Kementerian Luar Negeri Menggelar Pertemuan Emerging Development Partners

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 Juni 2024 21:35 WIB

Pertemuan Emerging Development Partners (EDP) di Bali pada 11 Juni 2024 yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri RI. Pertemuan dihadiri 38 peserta dari 9 negara emerging donor termasuk Indonesia dan 3 organisasi internasional. sumber: dokumen Kemlu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (Dirjen IDP) Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah dengan Vice President of Turkish Cooperation and Coordination Agency (TIKA) Turki Rahman Nurdun memimpin pertemuan Emerging Development Partners (EDP) di Bali pada Selasa, 11 Juni 2024, yang dihadiri 38 peserta dari 9 negara emerging donor dan 3 organisasi internasional.

Pertemuan yang diinisiasi Indonesia ini merupakan pertemuan pertama diantara negara emerging donor, dan dilatarbelakangi tren meningkatnya peran aktif negara-negara berkembang dalam kerjasama pembangunan internasional selama 2 dekade terakhir. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat posisi negara-negara Global South.

Mauludiah menekankan inisiatif pembentukan forum negara-negara emerging donor menjadi krusial untuk menghadapi tantangan bersama dan memperkokoh posisi negara-negara emerging donors dalam fora internasional yang lebih impactful. Pertemuan EDP juga menekankan pentingnya kolaborasi antar negara berkembang untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Sementara itu, Bambang Brodjonegoro Menteri mantan PPN/Kepala Bappenas (Periode 2016-2018) dan Guru Besar FEB UI, dalam kesempatan itu menyampaikan pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging donor saat ini turut mempengaruhi agenda pembangunan global. Untuk itu, negara-negara emerging donor perlu berkolaborasi khususnya dalam pencapaian SDGs dengan prioritas pada isu-isu poverty alleviation, inequality, dan isu perubahan iklim.

Pada pembahasan Sesi I dan II tentang Repositioning EDP's Roles in Multilateral Fora, dan tentang Exploring Innovative Joint Initiatives among EDPs, disampaikan paparan oleh Carlos M. Correa Executive Director for the South Centre, dan Adnan H. Aliani Director of Strategy and Programme Management Division of UNESCAP, selaku Lead Discussant. Dalam kedua sesi tersebut, didiskusikan berbagai inovasi yang dapat ditingkatkan untuk memperkuat posisi emerging development partners dalam pembangunan global. Selain itu, juga dibahas upaya meningkatkan kerja sama dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki masing-masing negara.

Advertising
Advertising

Para delegasi pertemuan EDP mengharapkan EDP dapat menjadi platform tahunan yang memperkuat kolaborasi dan kemitraan di antara negara-negara emerging donor, serta meningkatkan kontribusi mereka dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di kancah global. Pertemuan EDP ini diselenggarakan bersama dengan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).

Pilihan editor: Mantan Jubir Kementerian Luar Negeri Cina Jadi Duta Besar untuk Kamboja

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Retno Marsudi Hadiri Pertemuan Doha III untuk Membantu Rakyat Afghanistan Keluar dari Krisis

3 jam lalu

Retno Marsudi Hadiri Pertemuan Doha III untuk Membantu Rakyat Afghanistan Keluar dari Krisis

Retno Marsudi menghadiri pertemuan Doha III yang juga dihadiri perwakilan Taliban dari Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Sulit Selamatkan WNI yang Terancam Hukuman Mati Karena RI juga Terapkan Hukuman yang Sama

1 hari lalu

Sulit Selamatkan WNI yang Terancam Hukuman Mati Karena RI juga Terapkan Hukuman yang Sama

Imparsial menilai tak mudah bagi pemerintah selamatkan WNI yang terancam hukuman mati karena juga masih menerapkan hukuman yang sama.

Baca Selengkapnya

165 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Migrant Care: Perlu Berbenah dalam Perlindungan

1 hari lalu

165 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Migrant Care: Perlu Berbenah dalam Perlindungan

Data Kementerian Luar Negeri menyebutkan mayoritas WNI yang terancam hukuman mati berada di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Menilik Penelitian Kolaborasi Indonesia-Prancis berkat Program PHC Nusantara

2 hari lalu

Menilik Penelitian Kolaborasi Indonesia-Prancis berkat Program PHC Nusantara

Dosen Politeknik Balikpapan Hadi Hermansyah memanfaatkan PHC Nusantara untuk melakukan penelitian bersama lembaga sains LEGOS di Prancis.

Baca Selengkapnya

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

4 hari lalu

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

Rusia pada Kamis 27 Juni 2024 mengutuk percobaan kudeta militer Bolivia

Baca Selengkapnya

Demo Kenya, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI Selamat

4 hari lalu

Demo Kenya, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI Selamat

Total ada 99 WNI yang saat ini tinggal di Kenya. Kementerian Luar Negeri RI memastikan mereka dalam kondisi selamat.

Baca Selengkapnya

Konsulat RI Tangani Kasus Nelayan Merauke yang Ditangkap Otoritas Australia

5 hari lalu

Konsulat RI Tangani Kasus Nelayan Merauke yang Ditangkap Otoritas Australia

Konsulat RI di Darwin, Australia tengah menangani kasus 15 orang nelayan asal Merauke, Papua Selatan yang ditangkap otoritas Australia

Baca Selengkapnya

Berbagai Cara Pekerja Migran Tembus Negara Tujuan dengan Jalan Ilegal, dari Visa Turis Hingga Pakai Oknum

5 hari lalu

Berbagai Cara Pekerja Migran Tembus Negara Tujuan dengan Jalan Ilegal, dari Visa Turis Hingga Pakai Oknum

Berbagai cara dilakukan pekerja migran yang sudah masuk daftar blacklist agar bisa menembus negara tujuan. Salah satunya pakai jasa oknum

Baca Selengkapnya

Setiap Tahun, Jumlah Orang Indonesia yang ke Luar Negeri dengan Cara Ilegal Semakin Bertambah

5 hari lalu

Setiap Tahun, Jumlah Orang Indonesia yang ke Luar Negeri dengan Cara Ilegal Semakin Bertambah

Kemlu mengungkap data jumlah kasus orang Indonesia yang pergi ke luar negeri secara ilegal semakin bertambah dalam 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

5 hari lalu

Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan memberlakukan pembatasan pada media-media dari negara anggota Uni Eropa yang ada di Rusia

Baca Selengkapnya