Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 Juni 2024 13:45 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem pada 5 Juni 2024. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Para petinggi Israel bergabung menyerukan Kongres Amerika Serikat (Kongres AS) membatalkan undangannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bulan depan. Hal ini dilaporkan The Guardian seperti dilansir Arab News pada Jumat.

Rencana Netanyahu untuk berpidato di hadapan Kongres adalah "kesalahan besar," kata para mantan pejabat dan tokoh budaya dalam sebuah opini di New York Times.

Enam penulis tersebut adalah mantan Perdana Menteri Ehud Barak; mantan direktur Mossad Tamir Pardo; David Harel, presiden Akademi Ilmu Pengetahuan dan Humaniora Israel; novelis David Grossman; Talia Sasson, mantan direktur Kantor Kejaksaan Negara; dan ahli kimia pemenang Hadiah Nobel Aaron Ciechanover.

Kelompok tersebut mencakup mantan perdana menteri dan mantan kepala Mossad, dinas intelijen luar negeri Israel.

Mereka menuduh Netanyahu melakukan "tindakan yang memalukan dan merusak," termasuk kegagalan yang menyebabkan serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu serta serangan brutal di Gaza yang dinilai pakar genosida dunia sebagai genosida.

Advertising
Advertising

"Kongres AS telah melakukan kesalahan besar. Kehadiran Netanyahu di Washington tidak akan mewakili negara Israel dan warganya, dan itu akan memberi ganjaran atas tindakannya yang memalukan dan merusak terhadap negara kita," kata keenam penulis tersebut.

"Mengundang Netanyahu akan memberi ganjaran atas penghinaannya terhadap upaya AS untuk membuat rencana perdamaian, mengizinkan lebih banyak bantuan bagi orang-orang Gaza yang terkepung, dan melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menyelamatkan warga sipil.”

“Berkali-kali, ia menolak rencana Presiden (AS) (Joe) Biden untuk menyingkirkan Hamas dari kekuasaan di Gaza melalui pembentukan pasukan penjaga perdamaian.”

Banyak tokoh Demokrat di AS menentang rencana Netanyahu untuk berpidato di Capitol Hill pada akhir Juli.

Minggu lalu, Netanyahu menuduh pemerintahan Biden merusak upaya serangan Israel di Gaza dengan membatasi pasokan senjata.

Netanyahu diundang oleh Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson. Kunjungan tersebut kemudian didukung oleh Pemimpin Minoritas DPR dari Partai Demokrat Hakeem Jeffries dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer.

Para penulis opini tersebut mencatat meningkatnya pertentangan publik terhadap Netanyahu di Israel. "Memberikan panggung kepada Tn. Netanyahu di Washington akan mengabaikan kemarahan dan penderitaan rakyatnya, seperti yang diungkapkan dalam demonstrasi di seluruh negeri," kata mereka.

"Anggota parlemen Amerika seharusnya tidak membiarkan hal itu terjadi. Mereka seharusnya meminta Tn. Netanyahu untuk tinggal di rumah."

Sejumlah Demokrat mengatakan mereka akan memboikot kehadiran tersebut, termasuk Senator Bernie Sanders, yang menggambarkan Netanyahu sebagai "penjahat perang."

Pilihan Editor: Diundang ke AS untuk Pidato, Netanyahu Takut Ditangkap ICC atas Kejahatan Gaza

ARAB NEWS

Berita terkait

Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

5 jam lalu

Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

Mantan Mayor Jenderal Israel menggambarkan keputusan Netanyahu, Gallant dan Halevi, sebagai "kegilaan yang sangat parah".

Baca Selengkapnya

Para Jenderal Israel Dukung Penghentian Perang Gaza meski Hamas Tetap Berkuasa

16 jam lalu

Para Jenderal Israel Dukung Penghentian Perang Gaza meski Hamas Tetap Berkuasa

Para jenderal Israel mendukung penghentian serangan militer terhadap Jalur Gaza yang terkepung, meskipun itu artinya Hamas tetap berkuasa.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

16 jam lalu

10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

Makanan khas Palestina memiliki jenis yang beragam dan menggunakan bahan dasar tradisional seperti kacang, minyak zaitun, hingga rempah yang khas.

Baca Selengkapnya

Israel Lancarkan Serangan Baru di Gaza, Jumlah Korban Tewas Hampir 40.000

18 jam lalu

Israel Lancarkan Serangan Baru di Gaza, Jumlah Korban Tewas Hampir 40.000

Israel masih terus melancarkan serangan di Gaza meskipun beberapa pejabat militernya menyebutkan mereka telah mengakhiri fase pertempuran sengit.

Baca Selengkapnya

Update Korban Perang Gaza: 23 Korban Tewas dalam Serangan Israel

18 jam lalu

Update Korban Perang Gaza: 23 Korban Tewas dalam Serangan Israel

Setidaknya 23 warga Palestina tewas dalam perang Gaza sehingga keseluruhan korban tewas sejak serangan 7 Oktober 2023 sebanyak 37.900 orang

Baca Selengkapnya

Daftar Pejabat AS yang Mundur sebagai Protes atas Kebijakan Biden untuk Gaza

20 jam lalu

Daftar Pejabat AS yang Mundur sebagai Protes atas Kebijakan Biden untuk Gaza

Setelah perang Gaza berlangsung hampir sembilan bulan, sembilan pejabat pemerintahan AS mundur karena tidak setuju dengan kebijakan Biden.

Baca Selengkapnya

Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan

1 hari lalu

Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi, PBB Ingatkan Itu Hanya Memperburuk Penderitaan

PBB mengingatkan evakuasi besar-besaran hanya akan menambah penderitaan pada warga sipil dan mendorong semakin tinggi krisis kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Iran Luncurkan Buku 'Abdi Bangsa', Memoar Mendiang Presiden Ebrahim Raisi

1 hari lalu

Iran Luncurkan Buku 'Abdi Bangsa', Memoar Mendiang Presiden Ebrahim Raisi

Kedutaan Besar Iran di Jakarta meluncurkan buku berjudul 'Abdi Bangsa' yang merupakan kumpulan memoar mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi

Baca Selengkapnya

Coldplay Bawa Pesan Damai di Festival Glastonbury 2024, dari Palestina hingga Ukraina

1 hari lalu

Coldplay Bawa Pesan Damai di Festival Glastonbury 2024, dari Palestina hingga Ukraina

Chris Martin, vokalis Coldplay mengajak penonton di Glastonbury 2024 untuk mengirimkan cinta dan pesan perdamaian ke seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

1 hari lalu

Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

Singapura siap untuk mengakui Palestina sebagai negara jika memiliki pemerintahan efektif yang menolak terorisme dan menerima hak keberadaan Israel

Baca Selengkapnya