Rusia Salahkan Amerika atas Serangan Rudal ke Krimea yang Tewaskan Anak-anak

Reporter

Selasa, 25 Juni 2024 00:11 WIB

Lynne Tracy. FOTO/Twitter/ @FranceNews24

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia menuduh Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan mematikan rudal taktis ATACMS ke bangunan sipil di Sevastopol, Krimea. Kementerian Luar Negeri Rusia kemudian memanggil Duta Besar Amerika untuk Rusia, Lynne Tracy, pada Senin, 24 Juni 2024 berkaitan dengan serangan itu.

Sevastopol adalah kota terbesar di Krimea dan pelabuhan utama di Laut Hitam. Pada Minggu, 23 Juni 2024, Ukraina menyerang infrastruktur sipil di sana menggunakan rudal taktis ATACMS yang dilengkapi dengan bom curah. Empat rudal berhasil ditembak jatuh, tapi rudal kelima meledak di atas kota. Empat orang, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan itu dan lebih dari 150 lainnya cedera.

Bom curah adalah bom yang bila meledak akan melontarkan ratusan bom kecil. Karena dinilai sangat berbahaya, jenis bom ini dilarang diproduksi dan digunakan dalam perang oleh Konvensi Bom Curah, yang diadopsi Majelis Umum PBB pada 2008 dan berlaku mulai 2010. Sebanyak 21 dari 27 negara anggota Uni Eropa dan 18 dari 26 negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menandatangani konvensi ini, tapi Amerika, Rusia, dan Ukraina belum.

“Protes telah disampaikan kepadanya (Lynne Tracy) atas kejahatan mematikan lainnya yang dilakukan oleh rezim Kiev, yang disponsori dan dipersenjatai oleh Washington, yang melakukan serangan rudal dengan sengaja terhadap warga sipil di Sevastopol, yang menyebabkan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS.

Kementerian mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menjadi pihak dalam konflik Rusia-Ukraina dengan “memasok senjata paling canggih kepada tentara Ukraina, termasuk rudal ATACMS, yang dilengkapi dengan bom curah” yang digunakan untuk melawan penduduk sipil. “Keterlibatan Amerika dalam kejahatan mengerikan ini tidak diragukan lagi,” kata mereka. “Tindakan balasan pasti akan dilakukan.”

Advertising
Advertising

Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan Rusia memahami bahwa bukan Kyiv yang mengarahkan rudal dan memastikan peluncurannya, meskipun Ukraina tentu saja ambil bagian dalam proses tersebut. “Kami telah melihat serangan rudal yang sangat biadab di Krimea. Kami sangat memahami siapa yang berada di balik serangan ini, siapa yang menargetkan rudal-rudal yang secara teknis canggih ini. Bukan Ukraina yang merencanakan peluncuran ini,” kata dia.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah mencatat bahwa sistem berteknologi tinggi seperti rudal ATACMS tidak ditangani oleh personel Ukraina. Menurutnya, produsen sistem ini, yakni Amerika, bertanggung jawab atas informasi intelijen, pemanduan, dan penetapan sasaran rudal.

Amerika Serikat membantah terlibat dalam serangan itu. “Ukraina membuat keputusan sendiri mengenai sasarannya dan melakukan operasi militernya sendiri,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih kepada BBC. Amerika telah memasok rudal ATACMS ke Ukraina selama lebih dari setahun. Sistem ini memungkinkan pasukan Ukraina untuk menyerang sasaran hingga 300 kilometer jauhnya.

Ukraina membela serangan tersebut dan menyebut Krimea sebagai sasaran yang sah. “Di Krimea, tidak ada dan tidak boleh ada `pantai´, `zona wisata´, dan tanda-tanda imajiner lainnya dari `kehidupan damai´. Krimea merupakan wilayah asing yang diduduki Rusia, di mana terdapat operasi militer dan perang skala penuh terus berlanjut,” kata Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina, di akun Telegram-nya. “Krimea juga merupakan kamp dan gudang militer yang besar, dengan ratusan sasaran militer langsung, yang coba disamarkan dan ditutup-tutupi oleh Rusia dengan warga sipil mereka sendiri.”

Menurut kantor berita Ukraina Ukrinform, juru bicara Angkatan Laut Ukraina, Dmytro Pletenchuk, menyatakan bahwa Ukraina tidak akan menimbulkan kerusakan akibat ledakan pada objek sipil dan bahwa Rusia-lah yang justru telah mengabaikan keselamatan penduduk sipil.

Pilihan editor:

Berita terkait

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

10 jam lalu

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

Lebih dari 40 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat pada akhir pekan mengecam transfer senjata "melanggar hukum" yang dilakukan Rusia ke Korea

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

18 jam lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

20 jam lalu

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

Dewan Uni Eropa pada Sabtu mengadopsi paket sanksi terhadap Belarusia yang berisi sejumlah pembatasan yang telah diberlakukan terhadap Rusia.

Baca Selengkapnya

Ukraina dan Uni Eropa Kunci Kesepakatan Bidang Keamanan

2 hari lalu

Ukraina dan Uni Eropa Kunci Kesepakatan Bidang Keamanan

Lewat kesepakatan keamanan yang dibuat, maka Uni Eropa akan melanjutkan dukungan pada Kyev.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Disebut Kesulitan Lacak Senjata yang Dikirim ke Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Disebut Kesulitan Lacak Senjata yang Dikirim ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dilaporkan tidak dapat menemukan senjata-senjata yang pernah diberikan pada Ukraina

Baca Selengkapnya

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

3 hari lalu

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

Rusia pada Kamis 27 Juni 2024 mengutuk percobaan kudeta militer Bolivia

Baca Selengkapnya

Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

3 hari lalu

Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan memberlakukan pembatasan pada media-media dari negara anggota Uni Eropa yang ada di Rusia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut, Adik Ismail Haniyeh Jadi Korban Serangan Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut, Adik Ismail Haniyeh Jadi Korban Serangan Israel

Berita pertama dari deretan Top 3 Dunia tentang kerja sama militer Rusia dan Moskow yang mengusik Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Hasil Euro 2024: Imbang dengan Ukraina Tanpa Gol, Belgia Lolos 16 Besar

3 hari lalu

Hasil Euro 2024: Imbang dengan Ukraina Tanpa Gol, Belgia Lolos 16 Besar

Duel Ukraina vs Belgia dalam pertandingan terakhir grup E Euro 2024 atau Piala Eropa 2024 di MHPArena di Stuttgart berakhir seri.

Baca Selengkapnya

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

4 hari lalu

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

Wakil Menlu Rusia mengatakan bahwa posisi negaranya tegas dalam isu Palestina dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya