Polisi Cina Tangkap Penikam Empat Warga Amerika Serikat

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 Juni 2024 20:30 WIB

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam pisau / klitih / perampokan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian di Provinsi Jilin, Cina telah menangkap seseorang yang diduga menikam empat orang Amerika Serikat dan satu warga negara Cina dengan pisau di sebuah taman pada Senin.

Kepolisian di Distrik Chuanying, Kota Jilin, menerima laporan terkait serangan pisau tersebut pada Senin pukul 11.49. Mereka segera bergegas ke lokasi dan melarikan para korban luka ke rumah sakit.

Tersangka yang merupakan seorang pria bermarga Cui, ditangkap oleh polisi pada hari yang sama, menurut sebuah pernyataan polisi yang dirilis pada Selasa.

Di antara kelima korban, empat di antaranya warga Amerika yang merupakan para akademisi yang diundang dari Cornell College di Negara Bagian Iowa, Amerika Serikat, dan saat ini sedang mengajar di Universitas Beihua.

Satu warga negara Cina lainnya merupakan turis yang mencoba menghentikan serangan tersebut. Kelima korban telah menerima perawatan yang tepat dan kondisi mereka tidak mengancam jiwa, kata polisi.

Advertising
Advertising

Penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini sedang dilakukan.

Rektor Cornell College, Jonathan Brand, dalam sebuah pernyataan mengatakan para tendik berada di Cina untuk mengajar sebagai bagian dari program kemitraan dengan universitas setempat.

Mereka didampingi seorang anggota fakultas dari Universitas Beihua, lembaga mitra perguruan tinggi tersebut di Cina, pada saat serangan terjadi. Para tendik itu sedang mengunjungi sebuah kuil di Taman Beishan ketika diserang oleh seorang laki-laki yang membawa pisau, kata Perwakilan Iowa Adam Zabner kepada kantor berita Reuters.

Belum ada laporan mengenai motif pelakunya, dan tidak ada mahasiswa dari perguruan tinggi Iowa tersebut yang turut serta dalam program saat ini.

Zabner mengatakan saudaranya laki-lakinya merupakan salah satu korban penikaman tersebut. David Zabner adalah seorang mahasiswa doktoral di Universitas Tufts yang sebelumnya mengajar di Cornell dan kemarin sedang melakukan perjalanan keduanya ke Cina bersama Cornell.

Ia ditusuk di bagian lengan dan sedang dalam masa pemulihan di rumah sakit, kata saudaranya. “Dia belum dipulangkan pagi ini, tetapi dia baik-baik saja,” kata Zabner kepada CBS News.

Sebuah video yang beredar di sosial media X pada Senin, 10 Juni 2024, memperlihatkan orang-orang tergeletak di tanah di sebuah taman sambil berlumuran darah. Reuters mewartakan mereka dapat mengidentifikasi lokasi video berdasarkan alfabet Cina yang tertulis di dinding, struktur dinding dan tata letak jalan setapak, namun tidak bisa memastikan kapan video itu diambil.

Pihak berwenang Cina tidak segera mengeluarkan pernyataan publik tentang insiden tersebut, begitu juga media Cina yang tidak langsung memberitakannya.

Perwakilan Kongres Iowa, Mariannette Miller-Meeks, mengatakan pihaknya sedang meminta untuk berbicara dengan Kedutaan Besar AS di Cina mengenai masalah ini, untuk memastikan para korban luka-luka mendapat perawatan dengan baik dan keluar dari Cina dengan cara yang layak.

Gubernur Iowa Kim Reynolds mengatakan dia telah menghubungi delegasi federal negara bagian tersebut serta Departemen Luar Negeri AS. “Mohon doanya untuk kesembuhan mereka sepenuhnya, kepulangan mereka dengan selamat, dan keluarga mereka di rumah,” tulis Reynolds di media sosial.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kepada CBS News mereka mengetahui “laporan mengenai insiden penikaman di Jilin”, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Perwakilan Ashley Hinson dari Iowa menulis di media sosial: “(Saya merasa) ngeri karena beberapa anggota fakultas Cornell College ditikam secara brutal di Cina. Tim saya telah berkomunikasi dengan Cornell College & akan melakukan segala daya kami untuk membawa pulang orang-orang Iowan ini dengan selamat.”

Presiden Cina Xi Jinping tahun ini berjanji mengundang 50 ribu pemuda Amerika ke Cina untuk mengikuti program studi guna meningkatkan hubungan antar manusia. Menurut data AS, saat ini terdapat kurang dari 900 pelajar pertukaran Amerika yang belajar di Cina, dibandingkan dengan lebih dari 290 ribu pelajar Cina di Amerika.

Pilihan Editor: 4 Tenaga Pendidik Amerika Serikat Ditikam di Cina

ANTARA | CBS NEWS | REUTERS

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

3 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

10 jam lalu

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

16 jam lalu

KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK mengungkapkan aktivitas tambang ilegal di kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

18 jam lalu

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

1 hari lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

1 hari lalu

Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

Pembunuhan dua tentara Lebanon memicu serangan pertama terhadap pasukan Israel sejak invasi dimulai

Baca Selengkapnya

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

1 hari lalu

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

2 hari lalu

KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

Pelaksana Tugas Deputi Kemenkop UKM menyatakan pihaknya konsisten mengupayakan agar aplikasi Temu tidak mendapat tempat di pasar usaha Indonesia.

Baca Selengkapnya

Profil Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI yang Mengundurkan Diri

2 hari lalu

Profil Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI yang Mengundurkan Diri

Mira Murati adalah Chief Technology Officer di OpenAI , dan salah satu inovator paling berpengaruh dalam teknologi dan AI.

Baca Selengkapnya