'Pembantaian Keji' Israel di kamp Pengungsi Rafah Dikecam Dunia
Editor
Ida Rosdalina
Senin, 27 Mei 2024 19:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah serangan udara Israel memicu kebakaran besar yang menewaskan 45 orang di sebuah kamp tenda di kota Rafah, Gaza, kata para pejabat pada Senin, 27 Mei 2024, yang memicu kemarahan para pemimpin dunia yang mendesak pelaksanaan putusan Mahkamah Dunia untuk menghentikan serangan Israel.
Berikut adalah beberapa reaksi dari pemerintah dan pejabat lainnya dari seluruh dunia:
Qatar
Qatar mengutuk serangan Rafah sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional yang akan memperparah krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung. Qatar mengatakan bahwa serangan tersebut dapat menghalangi upaya mediasi untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera, menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri. Qatar, bersama dengan AS dan Mesir, telah terlibat dalam pembicaraan berbulan-bulan yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Mesir
Mesir mengutuk "pengeboman yang disengaja" tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir meminta Israel untuk "menerapkan langkah-langkah yang diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) terkait penghentian segera operasi militer" di Rafah.
Spanyol
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan bahwa pengeboman di Rafah adalah "satu hari lagi dengan warga sipil Palestina yang tak berdosa terbunuh". Dia mengatakan bahwa gravitasi serangan tersebut "bahkan lebih besar" karena terjadi setelah perintah ICJ yang memerintahkan Israel untuk menghentikan operasinya di Rafah dan seluruh wilayah Gaza.
Irlandia
Menteri Luar Negeri Irlandia, Micheal Martin, menggambarkan serangan tersebut sebagai "tindakan biadab". "Seseorang tidak dapat mengebom sebuah wilayah seperti itu tanpa menimbulkan konsekuensi yang mengejutkan dalam hal anak-anak dan warga sipil yang tidak bersalah. Kami akan mendesak Israel untuk berhenti, untuk berhenti sekarang, dalam hal operasi militer di Rafah."
Norwegia
Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, mengatakan bahwa serangan-serangan tersebut merupakan "pelanggaran material terhadap keputusan pengadilan tertinggi dunia". Ia menambahkan: "Kita telah mendapat perintah wajib dari Mahkamah Internasional yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah. Itu wajib. Ini mengikat."
Uni Eropa
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bahwa Israel harus mematuhi putusan ICJ untuk menghentikan serangannya di Rafah, ketika para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu dengan para menteri luar negeri Arab di Brussels, beberapa jam setelah serangan mematikan Israel di Rafah.