CEO Ritter Sport Dapat Ancaman karena Masih Suplai Cokelat ke Rusia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 31 Mei 2024 09:30 WIB

Ilustrasi bubuk cokelat dan cokelat batangan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Andreas Ronken CEO raksasa cokelat dari Jerman Ritter Sport mengungkap menerima ancaman kematian karena masih mensuplai cokelat ke Rusia. Dia memastikan tidak akan menghentikan langkahnya itu.

Banyak perusahaan dari negara-negara Barat memutuskan hubungan dengan Rusia sejak Negeri Beruang Merah itu memulai operasi militernya di Ukraina pada Februari 2022. Perusahaan-perusahaan yang memutuskan mempertahankan hubungan dengan Rusia, menjadi sasaran tekanan yang dipimpin politikus dan aktivis Ukraina yang mendesak mereka untuk menghentikan bisnisnya di Rusia. Dalam sejumlah kasus, mereka menghadapi ancaman boikot.

Dalam wawancara dengan majalah asal Jerman, Focus, yang dipublikasi pada Kamis, 29 Mei 2024, Ronken mengatakan mendapat ancaman. Namun dia menolak memberikan informasi lebih detail.

“Kami sudah membuat keputusan yang tepat (tetap membuat dan mensuplai cokelat di Rusia). Saya akan tetap membuat keputusan yang sama,” kata Ronken dalam wawancara tersebut.

Ronken mengungkap Rusia adalah pasar Ritter Sport terbesar kedua. Dengan begitu, jika Ritter Sport harus angkat kaki dari Negeri Beruang Merah itu, maka pihaknya harus PHK sekitar 200 karyawan yang bekerja di pabrik Waldenbuch yang berlokasi di negara bagian Baden-Wuerttemberg, Jerman.

Ronken mengungkap pihaknya sudah mendonasikan uang sebesar 1 juta euro (Rp17 miliar), di mana uang donasi itu dihasilkan dari penjualan cokelat di Rusia. Uang tersebut akan dialokasikan untuk membantu Ukraina.

Advertising
Advertising

“Kita pastinya tidak bisa lagi lepas dari segala hal menyangkut politik. Kita mungkin tak lama akan punya masalah dengan Cina. Perusahaan kami tidak bisa mensuplai hanya pada negara-negara yang 10 persen sesuai dengan moral-moral kami,” kata Ronken.

Sebelumnya pada awal tahun ini, kelompok aktivis Vitsche menyerukan dua supermaket besar di Jerman agar memboikot cokelat Mika karena perusahaan itu masih melakukan aktivitas bisnis di Rusia. Sedangkan perusahaan Mondelez sudah di blacklist oleh Ukraina pada akhir tahun lalu sebagai bentuk tekanan untuk memutuskan hubungan dengan Moskow.

Sumber: RT.com

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

5 jam lalu

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

China akan "secara bertahap melanjutkan" impor makanan laut dari Jepang, menyusul pelepasan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang di China Berencana Pulangkan Pegawai Usai Penikaman Siswa SD

7 jam lalu

Perusahaan Jepang di China Berencana Pulangkan Pegawai Usai Penikaman Siswa SD

Beberapa perusahaan Jepang di China menawarkan untuk memulangkan stafnya setelah insiden penikaman maut di Shenzen, kata para karyawan

Baca Selengkapnya

Kapal Jerman Berlabuh di Jakarta Peringati Indo-Pacific Deployment 2024

13 jam lalu

Kapal Jerman Berlabuh di Jakarta Peringati Indo-Pacific Deployment 2024

Dalam rangka IPD24, dua kapal Jerman yaitu fregat FGS Baden-Wrttemberg dan FGS Frankfurt am Main melayari Samudra Pasifik dan Hindia.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

1 hari lalu

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

1 hari lalu

Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

Izin ekspor senjata yang diterbitkan Jerman pada tahun ini mengalami penurunan dengan total hanya 14.5 juta euro.

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

1 hari lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

2 hari lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

3 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

3 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

3 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya