Kronologi Pengiriman Balon Sampah dari Korea Utara ke Korea Selatan, Balasan Kiriman Balon Berisi Video K-Pop

Selasa, 4 Juni 2024 16:05 WIB

Sebuah balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, membawa berbagai benda termasuk benda yang tampak seperti sampah, terlihat di sebuah taman di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Yonhap via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menyatakan telah menghentikan pengiriman balon berisi sampah ke Korea Selatan setelah Seoul melaporkan ratusan insiden pengiriman sampah melalui udara melintasi perbatasan.

Dilansir dari cnn.com, Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara, Kim Kang Il, menyebut bahwa negaranya akan sementara menghentikan pembuangan sampah melintasi perbatasan setelah mengklaim telah mengirimkan total 15 ton sampah ke Korea Selatan.

Kim menjelaskan bahwa balon-balon tersebut adalah “tindakan balasan” terhadap praktik Korea Selatan selama bertahun-tahun yang mengirimkan balon berisi selebaran anti-Korea Utara ke wilayah mereka.

“Kami telah membuat warga Korea Selatan merasakan betapa kotornya negara mereka dan seberapa besar usaha yang dibutuhkan untuk membersihkan sampah yang berserakan,” ujar Kim.

Kronologi pengiriman balon berisi sampah dari Korea Utara ke Korea Selatan

Advertising
Advertising

Selama bertahun-tahun, para aktivis di Korea Selatan telah mengirim balon ke Korea Utara yang berisi selebaran yang mengkritik para pemimpin Korea Utara serta USB berisi video musik K-pop.

Selain propaganda anti-Pyongyang, para aktivis di Korea Selatan juga mengirim balon berisi uang tunai, konten media terlarang, dan Choco Pies, makanan ringan populer di Korea Selatan yang dilarang di Korea Utara.

Sebelumnya, pada Desember 2020, parlemen Seoul telah mengesahkan undang-undang yang melarang peluncuran selebaran anti-Pyongyang, tetapi undang-undang ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan kritikus mengenai kebebasan berbicara dan hak asasi manusia.

Pada Rabu, 29 Mei 2024, militer Korea Selatan melaporkan bahwa benda-benda tak dikenal yang diduga berasal dari Korea Utara terlihat di dekat perbatasan yang ketat penjagaannya dan meminta masyarakat untuk menjauh serta melaporkannya kepada militer atau polisi.

Hingga kini, lebih dari 90 balon telah terdeteksi, dengan beberapa mendarat di darat dan lainnya masih berada di udara, menurut laporan Yonhap News yang mengutip sumber militer.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, membela pengiriman balon berisi kotoran dari Korea Utara ke Korea Selatan. Dia menyebut balon-balon itu sebagai "hadiah tulus" untuk para pendukung demokrasi liberal yang menyerukan kebebasan berekspresi.

Kim Yo Jong juga menyebut peluncuran balon tersebut sebagai bentuk kebebasan berekspresi bagi warga Korea Utara. Pernyataannya ditujukan kepada pemerintah Korea Selatan yang memungkinkan para pembelot Korea Utara mengirim balon ke Korea Utara.

Dia menambahkan bahwa warga Korea Selatan harus terus memungut sampah yang berserakan yang dikirimkan oleh warga Korea Utara.

Pada Minggu, 2 Juni 2024, Korea Utara kembali mengirimkan 600 balon yang berisi sampah. Balon-balon itu membawa sampah seperti puntung rokok, kain, sampah kertas dan sampah plastik.

Kepala staf gabungan militer Korea Selatan melaporkan bahwa balon-balon tersebut dilepaskan ke wilayah perbatasan kedua negara antara pukul 8 malam hingga 10 pagi pada Minggu, 2 Juni 2024. Militer Korea Selatan memantau lokasi peluncuran balon-balon tersebut dan melakukan pengintaian udara untuk melacak dan mengumpulkan balon-balon yang memiliki kantong-kantong sampah di bagian bawahnya.

Respons Korea Selatan

Militer Korea Selatan mengutuk tindakan tersebut sebagai “pelanggaran nyata terhadap hukum internasional”.

"Ini sangat mengancam keselamatan rakyat kami. Korea Utara sepenuhnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi akibat balon-balon tersebut dan kami dengan tegas memperingatkan Korea Utara untuk segera menghentikan tindakan tidak manusiawi dan kasar ini," kata pejabat militer di Seoul.

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Shin Won-sik, menyatakan dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Austin Lloyd, pada dialog keamanan Shangri-La di Singapura pada Ahad, 2 Juni 2024, bahwa balon-balon berisi sampah dari Korea Utara merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata.

Shin dan Lloyd kemudian sepakat untuk mempertegas komitmen mereka dalam merespons setiap ancaman dan provokasi dari Korea Utara.


SUKMA KANTHI NURANI | SITA PLANASARI | DEWI RINA CAHYANI | SUCI SEKARWATI

Pilihan Editor: Korea Utara Janji Hentikan Balon Sampah ke Korea Selatan, Ini Syaratnya

Berita terkait

Pencapaian Jin BTS, Terbaru Dikabarkan Jadi Pembawa Obor Olimpiade Paris 2024

15 jam lalu

Pencapaian Jin BTS, Terbaru Dikabarkan Jadi Pembawa Obor Olimpiade Paris 2024

Jin BTS meraih beberapa penghargaan selama berkarier. Kabar terbaru, member BTS ini akan menjadi pembawa obor Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jin BTS Dikabarkan Jadi Pembawa Obor dalam Olimpiade Paris 2024, Ini Profilnya

16 jam lalu

Jin BTS Dikabarkan Jadi Pembawa Obor dalam Olimpiade Paris 2024, Ini Profilnya

Jin BTS dikabarkan menjadi pembawa obor dalam Olimpiade Paris 2024. Berikut profil member BTS yang belum lama ini selesaikan tugas wajib militer.

Baca Selengkapnya

Profil BTOB, Grup K-Pop yang Batal Jumpa Penggemar di Jakarta

17 jam lalu

Profil BTOB, Grup K-Pop yang Batal Jumpa Penggemar di Jakarta

BTOB membatalkan acara jumpa penggemarnya di Jakarta bertajuk 2024 BTOB Fancon Our Dream

Baca Selengkapnya

4 Artis Cilik Korea yang Kariernya Awet Hingga Dewasa

1 hari lalu

4 Artis Cilik Korea yang Kariernya Awet Hingga Dewasa

Dengan kemampuan aktingnya, para artis cilik Korea ini bisa eksis hingga dewasa.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Investasi Korea Selatan di Indonesia Capai Rp 200 Triliun Sejak 2019

1 hari lalu

Bahlil Sebut Investasi Korea Selatan di Indonesia Capai Rp 200 Triliun Sejak 2019

Menurut Bahlil realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai US$ 14 miliar setara Rp 200 triliun sejak 2019 hingga 2023

Baca Selengkapnya

Petisi Pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Tembus 1 Juta Tanda Tangan

1 hari lalu

Petisi Pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Tembus 1 Juta Tanda Tangan

Upaya memakzulkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol sedang berjalan, melalui petisi online yang telah mencapai satu juta tanda tangan dari publik.

Baca Selengkapnya

China Juara Badminton Asia Junior Championships 2024, Persembahan Terakhir untuk Zhang Zhi Jie

2 hari lalu

China Juara Badminton Asia Junior Championships 2024, Persembahan Terakhir untuk Zhang Zhi Jie

Tim bulu tangkis China berhasil menjuarai BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 seusai mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-1.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

2 hari lalu

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik taktis baru yang mampu membawa hulu ledak super besar

Baca Selengkapnya

Wakili Korea Selatan, Jin BTS Akan Jadi Pembawa Obor pada Ajang Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Wakili Korea Selatan, Jin BTS Akan Jadi Pembawa Obor pada Ajang Olimpiade Paris 2024

Usai wajib militer, Jin BTS dikabarkan akan menjadi pembawa obor pada Olimpiade Paris 2024 sebagai perwakilan dari Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Sembilan Pejalan Kaki Tewas Diseruduk Mobil di Seoul

2 hari lalu

Sembilan Pejalan Kaki Tewas Diseruduk Mobil di Seoul

Setidaknya sembilan orang tewas dan empat lainnya terluka ketika sebuah mobil menabrak pejalan kaki di dekat balai kota Seoul pada Senin, kata polisi

Baca Selengkapnya