Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Sabtu, 18 Mei 2024 20:00 WIB

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan kondisi pusat kesehatan UNRWA yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. Pusat kesehatan milik PBB untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) menjadi sasaran serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah utara Gaza. UNRWA/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Austria dalam pengumumannya pada Sabtu, 18 Mei 2024, menjelaskan Austria akan melanjutkan pendanaan kepada badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) setelah menangguhkannya pada Januari 2023 bersama belasan negara pendonor lainnya.

Penangguhan dana serempak tersebut menyusul tuduhan Israel ada 12 orang dari 13 ribu staf UNRWA di Gaza diduga terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas, yang kemudian dibalas oleh Israel. Tuduhan Israel menyebabkan 16 negara, termasuk Amerika Serikat sebagai donor terbesar, menghentikan pendanaan sebesar US$450 juta (Rp7,1 triliun) untuk UNRWA, sehingga menghambat operasi badan tersebut di Palestina ketika Israel masih membombardir Gaza.

Keputusan Austria untuk melanjutkan pendanaan diambil setelah UNRWA menetapkan rencana aksi untuk lebih memastikan ketidakberpihakannya, memperkuat tinjauan internal dan meningkatkan cara pemantauan stafnya.

“Setelah analisis menyeluruh terhadap rencana aksi, kami akan kembali mengucurkan dana ke UNRWA,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Austria.

Dalam pernyataan itu dijelaskan pula Wina telah menganggarkan dana sebanyak 3,4 juta euro (Rp59 miliar) sepanjang 2024, dan pembayaran pertama diperkirakan akan dilakukan pada musim panas. “Sebagian dana Austria akan digunakan di masa depan untuk meningkatkan mekanisme pengendalian internal di UNRWA,” katanya.

Austria mengatakan akan “memantau secara ketat” implementasi rencana aksi UNRWA dengan mitra internasional lainnya, dan mencatat “banyak kepercayaan telah disia-siakan.” Wina mengatakan telah meningkatkan dukungan secara substansial bagi warga Palestina yang menderita di Gaza dan wilayah tersebut sejak serangan 7 Oktober 2023, sehingga memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 32 juta euro (Rp556 miliar) kepada organisasi bantuan internasional lainnya.

Austria adalah negara donor terbesar UNRWA ke-26 berdasarkan data peringkat donor per 31 Desember 2023. Tercatat, Austria menyumbang sebesar total US$4.853.010 kepada badan tersebut, menempatkannya di bawah India.

Banyak negara termasuk Jerman, Swedia, Kanada dan Jepang, telah melanjutkan kerja sama dengan UNRWA, sementara negara-negara lain masih menahan dana mereka. Jerman bulan lalu mengatakan akan melanjutkan kerja sama dengan UNRWA menyusul laporan yang dipimpin oleh bekas menteri luar negeri Prancis Catherine Colonna mengenai prosedur UNRWA untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip netralitas. Tinjauan netralitas itu juga memberi beberapa rekomendasi, beberapa di antaranya yaitu UNRWA perlu memperkuat fungsi audit internal dan meningkatkan pengawasan eksternal terhadap manajemen proyek.

Menurut hasil tinjauan yang dipimpin Colonna, Israel hingga berita ini diturunkan belum memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya terhadap staf UNRWA. Israel melayangkan tuduhannya saat itu berdasarkan daftar staf UNRWA yang mereka terima pada Maret lalu, bahwa para staf yang disebutkan merupakan anggota “kelompok-kelompok teroris” Gaza.

Tinjauan tersebut menemukan bahwa UNRWA lebih netral dibandingkan dengan kelompok PBB atau lembaga bantuan serupa lainnya. Namun kata laporan tersebut, masih ada “masalah terkait netralitas” misalnya staf yang mengungkapkan pandangan politik mereka secara terbuka.

PBB sedang menyelidiki tuduhan terpisah terhadap 12 staf yang dituduh oleh Israel. Setelah isu ini muncul pada Januari, UNRWA mengatakan pihaknya telah memecat sepuluh orang yang disebutkan namanya, sedangkan dua lainnya tewas.


ARAB NEWS | REUTERS

Pilihan editor: Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

9 jam lalu

Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB mengatakan Palestina ingin menduduki berbagai posisi kepemimpinan di PBB, menyusul resolusi yang memberinya hak-hak istimewa.

Baca Selengkapnya

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

10 jam lalu

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

Perwakilan Tetap Malaysia untuk PBB mengatakan Malaysia dan Indonesia memiliki sikap yang konsisten mengenai isu Palestina.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

11 jam lalu

Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

Duta Besar Palestina di PBB Riyad H. Mansour menjelaskan sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengirim pasukan perdamaian PBB ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Komite PBB untuk Palestina Kunjungan Kerja ke Indonesia, Temui Ma'ruf Amin dan Prabowo

12 jam lalu

Komite PBB untuk Palestina Kunjungan Kerja ke Indonesia, Temui Ma'ruf Amin dan Prabowo

Komite bentukan PBB khusus isu Palestina melakukan kunjungan ke Jakarta untuk menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas dukungannya terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

1 hari lalu

10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

Makanan khas Palestina memiliki jenis yang beragam dan menggunakan bahan dasar tradisional seperti kacang, minyak zaitun, hingga rempah yang khas.

Baca Selengkapnya

Israel Lancarkan Serangan Baru di Gaza, Jumlah Korban Tewas Hampir 40.000

1 hari lalu

Israel Lancarkan Serangan Baru di Gaza, Jumlah Korban Tewas Hampir 40.000

Israel masih terus melancarkan serangan di Gaza meskipun beberapa pejabat militernya menyebutkan mereka telah mengakhiri fase pertempuran sengit.

Baca Selengkapnya

Iran Luncurkan Buku 'Abdi Bangsa', Memoar Mendiang Presiden Ebrahim Raisi

1 hari lalu

Iran Luncurkan Buku 'Abdi Bangsa', Memoar Mendiang Presiden Ebrahim Raisi

Kedutaan Besar Iran di Jakarta meluncurkan buku berjudul 'Abdi Bangsa' yang merupakan kumpulan memoar mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi

Baca Selengkapnya

Coldplay Bawa Pesan Damai di Festival Glastonbury 2024, dari Palestina hingga Ukraina

1 hari lalu

Coldplay Bawa Pesan Damai di Festival Glastonbury 2024, dari Palestina hingga Ukraina

Chris Martin, vokalis Coldplay mengajak penonton di Glastonbury 2024 untuk mengirimkan cinta dan pesan perdamaian ke seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

2 hari lalu

Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

Singapura siap untuk mengakui Palestina sebagai negara jika memiliki pemerintahan efektif yang menolak terorisme dan menerima hak keberadaan Israel

Baca Selengkapnya

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

2 hari lalu

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

Rusia bersumpah untuk menghancurkan senjata yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina, di tengah laporan rencana AS akan kirim Patriot dari Israel

Baca Selengkapnya