G7 Akan Gunakan Aset Rusia untuk Pinjaman Ukraina Senilai US$50 Miliar, Kok Bisa?

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 14 Juni 2024 19:04 WIB

Mata Uang Rubel. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok negara G7 mengumumkan sebuah rencana pada Kamis untuk menggunakan aset-aset Rusia yang dibekukan untuk membiayai pinjaman sebesar $50 miliar untuk Ukraina, sementara Kyiv melanjutkan kampanye putus asa untuk menghentikan pasukan tetangganya yang lebih besar untuk maju lebih jauh, setelah 28 bulan berperang dengan Moskow.

Pengumuman ini muncul ketika para pemimpin dari kelompok ini, yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Kanada, Jepang, Prancis dan Uni Eropa, bertemu di sebuah pertemuan tahunan yang diadakan di Puglia (Apulia), Italia.

Presiden Ukraina Volodymr Zelensky, yang menghadiri pertemuan tersebut, memuji langkah ini sebagai "langkah penting dalam memberikan dukungan berkelanjutan bagi Ukraina untuk memenangkan perang ini".

Presiden Vladimir Putin mengatakan rencana negara-negara Barat itu adalah pencurian dan tidak akan dibiarkan begitu saja.

Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat Kementerian Luar Negeri, ia mengatakan bahwa cara Barat memperlakukan Moskow menunjukkan bahwa negara mana pun dapat menjadi korban pembekuan aset Barat yang serupa.

Advertising
Advertising

"Terlepas dari semua kepura-puraan, pencurian akan tetap menjadi pencurian. Dan itu tidak akan luput dari hukuman," kata Putin.

"Sekarang menjadi jelas bagi semua negara, perusahaan (dan) dana pemerintah bahwa aset dan cadangan mereka jauh dari aman dalam arti hukum dan ekonomi.

"Siapapun bisa menjadi target berikutnya untuk diambil alih oleh AS dan Barat."

Berikut ini adalah apa yang kita ketahui tentang aset-aset yang dibekukan, bagaimana pinjaman tersebut diharapkan bekerja dan apa risikonya bagi Kyiv dan sekutu-sekutu Baratnya:

Apa saja aset yang dibekukan?

Banyak negara Barat membekukan aset Bank Sentral Rusia di wilayah mereka setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Aset-aset tersebut berjumlah sekitar 300 miliar dolar AS. Aset-aset yang dibekukan tersebut telah menghasilkan sekitar $3 miliar per tahun dari bunga, dan AS telah lama mendesak agar uang tersebut digunakan untuk mendukung Ukraina.

Sebagian besar aset dipegang dan dikelola di Uni Eropa.

Para pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa bunga yang dihasilkan tidak terikat kontrak dengan Moskow, dan karena itu merupakan keuntungan tak terduga bagi negara-negara pemiliknya. Beberapa pihak mendorong agar aset-aset Rusia yang dibekukan di Barat diserahkan kepada Ukraina - namun hal ini masih kontroversial, dan kemungkinan besar akan membutuhkan izin dari pengadilan dan dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional. Aset yang dibekukan biasanya dianggap sebagai milik pemilik aset tersebut - bukan negara tempat aset tersebut berada secara geografis.

Di mana saja aset Rusia yang dibekukan?

Berikut ini adalah rincian sebagian besar aset Rusia di luar negeri yang awalnya dibekukan pada 2022, menurut data dari bank-bank sentral negara tersebut:

Prancis ($71 miliar)

Jepang ($58 miliar)

Jerman ($55 miliar)

Amerika Serikat ($38 miliar)

Inggris ($26 miliar)

Austria ($17 miliar)

Kanada ($16 miliar)

Berita terkait

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

2 hari lalu

Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

Mark Rutte dalam kunjungan kerjanya ke Ukraina rapat dengan Volodymyr Zelenksy membahas rencana kemenangan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

7 hari lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

8 hari lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

8 hari lalu

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina

Baca Selengkapnya

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

10 hari lalu

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

Volodymyr Zelensky meragukan klaim-klaim Donald Trump bahwa dia bisa dengan cepat mengakhiri perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

10 hari lalu

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

Rusia semakin sering menggunakan bom-bom berpemandu yang sangat merusak dalam invasinya di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

10 hari lalu

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

Produksi telur ayam lokal di Eropa sangat terpukul oleh gelombang impor telur-telur ayam dari Ukraina yang 30 persen lebih murah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

11 hari lalu

Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

Zelensky mendesak AS agar kembali memberi dukungan untuk Ukraina. Ia yakin bisa segera mengakhiri perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

12 hari lalu

Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

Para pemimin dunia akan menghadiri Sidang Umum PBB ke-79 yang membahas krisis Gaza, Ukraina hingga Haiti

Baca Selengkapnya

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

14 hari lalu

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

Larangan diterbitkan karena diduga Rusia bisa memata-matai pesan-pesan yang dikirimkan dan identitas pengguna Telegram.

Baca Selengkapnya