Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Minggu, 19 Mei 2024 08:00 WIB

Ilustrasi koran. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua parlemen Rusia pada Sabtu, 18 Mei 2024, mengecam Uni Eropa (UE) karena telah melarang distribusi empat media asal Rusia. Hal itu menunjukkan bagaimana negara-negara Barat menolak menerima sudut pandang alternatif dan menghancurkan kebebasan berpendapat.

UE mengumumkan pada Jumat, 17 Mei 2024, kalau organisasi itu menangguhkan distribusi Voice of Europe, kantor berita RIA Novosti dan surat kabar Izvestia serta Rossiyskaya Gazeta dengan alasan diduga berperan dalam “memajukan dan mendukung perang agresi Rusia terhadap Ukraina”. Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Moskow mengatakan tindakan UE itu akan menimbulkan tanggapan keras terhadap media Barat di Moskow, namun belum mengumumkan organisasi media mana yang akan terkena dampaknya.

“Kepemimpinan UE hanya bisa berbicara tentang kebebasan berpendapat, namun kenyataannya mereka tidak menoleransi hal tersebut,” kata Vyacheslav Volodin, Ketua Duma Negara, majelis rendah dari Majelis Federal Rusia.

Volodin merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin dan anggota Dewan Keamanan Rusia.

“Mereka memblokir sudut pandang alternatif apa pun, menghancurkan kebebasan berbicara, melanggar hak atas kebebasan menyebarkan dan menerima informasi,” katanya, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Para pemimpin negara-negara Barat menggambarkan Rusia sebagai negara autokrasi yang merupakan ancaman negara terbesar terhadap tatanan global. Mereka juga menuduh Rusia berusaha melemahkan demokrasi Barat dan mengatakan invasi Putin ke Ukraina menunjukkan bahwa Moskow mungkin akan menyerang anggota-anggota NATO.

Sedangkan, Rusia mengatakan Barat terlibat dalam perang hibrida melawannya, yang mencakup perang propaganda canggih yang bertujuan menghancurkan reputasi Rusia. Moskow mengatakan organisasi-organisasi media di negara-negara Barat sangat terlibat dalam pertempuran di pihak Barat, dan telah berulang kali menerbitkan informasi palsu atau menyesatkan tentang Rusia. Pernyataan tersebut dibantah oleh media-media besar di Barat.

Beberapa jurnalis Rusia telah meninggalkan tanah air mereka sejak dimulainya perang terhadap Ukraina, dan organisasi-organisasi media independen utama telah tutup. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pekan lalu memperingatkan jika UE tetap menerapkan larangan tersebut, maka pemerintah Rusia akan merespons dengan “sangat cepat dan sangat menyakitkan” bagi negara-negara Barat. Persatuan Jurnalis Rusia (RUJ) menyebut larangan UE “melanggar hukum” dan masalah tersebut seharusnya diputuskan pengadilan.



REUTERS

Pilihan editor: Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

Advertising
Advertising

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

1 hari lalu

Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan

Baca Selengkapnya

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

2 hari lalu

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Perhelatan Peparnas 2024 di Solo, Siap Pasok Daya Listrik dan Posko Siaga

2 hari lalu

PLN Dukung Perhelatan Peparnas 2024 di Solo, Siap Pasok Daya Listrik dan Posko Siaga

PT PLN (Persero) siap mendukung penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kedubes Jerman Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Uni Eropa

3 hari lalu

Kedubes Jerman Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Uni Eropa

Kedutaan Besar Jerman menyoroti kerja sama antara Jerman dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

3 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

4 hari lalu

Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon

4 hari lalu

Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon

Ini menandai serangan pertama terhadap institusi media Lebanon sejak pecahnya permusuhan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

6 hari lalu

Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia. Menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak bertukar ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

6 hari lalu

Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

Rusia memperingatkan Barat bahwa mereka bisa menggunakan senjata nuklir jika diserang. Selain Rusia, deretan negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

6 hari lalu

Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

Menlu Rusia meminta agar pembunuhan warga Palestina dengan senjata AS dihentikan oleh Israel. Hukuman kolektif massal tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya