10 Negara Paling Kaya di Dunia Berdasarkan PDB Per Kapita

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Selasa, 11 Juni 2024 07:00 WIB

Negara paling kaya di dunia, Luxemburg. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Kekayaan suatu negara dapat diukur dengan melihat Produk Domestik Bruto (PDB). Dilihat dari PDBnya, ada 10 negara yang masuk dalam daftar negara paling kaya di dunia 2024.

PDB mengacu pada total nilai moneter dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu.

Agar lebih mengetahui negara mana saja yang masuk dalam daftar 10 negara paling kaya di dunia, berikut ini informasinya untuk Anda.

Negara Terkaya di Dunia

Menurut laporan dari International Monetary Fund (IMF), berikut ini adalah 10 negara paling kaya di dunia yang diukur dari PDBnya.

1. Luksemburg

Peringkat pertama negara paling kaya di dunia diraih oleh Luksemburg dengan PDB per kapita, yakni USD 143.742.

Advertising
Advertising

Negara terbesar kedua setelah Amerika Serikat ini sukses dalam mengelola sektor keuangan, termasuk perbankan dan asuransi.

Tak hanya itu, Luksemburg berhasil menarik perusahan multinasional yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB per kapitanya.

2. Irlandia

Negara paling kaya berikutnya adalah Irlandia dengan PDB per kapita mencapai USD 133.895.

Meskipun tertinggal dengan Luksemburg karena rendahnya ekspor obat-obatan dan melemahnya perusahaan manufaktur, Irlandia masih menunjukkan kekuatan finansialnya dengan berada di posisi 2 negara paling kaya di dunia 2024.

Kesuksesan dalam menggaet perusahaan multinasional seperti Google dan Apple mendorong Irlandia memiliki PDB per kapita tertinggi kedua setelah Luksemburg.

3. Singapura

Dari Eropa ke benua Asia, Singapura berhasil menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk dalam daftar 10 negara paling kaya di dunia.

PDB per kapita Singapura adalah USD 133.733, hanya berbeda sedikit dari negara Irlandia. Singapura juga menerapkan tarif pajak perusahan yang rendah seperti Irlandia sehingga berhasil menggaet perusahaan multinasional.

Selain itu, negara tetangga Indonesia ini merupakan pusat keuangan dan perdagangan di Asia Tenggara.

4. Qatar

Qatar menduduki posisi empat negara paling kaya di dunia dengan PDB per kapitanya adalah USD 112.282.

Salah satu pondasi keuangan Qatar adalah minyak dan gas alam. Qatar berhasil unggul dibandingkan negara penghasil minyak lainnya karena strategi yang tepat dalam mengelola pendapatan di bidang energi. Selain itu, Qatar juga berinvestasi besar dalam infrastruktur, pendidikan dan pariwisata.

5. Uni Emirat Arab

Selanjutnya, ada Uni Emirat Arab yang juga dikenal sebagai negara penghasil minyak dan gas alam. PDB per kapita Uni Emirat Arab, yakni USD 96.845.

Meskipun terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, Uni Emirat Arab telah mengambil beberapa langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada sektor energi seperti investasi besar dalam sektor infrastruktur, pariwisata, dan teknologi.

6. Swiss

Swiss berada di peringkat enam negara paling kaya di dunia dengan PDB per kapitanya adalah USD 91.931.

Negara yang juga dikenal dengan pusat keuangan global ini menjadi tuan rumah bagi banyak perusahaan inovatif dan riset sehingga berkontribusi dalam kemajuan teknologi dan kekayaan negara Swiss.

Tak hanya fokus pada sektor keuangan, Swiss juga fokus pada penelitian dan pengembangan.

7. San Marino

San Marino adalah negara yang dikelilingi oleh negara Italia. Negara ini memiliki PDB per kapita sebesar USD 86.989.

Sumber pendapatan negara San Marino banyak diambil dari jasa dan manufaktur seperti keramik, pakaian, cat, anggur dan banyak lagi.

Tingkat kemiskinan di San Marino juga termasuk yang terendah di dunia. Salah satu faktornya karena negara tersebut memiliki sistem perpajakan yang transparan.

8. Amerika Serikat

Amerika Serikat berada di posisi delapan dalam daftar negara paling kaya di dunia. PDB per kapita negara ini adalah USD 85.732.

Sebagai salah satu pusat ekonomi dunia, Amerika Serikat memiliki banyak inovasi di bidang teknologi dan keberhasilan dalam industri kreatif serta manufaktur yang menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi.

9. Norwegia

Di posisi sembilan daftar negara paling kaya di dunia diduduki oleh Norwegia dengan PDB per kapitanya sebesar USD 82.831.

Salah satu penyokong ekonomi di Norwegia adalah makanan laut yang menjadi sumber ekspornya.

Sebagian besar pendapatan dari sektor energi di Norwegia digunakan untuk investasi energi terbarukan, pendidikan dan proyek-proyek berkelanjutan.

10. Guyana

Satu lagi negara yang masuk dalam daftar 10 negara paling kaya di dunia adalah Guyana.

Negara yang terletak di pesisir Atlantik Utara Amerika Selatan ini memiliki PDB per kapita sebesar USD 80.137. Penyokong finansial di Guyana adalah pertumbuhan industri minyak yang pesat.

Demikianlah informasi mengenai daftar 10 negara terkaya di dunia versi IMF. Semoga bermanfaat, ya.

AULIA ULVA

Pilihan Editor: 10 Negara Tujuan Liburan Terbaik di Dunia, Swiss Termasuk

Berita terkait

Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 5,53 Persen, Beri Sumbangan Terbesar ke PDB

3 hari lalu

Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 5,53 Persen, Beri Sumbangan Terbesar ke PDB

Industri makanan dan minuman tumbuh 5,53 persen pada triwulan II-2024. Topang kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel akan Danai Serangan ke Gaza dengan Pemotongan Anggaran dan Gaji

3 hari lalu

Menteri Keuangan Israel akan Danai Serangan ke Gaza dengan Pemotongan Anggaran dan Gaji

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengungkapkan bahwa pengeluaran militer tambahan untuk serangan ke Gaza akan didanai oleh pemotongan anggaran

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Berkembang Pesat

4 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Berkembang Pesat

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia berkembang pesat.

Baca Selengkapnya

PBB Kucurkan Rp1,5 T untuk Atasi Krisis Kemanusiaan di 10 Negara

7 hari lalu

PBB Kucurkan Rp1,5 T untuk Atasi Krisis Kemanusiaan di 10 Negara

Dana Tanggap Darurat Pusat ini untuk mengatasi kekurangan dana yang kritis dalam penanganan keadaan darurat kemanusiaan di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

BPS: Konsumsi Rumah Tangga Kontributor Utama PDB

10 hari lalu

BPS: Konsumsi Rumah Tangga Kontributor Utama PDB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga sebagai kontributor terbesar dalam struktur Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tarik Utang Baru Rp 775 Trilliun, Kemenko Perekonomian: Rasio Utang Masih Aman

12 hari lalu

Prabowo Akan Tarik Utang Baru Rp 775 Trilliun, Kemenko Perekonomian: Rasio Utang Masih Aman

Presiden terpilih, Prabowo Subianto akan menarik utang baru sebesar Rp 775,9 triliun pada tahun depan. Benarkah masih aman?

Baca Selengkapnya

Total Aset Industri Jasa Keuangan Rp 34 Ribu Triliun, Bos OJK: Kontribusi ke Ekonomi Nasional Masih Sangat Besar

16 hari lalu

Total Aset Industri Jasa Keuangan Rp 34 Ribu Triliun, Bos OJK: Kontribusi ke Ekonomi Nasional Masih Sangat Besar

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebutkan total aset industri jasa keuangan hingga saat ini mencapai Rp 34 ribu triliun.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Beberkan Bunga Utang Negara yang Ditanggung Prabowo Rp 552,85 Triliun

17 hari lalu

Faisal Basri Beberkan Bunga Utang Negara yang Ditanggung Prabowo Rp 552,85 Triliun

Faisal Basri mengatakan beban bunga utang yang ditanggung oleh pemerintah di RAPBN 2025 terus meningkat secara signifikan, mencapai 274 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Rasio Utang RI terhadap PDB Termasuk Terendah di Antara Negara ASEAN dan G20

18 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Rasio Utang RI terhadap PDB Termasuk Terendah di Antara Negara ASEAN dan G20

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah menjaga rasio utang terkendali selama tahun anggaran 2023.

Baca Selengkapnya

Fitra Sebut Dukungan Transformasi Ekonomi Hijau di Era Prabowo Masih Minim, Ini Penjelasannya

18 hari lalu

Fitra Sebut Dukungan Transformasi Ekonomi Hijau di Era Prabowo Masih Minim, Ini Penjelasannya

Seknas Fitra menilai komitmen untuk tranformasi ekonomi hijau belum terlihat jelas pada RAPBN 2025 yang akan dijalankan di era Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya