Uni Eropa Siap Batasi Ekspor Mobil Mewah ke Belarus agar Sanksi ke Rusia Efektif

Reporter

TEMPO

Jumat, 24 Mei 2024 14:05 WIB

Ilustrasi mobil mewah. Foto : Autocar

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa sedang mempersiapkan sejumlah pembatasan baru pada Belarus, di antaranya pembatasan mobil-mobil mewah sebagai upaya agar Rusia tidak lolos dari sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terkait perang Ukraina. Financial Times mewartakan pada Kamis, 23 Mei 2024, sebuah draft atau rancangan perihal ini sedang digodok Uni Eropa demi meminimalkan risiko Rusia bisa mengelak dari pembatasan ini, khususnya terkait impor kendaraan mewah Belarus yang dijual ke warga Rusia.

Belarus adalah sekutu Rusia. Pembatasan ekspor dari-dan-ke Belarus ini dilaporkan bukan hanya pada mobil mewah, namun juga barang-barang merek papan atas lainnya. Dibelakukan pula pembatasan untuk barang dan teknologi yang bisa digunakan militer. Ke depan akan disasar pula gas alam cair Belarus.

Tak cukup hanya itu, Uni Eropa juga akan melarang impor berlian dari Belarus setelah pada Desember 2023 diberlakukan aturan serupa ke Rusia. Berdasarkan data statistik yang dikumpulkan Trade Data Monitor dan dibagikan ke Financial Times. Ekspor kendaraan mewah dari negara anggota Uni Eropa ke Belarus mengalami kenaikan setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi ke Rusia pada 2022. Pada awal 2024, kenaikan ekspor itu tercatat USD268 juta (Rp4,3 triliun).

Sejumlah negara-negara Barat mengeluh karena warga Rusia tidak menghadapi kendala saat membeli mobil-mobil buatan Barat di Belarus karena masih ada celah-celah dalam pembatasan. Dampaknya, Belarus didesak untuk menyelaraskan dengan sanksi-sanksi yang dijatuhkan ke Rusia.

Laporan Financial Times pada akhir 2022, satu unit mobil Rolls-Royce yang masuk Rusia lewat Belarus dibandrol USD630 ribu (Rp10 miliar). Sedangkan pada 2023, setidaknya ada 28 unit mobil Mercedes-Maybach yang diimpor warga negara Rusia dari sejumlah suplier warga negara Belarus.

Setelah perang Ukraina berkecamuk, Uni Eropa meningkatkan sanksi ke Minsk atas tuduhan terlibat dengan Rusia dalam sejumlah kampanye melawan Ukraina. Sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa ke Belarus lebih lunak dibanding ke Rusia, meski begitu Uni Eropa masih melarang ekspor barang dan teknologi yang punya kegunaan ganda ke Belarus serta produk-produk industri dalam jumlah yang lebih besar. Uni Eropa juga mengincar menjatuhkan sanksi ke sektor finansial Belarus.

Advertising
Advertising

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Hubungan Kenneth Koh dan Rudy Salim di Balik Kasus 9 Mobil Mewah yang Ditahan Bea Cukai

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

3 jam lalu

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

Manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex membeberkan kondisi pendapatan perseroan sedang menurun drastis di antaranya karena banjir produk Cina.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran yang Baru Dihadapkan pada Tantangan Ekonomi

4 jam lalu

Presiden Iran yang Baru Dihadapkan pada Tantangan Ekonomi

Presiden Iran yang baru nantinya harus bisa menghidupkan kembali perekonomian Iran yang menghadapi serentetan sanksi dan isolasi

Baca Selengkapnya

Ditunda di Uni Eropa, Begini Cara menerapkan Fitur Apple iPhone Mirroring

7 jam lalu

Ditunda di Uni Eropa, Begini Cara menerapkan Fitur Apple iPhone Mirroring

iPhone Mirroring adalah fitur terkini yang membuat penggunanya bisa mengirim layar dari iPhone ke Apple TV atau smart TV yang kompatibel AirPlay atau Mac

Baca Selengkapnya

Industri Keramik Terus Merugi, KPPI Selidiki Perpanjangan Tindakan Pengamanan Perdagangan Impor

10 jam lalu

Industri Keramik Terus Merugi, KPPI Selidiki Perpanjangan Tindakan Pengamanan Perdagangan Impor

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) mulai menyelidiki perpanjangan tindakan pengamanan perdagangan impor ubin keramik. Buntut industri keramik dalam negeri terus merugi

Baca Selengkapnya

Gelombang PHK Industri Tekstil, BI: Permintaan Turun, Bahan Baku Sulit, Marak Impor Ilegal..

11 jam lalu

Gelombang PHK Industri Tekstil, BI: Permintaan Turun, Bahan Baku Sulit, Marak Impor Ilegal..

Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng menyatakan PHK di industri tekstil karena pabrik kesulitan memperoleh bahan baku dan penurunan permintaan.

Baca Selengkapnya

6 Perusahaan Tekstil Besar Gulung Tikar dan 7.000 Pekerja Terdampak, Pengusaha: Industri TPT Tinggal Menghitung Hari

13 jam lalu

6 Perusahaan Tekstil Besar Gulung Tikar dan 7.000 Pekerja Terdampak, Pengusaha: Industri TPT Tinggal Menghitung Hari

API membeberkan kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) secara nasional yang kini rata-rata berada di ujung tanduk.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan PWI Minta Ketum Tuntaskan Pelaksanaan Sanksi Kasus UKW BUMN

1 hari lalu

Dewan Kehormatan PWI Minta Ketum Tuntaskan Pelaksanaan Sanksi Kasus UKW BUMN

DK PWI telah menjatuhkan sanksi Pemberhentian Sementara sebagai anggota PWI selama satu tahun kepada Sayid Iskandarsyah.

Baca Selengkapnya

Suplai Senjata ke Taiwan, Cina Jatuhkan Sanksi ke Lockheed Martin

1 hari lalu

Suplai Senjata ke Taiwan, Cina Jatuhkan Sanksi ke Lockheed Martin

Beijing menjatuhkan sanksi kepada perusahaan keamanan dan kedirgantaraan asal Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin karena suplai senjata ke Taiwan

Baca Selengkapnya

Apple Menunda Peluncuran Fitur AI di Uni Eropa, Ini Fungsi Ketiga Fitur Baru Itu

2 hari lalu

Apple Menunda Peluncuran Fitur AI di Uni Eropa, Ini Fungsi Ketiga Fitur Baru Itu

Teknologi ini memanfaatkan kekuatan chipset Apple untuk menciptakan bahasa dan gambar, mengambil tindakan dan memanfaatkan konteks pribadi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Lepas Impor Delapan Kontainer Baja Lapis ke Tiga Negara

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Lepas Impor Delapan Kontainer Baja Lapis ke Tiga Negara

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor delapan kontainer produk baja lapis tujuan Australia, Kanada, dan Puerto Rico

Baca Selengkapnya