Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Sabtu, 18 Mei 2024 10:30 WIB

Para pengunjuk rasa menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel menemukan jenazah tiga sandera di Jalur Gaza dalam operasi yang dilancarkan militer dan badan intelijen Israel Shin Bet pada Kamis malam, 16 Mei 2024. Temuan ini diumumkan oleh Juru bicara militer Daniel Hagari pada Jumat, 17 Mei 2024.

Ketiga jenazah tersebut teridentifikasi sebagai Shani Louk, Amit Buskila dan Yitzhak Gelerenter. Ketiga orang itu, disandera Hamas saat berupaya melarikan diri dari festival musik Nova pada 7 Oktober 2023, dan “jenazah mereka dibawa ke Gaza”. Hagari tidak mengungkap di mana jasad-jasad itu ditemukan.

Pemerintah Israel sebelumnya telah mengonfirmasi kematian Louk, warga negara Jerman-Israel berusia 23 tahun yang bekerja sebagai seniman tato, pada akhir Oktober 2023. Sebuah video yang beredar di media sosial saat itu menunjukkan tubuh setengah telanjangnya disandang di belakang truk pick-up dan diarak melintasi Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia “patah hati” atas kematian para sandera, seraya memuji upaya pasukan Israel untuk memulangkan semua sandera.

“Kami akan mengembalikan semua sandera kami, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” katanya dalam pernyataan di media sosial.

Menanggapi pengumuman penemuan jasad tersebut, sayap bersenjata Hamas mengatakan pihaknya “skeptis” terhadap klaim Israel. Kelompok perlawanan itu menambahkan bahwa satu-satunya cara bagi para sandera yang tersisa untuk kembali dalam keadaan hidup adalah melalui gencatan senjata.

“Perlawanan percaya bahwa musuh tidak akan mendapatkan tawanan mereka kecuali sebagai mayat atau melalui kesepakatan pertukaran yang terhormat untuk rakyat kami,” katanya, seperti dikutip oleh Reuters.

Hamas menyerbu wilayah Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang diklaim Israel menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya. Tel Aviv lantas melancarkan serangan udara, darat dan laut di Gaza, hingga menewaskan sedikitnya 35.303 orang dan menyebabkan 79.261 lainnya luka-luka, menurut penghitungan Kementerian Kesehatan Gaza.

Kampanye militer Israel telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, menghancurkan wilayah kantong pesisir tersebut dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang meluas. Hagari mengatakan keluarga para sandera telah diberitahu.

“Hati kami tertuju pada mereka, kepada keluarga mereka di masa sulit ini. Kami akan mencoba segala cara, kami akan melakukan segala daya kami untuk menemukan sandera kami dan membawa mereka pulang,” katanya, seperti dikutip dari Sky News.

Keluarga Gelernter, 57 tahun, mengatakan mereka sebelumnya tidak tahu sama sekali tentang nasibnya hingga Jumat, 17 Mei 2024. “Kami berpegang pada harapan dan memiliki keyakinan besar bahwa akhirnya akan berbeda,” kata putrinya, Yarden Pivko, kepada Channel 12 News.

Ayah Louk mengatakan pengembalian jenazah putrinya kembali ke pihak keluarga merupakan sebuah bentuk penyelesaian. Nissim Louk mengatakan kepada surat kabar Israel Haaretz bahwa putrinya memancarkan cahaya padanya dan orang-orang di sekitarnya, dan dalam kematiannya dia masih tetap memancarkan cahaya. Sementara itu, Profesor Hagai Levine, anggota Forum Sandera dan Keluarga Hilang, mengatakan penemuan jenazah adalah “pengingat menyakitkan” bagi mereka yang masih disandera.

“Kami tidak putus asa. Kami sedang mempersiapkan kembalinya para sandera yang masih hidup,” ujarnya.

Sekitar 129 orang sandera masih ditawan di Gaza. Israel dan Hamas mengadakan satu-satunya gencatan senjata pada akhir November lalu, dan 110 sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.



REUTERS | SKY NEWS

Pilihan editor: Menantu Donald Trump Ingin Bangun Hotel Mewah di Gedung Bekas Barak Tentara di Serbia

Advertising
Advertising

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Calon Pengganti Hassan Nasrallah Hizbullah Hilang Kontak Sejak Jumat

29 menit lalu

Calon Pengganti Hassan Nasrallah Hizbullah Hilang Kontak Sejak Jumat

Media Israel menyebut calon pengganti Hassan Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah, Hashem Safieddine telah terbunuh.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Netanyahu Berlindung dari Serangan Rudal, Komandan Hamas Dibunuh

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Netanyahu Berlindung dari Serangan Rudal, Komandan Hamas Dibunuh

Top 3 dunia adalah Netanyahu yang berlindung dari serangan rudal, Yahya Sinwar masih misterius hingga komandan Hamas dibunuh Israel.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

10 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

12 jam lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

14 jam lalu

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

17 jam lalu

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

21 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

22 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

23 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

1 hari lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya