Kesaksian Warga Gaza Saat Israel Serang Rafah

Reporter

Tempo.co

Selasa, 28 Mei 2024 15:00 WIB

Anak-anak Palestina melihat puing-puing yang terbakar pasca serangan Israel di daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 27 Mei 2024 REUTERS/Mohammed Salem
Para pejabat kesehatan mengatakan mereka kewalahan dengan jumlah dan jenis korban luka. Hanya satu rumah sakit yang beroperasi di Rafah akibat kehancuran sistem kesehatan yang dilakukan Israel di Gaza.

Kekacauan pun terjadi. Para korban panik berlari menyelamatkan diri di tengah-tengah tubuh yang hangus. Seorang pria menggendong seorang anak tanpa kepala dan seorang petugas medis menggendong seorang lainnya dengan otaknya yang pecah.

“Saya keluar dari tenda dan melihat api di mana-mana,” kata Mohammad Abo Sebah, seorang saksi mata.

“Seorang gadis muda berteriak, jadi kami membantunya dan saudara laki-lakinya yang sudah dewasa. Ketika kami kembali, perkemahan itu hancur total.”

Butuh sekitar 11 truk pemadam kebakaran untuk menghentikan api yang berkobar selama satu atau dua jam. Remaja tersebut mengatakan keluarganya berencana untuk pindah ke kamp lain pada Senin pagi karena serangan Israel di Rafah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Namun mereka kehilangan uang akibat kebakaran tersebut. Ini berarti mereka tidak bisa pergi ke mana pun saat ini dan tidak memiliki tenda untuk berlindung. “Mereka bilang ini adalah zona aman,” kata Abo Sebah. “Pendudukan ini tercela dan kriminal.”

Militer Israel mengatakan mereka menggunakan amunisi tepat dalam serangan itu. Israel mengklaim telah membunuh dua anggota sayap bersenjata Hamas.

Abo Sebah, yang melarikan diri dari Gaza tengah ke perkemahan ini pada bulan Januari, mengatakan dia tidak mempercayai klaim Israel. “Apa lagi yang Anda harapkan dari mereka?” ujarnya.

Pemboman itu menuai kecaman global sejumlah negara Arab termasuk Yordania, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar.

Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, menyebutnya sebagai insiden yang mengerikan. “Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Serangan-serangan ini harus segera dihentikan,” katanya di platform media sosial X.

Senada dengan itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia marah dengan serangan tersebut. “Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina,” katanya di X.

Serangan terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Israel harus menghentikan serangannya di Rafah. Israel dituduh melakukan genosida dalam perang di Gaza. Israel menolak keputusan tersebut dan mengatakan serangannya di Gaza sejalan dengan hukum internasional.

MME | AL JAZEERA

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

8 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

10 jam lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

12 jam lalu

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

15 jam lalu

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

19 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

21 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

1 hari lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

1 hari lalu

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

Dokter Lintas Batas menyebut korban pengeboman di Jalur Gaza berjatuhan setiap hari akibat serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

1 hari lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya