Menteri Pertahanan Taiwan Pastikan Taipe Tak Mau Berperang dengan Cina

Reporter

Tempo.co

Senin, 17 Juni 2024 19:00 WIB

Penembak jitu angkatan bersenjata Taiwan mengambil posisi saat latihan pada bagian dari demonstrasi kepada media untuk menunjukkan kesiapan tempur menjelang liburan Tahun Baru Imlek, di pangkalan militer di Taitung, Taiwan 31 Januari 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo pada Senin, 17 Juni 2024, memastikan Taipe tidak mau berperang dengan Cina. Segala kebijakan yang dibuat Taiwan ditujukan semata untuk pertahanan, dan mencegah Beijing merebut Taiwan.

Taiwan secara demokratis memiliki pemerintahan sendiri, di mana Beijing memandang Pulau ini sebagai bagian tak terpisahkan dari Cina. Beijing telah meningkatkan kehadiran militernya dan melakukan kampanye politik yang menekankan bahwa Taiwan bagian dari Cina, namun klaim itu ditolak Taiwan

Presiden Taiwan Lai Ching-te pada Minggu, 16 Juni 2024, mengatakan Cina telah melihat aneksasi dan penghapusan Taiwan sebagai langkah besar nasional. Lai mengatakan pada tentaranya agar jangan menyerah pada setiap pertempuran yakni sebuah teori yang Taiwan mungkin saja bisa runtuh segera setelah Cina melancarkan serangan.

Saat ditanya wartawan berapa lama Taiwan bisa bertahan tanpa bantuan Amerika Serikat dalam menangkis sebuah serangan Cina, Menteri Pertahanan Koo mengatakan perang bukan strategi utama mereka.

“Bukan perkara kami bisa bertahan berapa lama. Strategi kami, hipotesis kami adalah perang asimetris untuk membangun sistem pertahanan dan proses ini sekaligus untuk melemahkan kemampuan Cina menyerang,” kata Koo.

Advertising
Advertising

Sebagai bagian dari reformasi militer yang sampai sekarang masih berjalan, Taiwan mempromosikan gagasan perang asimetris untuk membuat tentara Taiwan yang jumlahnya lebih sedikit dibanding Cina, menjadi lebih mobile dan sulit diserang Cina misalnya dengan rudal dan drone yang dipasang kendaraan.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan dia tidak mendukung kemerdekaan Taiwan tetapi dia juga akan mendukung pengiriman pasukan untuk mempertahankan pulau itu. Posisi resmi AS mengenai intervensi masih ambigu. Sedangkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan semua pihak untuk “menahan diri dari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan di kawasan”, kata juru bicaranya.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Taman Wisata Jungleland Sediakan Tiket Promo Spesial Idul Adha, Terakhir Besok

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

1 jam lalu

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para agen travel di Cina untuk memperbanyak paket wisata ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jenderal Pemimpin Kudeta Bolivia Jalani Penahanan Sementara Selama Enam Bulan

2 jam lalu

Jenderal Pemimpin Kudeta Bolivia Jalani Penahanan Sementara Selama Enam Bulan

Juan Jose Zuniga, jenderal pemimpin kudeta Bolivia yang gagal, diperintahkan menjalani "penahanan pencegahan" selama enam bulan

Baca Selengkapnya

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

5 jam lalu

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

APSyFI mencatat saat ini 21 industri tekstil di Indonesia gulung tikar. Sementara 31 pabrik terancam tutup. Ada 150 ribu karyawan kena PHK.

Baca Selengkapnya

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

7 jam lalu

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

Ditinggal saat Diving Tengah Laut, Wisatawan Harus Berenang Dua Jam ke Pantai

1 hari lalu

Ditinggal saat Diving Tengah Laut, Wisatawan Harus Berenang Dua Jam ke Pantai

Setelah kejadian tersebut viral, perusahaan kapal yang membawa ke lokasi diving menawarkan kompensasi 10 kali lipat tetapi ditolak.

Baca Selengkapnya

Separuh dari Populasi Sudan Menghadapi Kerawanan Pangan Akut

1 hari lalu

Separuh dari Populasi Sudan Menghadapi Kerawanan Pangan Akut

Lebih dari populasi di Sudan menghadapi kerawanan pangan akut dampak dari perang yang berkecamuk selama 14 bulan

Baca Selengkapnya

Partai Move Forward: Masih Ada Sisa-Sisa Rezim Militer di Thailand

1 hari lalu

Partai Move Forward: Masih Ada Sisa-Sisa Rezim Militer di Thailand

Juru bicara Partai Gerakan Maju (MFP) berkomentar tentang kondisi demokrasi di Thailand. Ia berpendapat masih ada sisa-sisa rezim militer di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajak Indonesia Bahas Aturan untuk UUV, dari Keamanan sampai Inovasi

1 hari lalu

Uni Eropa Ajak Indonesia Bahas Aturan untuk UUV, dari Keamanan sampai Inovasi

Kemenko Marinves dan Uni Eropa baru saja menggelar pertemuan membahas Kerangka Regulasi untuk Kendaraan Bawah Air Tak Berawak (UUV).

Baca Selengkapnya

Thailand Menyelesaikan Pemilihan Senat Pertama dalam Satu Dekade

1 hari lalu

Thailand Menyelesaikan Pemilihan Senat Pertama dalam Satu Dekade

Ini menjadi pemilu pertama Senat sejak kudeta militer thailand satu dekade lalu.

Baca Selengkapnya

Taiwan Peringatkan Warganya agar Tidak Bepergian ke China setelah Ancaman Eksekusi

1 hari lalu

Taiwan Peringatkan Warganya agar Tidak Bepergian ke China setelah Ancaman Eksekusi

Taipei mengatakan kepada warganya untuk tidak pergi kecuali benar-benar diperlukan, menyusul ancaman dari China untuk mengeksekusi separatis Taiwan

Baca Selengkapnya