Benarkah Hamas Hambat Upaya Gencatan Senjata seperti yang Dituduhkan AS?
Editor
Ida Rosdalina
Kamis, 13 Juni 2024 21:27 WIB
AS mengalihkan kesalahan kepada Hamas
Namun demikian, faktanya Israel, sekali lagi, tidak menyambut baik resolusi DK PBB dan terus menolak gagasan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, tindakan yang jelas-jelas bertentangan dengan inisiatif Biden dan keputusan DK PBB, tegas Hamas.
Hamas mengkritik upaya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk membebaskan penjajah Zionis dan mengalihkan kesalahan kepada gerakan tersebut. Hamas mengutuk Blinken karena mencoba mencuci tangannya dari darah anak-anak, wanita, dan orang tua yang tidak bersalah.
Gerakan ini mencap hal ini sebagai kelanjutan dari keterlibatan Amerika dalam genosida brutal terhadap rakyat Palestina, dengan memberikan dukungan politik dan militer sepenuhnya kepada penjajah.
Dalam konteks ini, Hamas meminta Blinken dan pemerintahan Biden untuk memberikan tekanan kepada pemerintah penjajah, yang bertekad untuk melanjutkan misi pembunuhan dan genosida yang terang-terangan melanggar hukum dan perjanjian internasional.
Bagaimana tanggapan Israel?
Blinken mengklaim bahwa Israel dan komunitas internasional menerima kesepakatan proposal gencatan senjata baru-baru ini yang hampir sama dengan proposal Hamas pada 6 Mei, dan menambahkan bahwa, alih-alih menyetujui kesepakatan tersebut, kelompok Palestina itu "menunggu hampir dua minggu dan kemudian mengusulkan lebih banyak perubahan."
Namun, Perdana Menteri pendudukan Israel Benjamin Netanyahu belum secara resmi mendukung proposal gencatan senjata tersebut dan memiliki beberapa menteri yang bersumpah untuk menghentikan kesepakatan tersebut.
Di tempat lain, diplomat tertinggi AS itu mengungkapkan bahwa Washington akan mempresentasikan rencana untuk Gaza pascaperang dalam beberapa minggu mendatang, dan menekankan bahwa "Hamas tidak boleh dibiarkan menentukan masa depan wilayah tersebut."
Menimpali pernyataan Blinken, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan bahwa banyak perubahan yang diusulkan Hamas "bersifat minor dan tidak terantisipasi," sementara "yang lainnya berbeda secara substansial dari apa yang digariskan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB," dan menambahkan bahwa AS akan bekerja sama dengan para penengah Mesir dan Qatar untuk menjembatani perbedaan-perbedaan terkait proposal tersebut.
Menanggapi Blinken, pejabat senior Hamas Osama Hamdan membantah kepada Al-Araby TV bahwa gerakan tersebut telah memperkenalkan ide-ide baru untuk proposal gencatan senjata di Jalur Gaza, dan menambahkan bahwa Menlu AS adalah "bagian dari masalah, bukan solusi."
AL MAYADEEN | REUTERS
Pilihan Editor: Israel Terus Gempur Rafah, Abaikan Proposal Gencatan Senjata Biden