Dilarang Beroperasi di Yerusalem, Menlu Spanyol: Konsulat Kami Sudah Ada di Sebelum Israel Berdiri

Reporter

Tempo.co

Selasa, 4 Juni 2024 12:00 WIB

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide dan Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin memberi isyarat setelah konferensi pers di Brussels, Belgia 27 Mei 2024.REUTERS/Johanna Geron

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Spanyol menolak pembatasan yang dilakukan Israel terhadap konsulatnya di Yerusalem, sebagai tanggapan atas pengakuan Madrid terhadap negara Palestina.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares menegaskan bahwa konsulat di Yerusalem telah berdiri sejak 1850. “Jauh sebelum Israel berdiri,” kata Albares pada Senin dalam konferensi pers bersama Menlu Mesir Same Shukri seperti dilansir Al Araby.

"Kami mengirimkan note verbale kepada pemerintah Israel yang menolak pembatasan apapun terhadap aktivitas normal konsulat jenderal Spanyol di Yerusalem, karena statusnya dijamin oleh hukum internasional dan Konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik," kata Albares kepada Radio Onda Cero dikutip Times of Israel.

"Status ini tidak dapat diubah secara sepihak oleh Israel," kata Albaer menunjukkan bahwa Madrid telah meminta Israel "untuk membatalkan keputusan ini."

Tindakan Israel dilakukan sehari sebelum Spanyol, Irlandia, dan Norwegia secara resmi mengakui negara Palestina dalam sebuah langkah yang dikecam sebagai hadiah bagi Hamas. Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 memicu perang di Gaza. Sekitar 1.139 orang, tewas dalam serangan itu dan 252 orang disandera.

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel mengatakan, mulai 1 Juni 2024, konsulat Spanyol harus berhenti memberikan layanan kepada warga Palestina dari Tepi Barat. Israel pun hanya mengizinkan Konsultas Spanyol untuk “memberikan layanan konsuler secara ketat kepada penduduk” Yerusalem.

Dalam sebuah unggahn di X, Menlu Israel, Israel Katz menolak permintaan Albares dan bersikeras bahwa pembatasan akan diterapkan “dengan ketat”. Pelanggaran apa pun dapat mengakibatkan “penutupan konsulat Spanyol di Yerusalem,” Katz memperingatkan.

"Setiap hubungan antara konsulat Spanyol di Yerusalem dan individu di Otoritas Palestina merupakan ancaman terhadap keamanan nasional Israel," tulis Katz.

"Israel tidak akan tinggal diam menghadapi keputusan sepihak pemerintah Spanyol yang mengakui negara Palestina, pimpinan Hamas, dan pernyataan antisemit Yolanda Diaz yang ingin menghancurkan Israel dan menggantinya dengan negara Palestina dari sungai hingga laut," ujarnya.

Pekan lalu, Diaz, wakil perdana menteri sayap kiri Spanyol, menggunakan slogan "Palestina akan bebas dari sungai ke laut". Hal itu merupakan sebuah ungkapan yang berulang kali dikecam oleh para pejabat Israel karena menyerukan agar negeri itu dihapuskan dari peta.

Slogan tersebut mengacu pada perbatasan mandat Inggris di Palestina, yang membentang dari Sungai Yordan hingga Mediterania, sebelum Israel dibentuk pada 1948, dan mencakup seluruh Israel.

Beberapa hari kemudian, Katz memposting video di X yang menggabungkan rekaman serangan 7 Oktober dengan tarian flamenco, dan berkata: "Sanchez: Hamas berterima kasih atas layanan Anda."

Spanyol mengatakan postingan tersebut “memalukan dan menjijikkan” dan berjanji akan memberikan tanggapan “tegas” terhadap “provokasi” online Israel dan Katz dalam sebuah langkah bersama dengan Irlandia dan Norwegia.

Pilihan Editor: Pasca-Pengakuan Negara Palestina, Israel Melarang Spanyol Layani Warga Palestina di Tepi Barat

AL ARABY | THE TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

Lebanon akan Ajukan Pengaduan ke PBB atas Penculikan Warga oleh Israel

1 jam lalu

Lebanon akan Ajukan Pengaduan ke PBB atas Penculikan Warga oleh Israel

Israel mengklaim warga Lebanon yang diculik adalah komandan senior Hizbullah

Baca Selengkapnya

Fatah dan Hamas Sepakat Bersatu untuk Mengatur Palestina setelah Perang

1 jam lalu

Fatah dan Hamas Sepakat Bersatu untuk Mengatur Palestina setelah Perang

Faksi-faksi Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, sepakat bersatu untuk mengelola wilayah mereka tanpa campur tangan pihak luar.

Baca Selengkapnya

UNIFIL Bantah Terlibat dalam Penculikan Kapten Laut Lebanon

2 jam lalu

UNIFIL Bantah Terlibat dalam Penculikan Kapten Laut Lebanon

UNIFIL membantah keterlibatan dalam penculikan seorang pria yang merupakan kapten laut Lebanon dalam operasi yang dilakukan Israel

Baca Selengkapnya

Laporan: AS Habiskan Miliaran Dolar Pajak untuk Perang Israel di Timur Tengah

4 jam lalu

Laporan: AS Habiskan Miliaran Dolar Pajak untuk Perang Israel di Timur Tengah

Sebuah laporan terbaru memperkirakan bahwa senjata yang disubsidi AS untuk Israel telah mencapai setidaknya $22,76 miliar sejak awal perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jumlah Jurnalis Terbunuh di Gaza Lebih dari 2 Kali Lipat Rata-rata Global

7 jam lalu

Jumlah Jurnalis Terbunuh di Gaza Lebih dari 2 Kali Lipat Rata-rata Global

Serikat Jurnalis Palestina menyebut pasukan Israel telah membunuh 183 jurnalis di Gaza sejak Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

11 Warga Israel Luka-luka Akibat Serangan Hizbullah

8 jam lalu

11 Warga Israel Luka-luka Akibat Serangan Hizbullah

Layanan gawat darurat Israel melaporkan 11 orang luka-luka di wilayah Israel tengah pada Sabtu, 2 November 2024, akibat roket Hizbullah

Baca Selengkapnya

Pedro Sanchez Umumkan 214 Orang Tewas dalam Banjir Bandang di Valencia Spanyol

10 jam lalu

Pedro Sanchez Umumkan 214 Orang Tewas dalam Banjir Bandang di Valencia Spanyol

Selama empat hari banjir bandang telah menewaskan setidaknya 214 orang dan puluhan orang masih berada dalam daftar hilang

Baca Selengkapnya

Khamenei Bersumpah Hancurkan Israel Jika Berani Serang Iran

12 jam lalu

Khamenei Bersumpah Hancurkan Israel Jika Berani Serang Iran

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengancam Israel dan sekutunya jika berani menyerang negara itu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perusahaan Singapura Disanksi AS, Israel Naikkan Anggaran Perang

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Perusahaan Singapura Disanksi AS, Israel Naikkan Anggaran Perang

Top 3 dunia adalah perusahaan Singapura kena sanksi AS, Israel naikkan anggaran perang hingga Mossad terlibat skandal di Italia.

Baca Selengkapnya

Relawan MER-C Indonesia Ungkap Kondisi Terkini di Gaza Akibat Blokade Israel

1 hari lalu

Relawan MER-C Indonesia Ungkap Kondisi Terkini di Gaza Akibat Blokade Israel

Relawan MER-C Indonesia mengungkap penderitaan rakyat Gaza akibat blokade makanan oleh Israel.

Baca Selengkapnya