Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Selasa, 21 Mei 2024 07:00 WIB

Gambar kombinasi yang menunjukkan Presiden AS Joe Biden dan kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Jay Paul and Kevin Lamarque/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta -Eks Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia periode 2014 - 2016 Robert Blake menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil pemilihan presiden AS (pilpres AS 2024) tahun ini: inflasi, aborsi dan perang Israel di Gaza.

Blake mengatakan hasil pilpres ditentukan oleh suara di enam negara bagian yang menjadi swing states, yakni negara bagian di mana Partai Demokrat dan Republik memiliki tingkat dukungan yang sama. Presiden Joe Biden dari Demokrat akan berduel kembali dengan mantan presiden Donald Trump dari Republik, setelah bersaing di pemilihan umum sebelumnya pada 2020.

Keduanya mengalami pertarungan sengit dalam jajak pendapat terbaru bulan Mei, termasuk survei Economist/YouGov, Fox News, Reuters/Ipsos dan Morning Consult. Dalam jajak pendapat tersebut, Trump unggul dari Biden di sebagian besar swing states dengan selisih kecil.

“Sejauh ini marginnya sangat, sangat ketat, jadi saya tidak akan terlalu memikirkan tentang hal itu,” kata Blake dalam diskusi tentang kebijakan luar negeri AS bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta Selatan, Senin, 20 Mei 2024.

Tiga hal yang akan benar-benar menentukan perolehan suara bagi Trump dan Biden di negara-negara bagian tersebut menurutnya adalah isu inflasi, aborsi dan perang Israel melawan Hamas di Gaza.

Inflasi masih menjadi masalah besar di AS, dengan tingginya biaya hidup mengurangi ketahanan perekonomian di negara tersebut. Hal ini menjadi salah satu tema kampanye pilpres pada 5 November mendatang.

“Meskipun kami adalah negara yang sangat kaya dan memiliki banyak perusahaan teknologi dan perusahaan lain yang hebat, lebih dari separuh pekerja di AS hidup paycheck-to-paycheck (pas-pasan),” kata Blake.

Oleh karena itu harga bahan pangan, bahan bakar dan perumahan semuanya sangat berpengaruh bagi masyarakat, katanya, dan banyak pemilih khawatir bahwa inflasi tidak akan turun dengan cepat.

Biden mengatakan harga-harga masih terlalu tinggi, tetapi agendanya untuk membangun dua juta rumah dan menurunkan harga obat preskripsi akan “memberi ruang bernapas” bagi masyarakat. Sedangkan, Trump menyalahkan inflasi pada kebijakan pemerintahan Biden dan memuji agenda “America First” yang dia usung: pajak rendah, harga yang lebih rendah, dan upah yang lebih tinggi.

Aborsi merupakan isu lain yang akan memengaruhi suara pemilih, menurut penilaian Blake. Tindakan mengakhiri kehamilan tidak lagi dijamin oleh negara sejak Juni 2022 saat Mahkamah Agung AS membatalkan keputusannya dalam kasus Roe v. Wade, yang menyatakan bahwa hak aborsi dilindungi dalam konstitusi.

Eks dubes itu mengatakan Partai Demokrat, yang berhaluan demokratis sosial dan dikenal “liberal”, akan memobilisasi para pemilih perempuan dalam jumlah besar untuk menggunakan hak suara mereka. “Sebagian besar, mereka akan memilih Demokrat karena khawatir dengan hak untuk memilih (perihal aborsi),” ujarnya.

Serangan besar-besaran Israel di Gaza, yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, juga dinilai akan menjadi faktor penentu yang besar bagi pilpres AS.

“Saya pikir indikator lain yang cukup penting adalah apakah sudah ada resolusi dan proses tidak hanya untuk menghentikan pertempuran, tetapi juga mendapatkan lebih banyak bantuan kemanusiaan dan melihat seperti apa kondisi Gaza pascaperang,” kata Blake.

Pemerintahan Biden menuai kecaman luas atas bantuan dan dukungan yang ia berikan kepada Israel di tengah operasi militer tersebut. Para mahasiswa dan civitas academica di perguruan tinggi di seluruh negeri telah mengadakan protes besar-besaran dengan mendirikan perkemahan di kampus. Mereka menuntut gencatan senjata di Gaza dan agar universitas mereka masing-masing melakukan divestasi dari Israel.

Terbaru, para lulusan Universitas Morehouse mengenakan syal keffiyeh asal Palestina dan memunggungi Biden sebagai bentuk protes diam ketika presiden itu menyampaikan pidato pada upacara wisuda yang berlangsung Ahad, 19 Mei 2024.

Pilihan Editor: Warga Israel Dukung Biden daripada Trump Sebagai Presiden AS 2024

NABIILA AZZAHRA A. | REUTERS

Berita terkait

Obama Mendukung Kamala Harris: Kampanye hingga Penggalangan Dana

1 jam lalu

Obama Mendukung Kamala Harris: Kampanye hingga Penggalangan Dana

Obama akan membantu Kamala Harris dalam kampanyenya hingga hari pemilihan

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Bertemu Warga Arab-Amerika hingga Dukungan dari Obama

3 jam lalu

Kamala Harris: Bertemu Warga Arab-Amerika hingga Dukungan dari Obama

Calon presiden Amerika Serikat Kamala Harris dari Partai Demokrat bertemu dengan para pemimpin Arab-Amerika dan Muslim di Flint, Michigan

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Angkat Bicara Soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Harus Dikendalikan

3 jam lalu

Presiden Jokowi Angkat Bicara Soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Harus Dikendalikan

Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal deflasi yang menurut BPS sudah belangsung selama lima bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Ini Fasilitas-fasilitas Strategis Iran yang Diincar Israel dalam Serangan Balasan

3 jam lalu

Ini Fasilitas-fasilitas Strategis Iran yang Diincar Israel dalam Serangan Balasan

Israel mengincar fasilitas-fasilitas strategis Iran, menandai niat negara Zionis ini untuk menghancurkan sendi kehidupan penting lawannya.

Baca Selengkapnya

IHSG Diproyeksi Melemah Secara Terbatas Pekan Depan, Pasar Menantikan Sentimen Debat Pilgub Jakarta

5 jam lalu

IHSG Diproyeksi Melemah Secara Terbatas Pekan Depan, Pasar Menantikan Sentimen Debat Pilgub Jakarta

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai pergerakan IHSG pekan depan masih melemah pada harga saham terbatas.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Serentak di Dunia Peringati Setahun Perang Gaza

10 jam lalu

Unjuk Rasa Serentak di Dunia Peringati Setahun Perang Gaza

Ribuan orang di beberapa kota besar di dunia serentak berunjuk rasa di jalan pada Sabtu, 5 Oktober 2024 menuntut agar diakhirinya perang Gaza

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Dicek Betul, karena Tak Ada Hambatan Transportasi atau Daya Beli Berkurang

10 jam lalu

Jokowi soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Dicek Betul, karena Tak Ada Hambatan Transportasi atau Daya Beli Berkurang

Presiden Jokowi angkat bicara soal angka deflasi beruntun beberapa bulan terakhir ini.

Baca Selengkapnya

Israel Tingkatkan Serangan ke Selatan Beirut

11 jam lalu

Israel Tingkatkan Serangan ke Selatan Beirut

Saksi mata mengatakan percikan bom yang ditembakkan Israel berwarna merah dan putih terlihat oleh mata telanjang sampai beberapa kilometer jauhnya

Baca Selengkapnya

4 Negara yang Termasuk Wilayah Negeri Syam, Negeri Kebaikan yang Kini Dikoyak Israel

11 jam lalu

4 Negara yang Termasuk Wilayah Negeri Syam, Negeri Kebaikan yang Kini Dikoyak Israel

Serangan Israel ke Lebanon memperpanjang konflik di wilayah Timur Tengah. Negeri Syam, yang diyakini sebagai negeri kebaikan kini jadi medan perang.

Baca Selengkapnya

Calon Pengganti Hassan Nasrallah Hizbullah Hilang Kontak Sejak Jumat

14 jam lalu

Calon Pengganti Hassan Nasrallah Hizbullah Hilang Kontak Sejak Jumat

Media Israel menyebut calon pengganti Hassan Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah, Hashem Safieddine telah terbunuh.

Baca Selengkapnya