Cerita Pilu Warga Gaza saat Israel Bantai Kamp Pengungsi Nuseirat

Reporter

Antara

Senin, 10 Juni 2024 14:46 WIB

Anak-anak Palestina bermain di antara puing-puing setelah serangan Israel di tengah konflik Israel-Hamas, di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 9 Juni 2024 .REUTERS/Abed Khaled

TEMPO.CO, Jakarta - Kamp pengungsi Palestina Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada Ahad dalam semalam telah berubah menjadi hancur lebur dengan aroma darah dan kematian menguar di udara.

Mobil-mobil yang terbakar, rumah-rumah yang hancur, dan noda darah para korban terlihat di jalan-jalan dan lorong-lorong kamp Nuseirat. Ini terjadi usai pasukan khusus Israel melancarkan operasi militer di kamp tersebut untuk membebaskan empat orang sandera Israel pada Sabtu.

Saat pasukan Israel memasuki kamp, pesawat-pesawat tempur melancarkan rentetan serangan brutal terhadap puluhan target di dalam kamp itu, yang sebagian besar merupakan rumah warga sipil, ungkap kantor media pemerintah yang dikelola Hamas.

Sedikitnya 274 warga Palestina tewas dan lebih dari 698 lainnya luka-luka akibat operasi militer Israel tersebut, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Ahad.

"Saya sedang minum secangkir kopi di balkon rumah saya yang menghadap ke jalan. Semuanya normal: orang berlalu lalang dan para pedagang terlihat di jalanan, anak-anak bermain di bawah sinar matahari, tetapi kemudian semuanya berubah dalam sekejap," kenang Othman Zaki, seorang warga di kamp Nuseirat kepada Xinhua.

Advertising
Advertising

Othamn mengatakan, tiba-tiba pesawat-pesawat Israel mulai mengebom dengan membabi buta ke segala arah.

"Tak seorang pun yang mengerti. Semua orang mulai berlarian tanpa tahu ke mana harus pergi dengan aman," ujar pria berusia 27 tahun itu.

Seorang pria pengungsi Palestina, Ahmed Shaaban, menuturkan, pengeboman yang terus-menerus terjadi begitu cepat.

"Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana, tidak ada yang bisa menggambarkannya. Kami tidak bisa menyelamatkan siapa pun. Situasinya kacau balau dan gila. Tidak ada yang bisa membayangkannya, bahkan dalam mimpi buruk sekalipun," tutur dia.

Sejak Minggu pagi waktu setempat, ayah enam anak berusia 42 tahun itu melakukan upaya sia-sia untuk mengidentifikasi sejumlah markah tanah di lingkungan tempat tinggalnya. Jalan yang pernah dia tinggali bersama keluarganya telah berubah menjadi puing-puing.

"Kami hanya bisa melihat puing-puing rumah yang hancur akibat serangan udara Israel. Orang-orang yang tewas dan terluka tergeletak di pinggir jalan. Tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka karena pengeboman yang begitu brutal dan terus-menerus," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Ketika pengeboman yang berlangsung selama lebih dari setengah jam itu akhirnya mereda, Shaaban dan para tetangganya mulai meninggalkan tempat itu dan mencari tempat aman.

"Kami terkejut dengan apa yang kami lihat. Korban bergelimpangan di mana-mana," kenangnya.

Dalam upaya panik untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka, mereka menggunakan apa pun yang bisa bergerak, seperti kendaraan, sepeda, bahkan gerobak keledai, untuk mengevakuasi para korban ke rumah sakit.

Yahya Ayoub dari Kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara mengatakan bahwa pengeboman tersebut telah memaksa banyak pengungsi dan puluhan warga kamp Nuseirat meninggalkan rumah mereka.

"Kehancuran ada di mana-mana di sini. Rumah-rumah terbakar, beberapa rumah hancur lebur. Para korban terbunuh di dalam rumah mereka tanpa mengerti apa yang sedang terjadi atau apa kesalahan mereka," ujar Ayoub.

Dengan nada sedih, Ayoub mengatakan bahwa dia tidak percaya bisa selamat dari pengeboman tersebut. Ayoub ingat dirinya menggendong seorang anak yang terluka dan tidak sadarkan diri dari jalan, berlari jauh sampai menemukan sebuah mobil untuk membawa anak tersebut ke rumah sakit.

"Saya masih belum tahu kondisi anak itu, tetapi saya berharap dia baik-baik saja dan para dokter berhasil menyelamatkan nyawanya," ucap Ayoub.

Pilihan Editor: Komandan Militer Israel di Divisi Gaza Mundur, Akui Gagal Lindungi Warga

ANTARA

Berita terkait

Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

24 menit lalu

Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB mengatakan Palestina ingin menduduki berbagai posisi kepemimpinan di PBB, menyusul resolusi yang memberinya hak-hak istimewa.

Baca Selengkapnya

Update Korban Perang Gaza: 28 Tewas dalam 24 Jam

45 menit lalu

Update Korban Perang Gaza: 28 Tewas dalam 24 Jam

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan ada 28 korban tewas pada 3 Juli 2024, dalam sejumlah serangan Israel ke Nuseirat dan Gaza City.

Baca Selengkapnya

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

1 jam lalu

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

Perwakilan Tetap Malaysia untuk PBB mengatakan Malaysia dan Indonesia memiliki sikap yang konsisten mengenai isu Palestina.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel ke Selatan Lebanon Diklaim Menewaskan Komandan Hizbullah Mohammed Nasser

1 jam lalu

Serangan Israel ke Selatan Lebanon Diklaim Menewaskan Komandan Hizbullah Mohammed Nasser

Serangan Israel di selatan Lebanon diklaim menewaskan seorang komandan Hizbullah bernama Mohammed Nasser. Amerika memperingatkan deskalasi.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

2 jam lalu

Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

Duta Besar Palestina di PBB Riyad H. Mansour menjelaskan sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengirim pasukan perdamaian PBB ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Komite PBB untuk Palestina Kunjungan Kerja ke Indonesia, Temui Ma'ruf Amin dan Prabowo

4 jam lalu

Komite PBB untuk Palestina Kunjungan Kerja ke Indonesia, Temui Ma'ruf Amin dan Prabowo

Komite bentukan PBB khusus isu Palestina melakukan kunjungan ke Jakarta untuk menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas dukungannya terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

10 jam lalu

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Para Jenderal Israel Dukung Penghentian Perang Gaza meski Hamas Tetap Berkuasa

23 jam lalu

Para Jenderal Israel Dukung Penghentian Perang Gaza meski Hamas Tetap Berkuasa

Para jenderal Israel mendukung penghentian serangan militer terhadap Jalur Gaza yang terkepung, meskipun itu artinya Hamas tetap berkuasa.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

23 jam lalu

10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

Makanan khas Palestina memiliki jenis yang beragam dan menggunakan bahan dasar tradisional seperti kacang, minyak zaitun, hingga rempah yang khas.

Baca Selengkapnya

Profil Dick Schoof, Perdana Menteri Belanda yang Baru dilantik Raja Willem-Alexander

1 hari lalu

Profil Dick Schoof, Perdana Menteri Belanda yang Baru dilantik Raja Willem-Alexander

Mantan mata-mata Belanda, Dick Schoof dilantik sebagai Perdana Menteri Baru Belanda. Ini dia profilnya.

Baca Selengkapnya