Setelah Jemaah Haji Melempar Jumrah di Mina, ke Mana Perginya Kerikil-kerikil Itu?

Reporter

Terjemahan

Minggu, 16 Juni 2024 20:40 WIB

Jamaah haji melempar jamrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Minggu 16 Juni 2024. Lempar jamrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah haji mulai melempar jumrah pada Ahad, 16 Juni 2024, yang menandai hari-hari terakhir ibadah haji dan dimulainya perayaan Idul Adha bagi umat Islam di seluruh dunia. Dalam ibadah haji, lempar jumrah (kerikil) adalah kegiatan melemparkan kerikil ke tiga tiang, yang melambangkan setan, yang berada di Jamarat, Mina, sebelah timur Makkah, Arab Saudi.

Jutaan muslim melempar tiang itu, lantas ke mana perginya batu-batu kecil itu? Begini penjelasannya.

Badan Pusat Statistik Arab Saudi (Gastat) telah mengumumkan bahwa jumlah total jemaah haji tahun ini sebanyak 1,8 juta orang lebih. Ini termasuk 1,6 juta orang lebih yang berasal dari berbagai negara serta 221 ribu lebih haji domestik, baik warga Saudi maupun ekspatriat.

Dengan 1,8 juta jemaah haji, maka akan ada 5,4 juta lebih kerikil yang dilempar ke Jamarat. Tapi, mengapa Jamarat tak pernah penuh dengan kerikil? Rupanya pemerintah Arab Saudi telah merancang suatu sistem canggih yang mendaur ulang kerikil tersebut, yang memadukan tradisi Islam dan manajemen logistik modern.

Pertama-tama adalah keajaiban arsitektur fasilitas Jamarat. Jamarat adalah bangunan yang memiliki tiga pilar dan memanjang di empat lantai dengan kedalaman mencapai 15 meter. Jemaah haji akan melempar tiang-tiang itu dengan kerikil. Perjalanan kerikil itu dimulai segera setelah jemaah selesai melempar jumrah pada hari tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut Saudi Gazette, kerikil yang dilempar ke tiang-tiang itu akan jatuh ke ruang bawah tanah dan terkumpul di satu tempat tertentu. Di lantai dasar itu ada ban berjalan yang mengangkut batu-batu tersebut ke tempat pembersihan, yang melibatkan penyaringan dan pencucian untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel selama digunakan.

Setelah dibersihkan, kerikil-kerikil itu lalu diangkut ke fasilitas penyimpanan dan menunggu untuk digunakan kembali atau dirawat setelah musim haji berakhir. Jumlah batu yang dikelola setiap musim haji sangat besar, yang berhubungan langsung dengan jumlah jamaah haji pada tahun tersebut, yang menandakan perlunya manajemen logistik yang juga besar.

Sekarang, sebagai prakarsa untuk memperkuat pengalaman berhaji, Asosiasi Amal Hadiah Haji dan Mu'tamer berkolaborasi dengan Kedana Company untuk memberikan layanan bagi jemaah. Mereka menyebarkan lebih dari 83.411 kantong kerikil yang sudah didaur ulang itu ke 300 titik di jalur pejalan kaki di Muzdalifah dan Jembatan Jamarat. Penyebaran ini penting untuk memastikan bahwa setiap orang akan mudah memperoleh kerikil yang dibutuhkan untuk menjalankan ibadah lempar jumrah.

Pengelolaan dan daur ulang kerikil Jamarat yang cermat ini terjadi di balik layar tapi menjadi penting untuk memastikan kemurnian ibadah haji tetap terjaga sekaligus mengatasi masalah lingkungan dan logistik.

Arsitektur Jamarat juga dirancang untuk mengatur pergerakan jemaah secara efisien serta menjamin kelancaran dan keamanan arus jamaah selama ritual berlangsung. Berbagai jalur akan memandu mereka melintasi berbagai tingkat gedung, yang dirancang untuk memecah padatnya jamaah yang berkumpul.

Menurut Saudi Gazette, salah satu perbaikan paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir adalah pemasangan kanopi besar yang memberikan keteduhan serta kipas pendingin yang dilengkapi sistem kabut untuk meredam panas. Perbaikan ini bertujuan untuk memberikan lingkungan yang lebih nyaman bagi jamaah dalam menunaikan ibadah haji.

Bangunan itu kini telah dilengkapi dengan eskalator, jalur baru yang dirancang untuk memudahkan pergerakan jemaah, kamera keamanan di berbagai tempat strategis di sepanjang rute menuju dan di dalam Jamarat, dan layar televisi besar di berbagai tempat yang memberikan instruksi dan panduan dalam berbagai bahasa yang membantu orientasi jemaah. Gedung juga dilengkapi tangga diam dan berjalan di berbagai tempat strategis untuk menghubungkan area-area utama agar jamaah mudah bergerak dari lantai dasar ke lantai atas tanpa menimbulkan kemacetan.

Pemerintah Saudi memang harus serius memperbaiki dan mengelola fasilitas ibadah haji, mengingat besarnya jumlah jemaah setiap tahun. Bila tidak, tragedi Mina dapat terulang lagi. Tragedi pada 3 Juli 1990 itu terjadi ketika ribuan orang terperangkap dalam terowongan yang menghubungkan Makkah ke Mina untuk melempar jumrah di Jamarat. Insiden ini menewaskan sekitar 1.400 orang, yang terinjak-injak dan mengalami gangguan pernapasan.

Pilihan Editor: Lebih dari 1,8 Juta Jamaah Haji Berkumpul di Arafah Memulai Ibadah Haji

Berita terkait

Foto Viral Tentara Israel Injak Bendera Saudi Memicu Kecaman

11 jam lalu

Foto Viral Tentara Israel Injak Bendera Saudi Memicu Kecaman

Beredar foto yang memperlihatkan sekelompok tentara Israel mengibarkan bendera Israel sambil berdiri di atas bendera Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

15 jam lalu

Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

Pemerintah UEA memberi arahan agar membatasi khutbah Jumat supaya tidak melebihi 10 menit karena suhu musim panas yang terik.

Baca Selengkapnya

PAN Tolak Pansus Haji, Minta Penyelesaiannya Cukup Lewat Raker dan Panja

15 jam lalu

PAN Tolak Pansus Haji, Minta Penyelesaiannya Cukup Lewat Raker dan Panja

PAN menyatakan tidak sepakat atas pembentukan pansus haji yang diusulkan Tim Pengawas Haji DPR.

Baca Selengkapnya

Nasib Jemaah Haji Kurang Dapatkan Fasilitas Tidur di Tenda di Mina

1 hari lalu

Nasib Jemaah Haji Kurang Dapatkan Fasilitas Tidur di Tenda di Mina

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Abdul Wachid, menerima sejumlah keluhan dari jemaah haji Indonesia terkait kenyamanan selama ibadah di Mina, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi: Beberapa Perusahaan Pariwisata Terbitkan Visa Ilegal untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

Arab Saudi: Beberapa Perusahaan Pariwisata Terbitkan Visa Ilegal untuk Jemaah Haji

Sebanyak 1.301 jemaah haji meninggal selama haji tahun ini, di mana 1.071 di antaranya tidak memiliki izin yang sah.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi: Operasi Militer Israel yang Ancam Keamanan Regional

2 hari lalu

Arab Saudi: Operasi Militer Israel yang Ancam Keamanan Regional

Arab Saudi mengatakan kelanjutan operasi militer Israel di wilayah Palestina mengancam keamanan regional dan perluasan konflik.

Baca Selengkapnya

Banyak Jemaah Haji Meninggal, Mesir Cabut Izin 16 Agen Wisata

2 hari lalu

Banyak Jemaah Haji Meninggal, Mesir Cabut Izin 16 Agen Wisata

Sebanyak 16 agen wisata Mesir ini disebut membawa jemaah tanpa visa haji sehingga tidak dapat layanan kesehatan dan akomodasi yang layak

Baca Selengkapnya

Garuda Ubah Rute Kepulangan 46 Kloter Jemaah Haji, Komnas Haji Minta Kompensasi

3 hari lalu

Garuda Ubah Rute Kepulangan 46 Kloter Jemaah Haji, Komnas Haji Minta Kompensasi

Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj, memprotes kebijakan Garuda mengubah rute penerbangan kepulangan 46 kloter jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Jadwal Kedatangan Jemaah Haji 2024 di Bandara Soekarno-Hatta

3 hari lalu

Jadwal Kedatangan Jemaah Haji 2024 di Bandara Soekarno-Hatta

Kepulangan jemaah haji embarkasi Jakarta (JKS) dijadwalkan sampai tanggal 21 Juli 2024, sebanyak 63 kloter yang membawa total 27.464 jemaah haji.

Baca Selengkapnya

83 Persen Jemaah Haji yang Meninggal Ternyata Tak Punya Visa Haji

3 hari lalu

83 Persen Jemaah Haji yang Meninggal Ternyata Tak Punya Visa Haji

Sebanyak 1.079 dari 1.301 jemaah haji itu melakukan perjalanan di Arab Saudi tanpa memiliki visa haji dari agen wisata mereka.

Baca Selengkapnya