Joe Biden Umumkan Hapus Utang Mahasiswa pada 160 Ribu Peminjam

Reporter

Antara

Kamis, 23 Mei 2024 08:00 WIB

Presiden AS Joe Biden saat pertemuan bilateral dengan Presiden Cina Xi Jinping di perkebunan Filoli di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Woodside, California, AS, 15 November 2023. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu,22 Mei 2024, mengumumkan pemerintahannya akan menghapus utang mahasiswa untuk 160 ribu peminjam tambahan. Dengan terbitnya keputusan ini, maka setiap peminjam telah menerima rata-rata USD35 ribu (Rp561 juta) utang yang dibatalkan.

“Hari ini, pemerintahan saya menghapus utang mahasiswa untuk 160 ribu orang tambahan, sehingga jumlah total warga Amerika yang mendapat manfaat dari tindakan keringanan utang kami menjadi 4,75 juta dolar AS (Rp76 miliar),” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Biden menekankan pemerintahannya telah membuat kemajuan signifikan bagi pelajar dan peminjam selama tiga tahun terakhir. Kemajuan tersebut diantaranya memberikan peningkatan terbesar maksimal pada Pell Grant (dana hibah pemerintah AS untuk pembiayaan kuliah).

Kemudian pemerintah menetapkan Pengampunan Pinjaman Layanan Publik, sehingga guru, perawat, petugas polisi, dan pekerja layanan publik lainnya mendapatkan keringanan yang menjadi hak mereka berdasarkan hukum. Selain itu, pemerintah juga meminta pertanggungjawaban perguruan tinggi karena mengambil keuntungan dari siswa dan keluarga.

Menurut Gedung Putih, total utang mahasiswa yang dihapus telah mencapai USD7,7 miliar (Rp123 triliun). Penentang kebijakan pemerintahan Biden mengatakan beban utang kini telah menyebar ke seluruh masyarakat, yang bukan merupakan pihak dalam kontrak awal, dan bukannya diserap oleh lembaga pemberi pinjaman.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Juni 2023, Biden mengumumkan skema baru untuk memberikan keringanan pinjaman mahasiswa di Amerika Serikat. Ia mengecam Mahkamah Agung karena memblokir rencana memutihkan utang ratusan miliar dolar yang populer di kalangan pemilihnya itu.

Mahkamah Agung memblokir rencana Biden untuk menghapus utang mahasiswa senilai US$430 miliar atau sekitar Rp 6,4 kuadriliun. Putusan yang disambut baik oleh Partai Republik itu mengancam akan membongkar sebagian dari agenda kebijakan presiden dari Partai Demokrat tersebut.

Biden mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahannya akan mengupayakan keringanan pinjaman mahasiswa melalui jalan lain, yakni Undang-Undang Pendidikan Tinggi. Kementerian Pendidikan meluncurkan proses mekanisme kebijakan yang kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan. “Saya tidak akan berhenti berjuang untuk memberikan apa yang dibutuhkan peminjam, terutama yang berada di ujung bawah skala ekonomi,” kata Biden di Gedung Putih, Jumat, 30 Juni 2023.

Sumber: Sputnik-OANA

Pilihan editor: Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pertama dalam 5 Tahun, AS-Cina Gelar Perundingan Nuklir Informal

1 jam lalu

Pertama dalam 5 Tahun, AS-Cina Gelar Perundingan Nuklir Informal

Amerika Serikat dan Cina melanjutkan perundingan senjata nuklir semi-resmi pada Maret untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya

Trump Janjikan Mahasiswa Asing yang Lulus dari Kampus AS akan Peroleh Green Card

2 jam lalu

Trump Janjikan Mahasiswa Asing yang Lulus dari Kampus AS akan Peroleh Green Card

Donald Trump mengatakan bahwa mahasiswa asing yang lulus dari perguruan tinggi AS harus mendapatkan green card untuk tinggal di negara itu

Baca Selengkapnya

Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

3 jam lalu

Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

Pentagon menjalankan kampanye propaganda pada 2020- 2021 untuk merendahkan vaksin Sinovac dari Cina di Filipina dan negara lain

Baca Selengkapnya

Cina Protes Penjualan Drone Militer AS ke Taiwan

3 jam lalu

Cina Protes Penjualan Drone Militer AS ke Taiwan

Pemerintah Cina memprotes penjualan drone militer dari Amerika Serikat ke Taiwan.

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Rusia Mungkin Akan Kirimkan Senjata ke Korea Utara

4 jam lalu

Putin Sebut Rusia Mungkin Akan Kirimkan Senjata ke Korea Utara

Komentar Putin muncul setelah Korea Selatan mengatakan akan mempertimbangkan pasokan senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Usai Dipanggil Jokowi, Gubernur BI Sebut Tiga Faktor Ini Penyebab Rupiah Kembali Melemah

16 jam lalu

Usai Dipanggil Jokowi, Gubernur BI Sebut Tiga Faktor Ini Penyebab Rupiah Kembali Melemah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyoroti tiga faktor yang membuat rupiah kembali melemah.

Baca Selengkapnya

Krisis Israel-Palestina, Wikipedia Deklasifikasi Organisasi Yahudi AS

1 hari lalu

Krisis Israel-Palestina, Wikipedia Deklasifikasi Organisasi Yahudi AS

Wikipedia menyebut Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL) tidak dapat diandalkan sebagai sumber informasi netral dalam krisis Palestina-Israel

Baca Selengkapnya

Pecah Kongsi, Wapres Filipina Sara Duterte Mundur dari Kabinet Ferdinand Marcos Jr.

1 hari lalu

Pecah Kongsi, Wapres Filipina Sara Duterte Mundur dari Kabinet Ferdinand Marcos Jr.

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte pada Rabu 19 Juni 2024 mengundurkan diri dari kabinet Presiden Ferdinand Marcos dan jabatan penting lainnya

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Sebut Sudah Dijanjikan Amerika Serikat Senjata Bakal Dikirim Lagi

1 hari lalu

Benjamin Netanyahu Sebut Sudah Dijanjikan Amerika Serikat Senjata Bakal Dikirim Lagi

Benjamin Netanyahu memastikan Washington sedang mengupayakan pembatalan larangan pengiriman senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kemendag Klaim Telah Mulai Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Produsen

1 hari lalu

Kemendag Klaim Telah Mulai Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Produsen

Pemerintah mengklaim telah mulai membayarkan utang rafaksi minyak goreng kepada produsen. Belum diketahui jumlah perusahaan yang sudah menerima pembayaran.

Baca Selengkapnya