korban Perang Gaza: 23 Korban Tewas dalam Serangan Israel

Setidaknya 23 warga Palestina tewas dalam perang Gaza sehingga keseluruhan korban tewas sejak serangan 7 Oktober 2023 sebanyak 37.900 orang

Baca Selengkapnya

Daftar Pejabat AS yang Mundur sebagai Protes atas Kebijakan Biden untuk Gaza

17 jam lalu

Daftar Pejabat AS yang Mundur sebagai Protes atas Kebijakan Biden untuk Gaza

Setelah perang Gaza berlangsung hampir sembilan bulan, sembilan pejabat pemerintahan AS mundur karena tidak setuju dengan kebijakan Biden.

Baca Selengkapnya

Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan

22 jam lalu

Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan

PBB mengingatkan evakuasi besar-besaran hanya akan menambah penderitaan pada warga sipil dan mendorong semakin tinggi krisis kemanusiaan.

Baca Selengkapnya