Israel Terus Gempur Rafah, Abaikan Proposal Gencatan Senjata Biden

Kamis, 13 Juni 2024 20:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Pasukan Israel mengendarai tank-tank lebih jauh lagi ke wilayah barat kota Rafah. Mereka melancarkan salah satu serangan terparah selama pertempuran dari sisi udara, darat dan laut, kata para penduduk Jalur Gaza pada Kamis, 13 Juni 2024.

Pengeboman terbaru ini memaksa banyak keluarga Gaza untuk meninggalkan rumah dan tenda pengungsian mereka dalam kondisi kegelapan.

Warga setempat mengatakan pasukan Israel bergerak menuju kawasan Al-Mawasi di Rafah dekat pantai. Wilayah tersebut telah ditetapkan oleh militer Israel sendiri sebagai zona kemanusiaan dalam semua pengumuman dan peta yang mereka terbitkan sejak memulai serangan di Rafah pada Mei.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel membantah bahwa mereka telah melancarkan serangan apa pun terhadap zona kemanusiaan Al-Mawasi.

Israel mengatakan serangannya bertujuan untuk melenyapkan unit tempur terakhir Hamas yang masih utuh di Rafah, sebuah kota yang menampung lebih dari satu juta orang sebelum serangan terbaru Israel dimulai.

Kebanyakan dari warga kini telah pindah ke utara menuju Khan Younis dan Deir Al-Balah di Gaza tengah.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melanjutkan “operasi yang ditargetkan dan berbasis intelijen” di Rafah. Pasukan Israel mengklaim belakangan ini telah menemukan beberapa senjata, dan membunuh orang-orang bersenjata Palestina dalam pertempuran jarak dekat, menurut pernyataan tersebut.

Mereka juga mengatakan telah menyerang 45 sasaran di Gaza melalui udara, termasuk bangunan militer, sel milisi, peluncur roket dan terowongan.

Israel telah mengesampingkan opsi perdamaian hingga Hamas dibasmi, meski sudah ada rencana gencatan senjata yang diuraikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan didukung oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Akibatnya, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur.

Sementara itu, para pejuang Hamas muncul kembali untuk berperang di daerah-daerah tempat pasukan Israel sebelumnya menyatakan telah mengalahkan mereka.

Kelompok Palestina itu menyambut baik usulan gencatan senjata baru AS, namun membuat beberapa amandemen. Mereka menegaskan kembali pendiriannya bahwa perjanjian apa pun yang disepakati antara kedua belah pihak harus benar-benar mengakhiri pertempuran di Gaza.

Tuntutan tersebut masih ditolak oleh Israel.

Israel menggambarkan tanggapan Hamas terhadap proposal perdamaian baru AS sebagai penolakan total. Meski demikian, upaya untuk mencapai kesepakatan masih terus berlanjut, dengan mediator Qatar dan Mesir bersama AS menengahi negosiasi.

Selama pertempuran yang sudah berlangsung delapan bulan, gencatan senjata hanya pernah terjadi sekali pada November 2023.

Advertising
Advertising

Hamas menginginkan akhir permanen dari perang dan penarikan penuh Israel dari Gaza, sementara Israel bersikeras menumpas batalion Hamas meski korban jiwa di Gaza telah mencapai lebih dari 37.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Pilihan Editor: Bunuh Banyak Anak Palestina, Israel Serang Kamp Pengungsi, Ini Daftarnya

REUTERS

Berita terkait

Separuh dari Populasi Sudan Menghadapi Kerawanan Pangan Akut

50 menit lalu

Separuh dari Populasi Sudan Menghadapi Kerawanan Pangan Akut

Lebih dari populasi di Sudan menghadapi kerawanan pangan akut dampak dari perang yang berkecamuk selama 14 bulan

Baca Selengkapnya

Israel Incar Starlink Milik Elon Musk jika Perang dengan Hizbullah

13 jam lalu

Israel Incar Starlink Milik Elon Musk jika Perang dengan Hizbullah

Israel ingin menggunakan Starlink milik Elon Musk untuk menjaga konektivitas Internet jika ada potensi perang habis-habisan dengan Hizbullah

Baca Selengkapnya

Staf Dokter Lintas Batas Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

18 jam lalu

Staf Dokter Lintas Batas Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Dokter Lintas Batas mengecam pembunuhan stafnya oleh IDF yang sedang bertugas mengobati korban-korban perang

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan PBB Tidak Menarik Diri dari Gaza

19 jam lalu

Jubir Tegaskan PBB Tidak Menarik Diri dari Gaza

Dujarric menekankan bahwa PBB tidak beroperasi di bawah perlindungan tentara Israel dan menempuh jalan yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Persiapan Menjelang Debat Calon Presiden, Umur dan Stamina Bakal Jadi Sasaran

22 jam lalu

Joe Biden Persiapan Menjelang Debat Calon Presiden, Umur dan Stamina Bakal Jadi Sasaran

Joe Biden sudah masuk usia senja jika dia kembali terpilih menjadi presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Penjualan Produk Terafiliasi Israel Menurun Selama Kampanye All Eyes on Rafah, Genjot Produk Lokal

23 jam lalu

Penjualan Produk Terafiliasi Israel Menurun Selama Kampanye All Eyes on Rafah, Genjot Produk Lokal

Sejumlah produk manufaktur yang disinyalir terafiliasi dengan Israle mengalami penurunan penjualan selama kampanye All Eyes on Rafah berlangsung

Baca Selengkapnya

Puluhan Tentara Cadangan Israel Menolak Kembali ke Gaza

23 jam lalu

Puluhan Tentara Cadangan Israel Menolak Kembali ke Gaza

Puluhan tentara cadangan Israel menolak untuk kembali bertempur di Gaza meski dengan risiko hukuman.

Baca Selengkapnya

8 Anggota Kongres Demokrat Boikot Pidato Netanyahu

1 hari lalu

8 Anggota Kongres Demokrat Boikot Pidato Netanyahu

Belasan anggota Partai Demokrat menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap rencana pidato Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

1 hari lalu

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

Wakil Menlu Rusia mengatakan bahwa posisi negaranya tegas dalam isu Palestina dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

127 WNI Menerima Beasiswa Fulbright 2024

1 hari lalu

127 WNI Menerima Beasiswa Fulbright 2024

Fulbright adalah beasiswa bergengsi untuk melanjutkan pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya