20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 Mei 2024 11:00 WIB

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang berupaya mengeluarkan sekelompok dokter Amerika Serikat yang terjebak di Gaza, setelah Israel menutup penyeberangan perbatasan Rafah. Hal ini diungkapkan Gedung Putih pada Rabu.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan awal pekan ini bahwa pemerintah menyadari bahwa dokter-dokter Amerika tidak dapat meninggalkan Gaza. Ini setelah laporan media The Intercept bahwa lebih dari 20 dokter dan pekerja medis Amerika terjebak di Gaza.

Asosiasi Medis Palestina Amerika, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS, mengatakan pada Senin bahwa timnya yang terdiri dari 19 profesional kesehatan, termasuk 10 warga AS, telah ditolak keluar dari Gaza.

Mereka menjalankan misi dua minggu menyediakan layanan medis di Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, sebuah kota dekat Rafah di Gaza selatan.

Israel merebut dan menutup perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir pada 7 Mei, mengganggu jalur penting bagi orang-orang dan bantuan masuk dan keluar dari daerah kantong yang hancur tersebut.

Advertising
Advertising

“Kami memantau masalah ini dengan cermat dan berupaya untuk mengeluarkan warga Amerika yang terkena dampak dari Gaza,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan pada Rabu.

Jean-Pierre mengatakan Amerika Serikat terlibat langsung dengan Israel mengenai masalah ini.

Pemerintahan Biden telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan operasi darat militer besar-besaran di Rafah. Namun, Jean-Pierre mengatakan upaya untuk mengeluarkan para dokter tersebut terus berlanjut terlepas dari apa yang terjadi di sana.

“Kami harus mengeluarkan mereka. Kami ingin mengeluarkan mereka dan itu tidak ada hubungannya dengan hal lain,” katanya.

Pasukan Israel memerangi pejuang Hamas di Gaza pada Rabu, termasuk di Rafah, yang merupakan tempat perlindungan bagi warga sipil, dalam peningkatan perang yang telah berlangsung lebih dari tujuh bulan yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina.

Sistem layanan kesehatan di Gaza pada dasarnya telah runtuh sejak Israel memulai serangan militernya di sana setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober oleh militan Hamas Palestina terhadap warga Israel.

Pekerja kemanusiaan pekan lalu menyuarakan peringatan bahwa penutupan penyeberangan Rafah dan Kerem Shalom ke Gaza dapat memaksa operasi bantuan terhenti.

Serangan Israel di Gaza telah menghancurkan rumah sakit di seluruh Gaza, termasuk Rumah Sakit Al Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza sebelum perang, dan menewaskan serta melukai petugas kesehatan.

Pilihan Editor: Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

REUTERS

Berita terkait

Mengenal White House dan Blue House, Daya Tarik Istana Kepresidenan AS dan Korea Selatan

1 jam lalu

Mengenal White House dan Blue House, Daya Tarik Istana Kepresidenan AS dan Korea Selatan

Dua istana kepresidenan yang paling ikonik ada di Amerika Serikat yang disebut White House dan Blue House di Korea Selatan. Apa keistimewaan keduanya?

Baca Selengkapnya

Update Korban Perang Gaza: Setidaknya 16 Orang Tewas di Al-Nuseirat, Termasuk Anak-anak

4 jam lalu

Update Korban Perang Gaza: Setidaknya 16 Orang Tewas di Al-Nuseirat, Termasuk Anak-anak

Serangan Israel di Al-Nuseirat pada Sabtu, 6 Juli 2024, setidaknya 16 orang tewas. Jumlah ini kemungkinan bertambah.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Belum Berikan Sinyalemen Mengundurkan Diri dari Pilpres AS 2024

5 jam lalu

Joe Biden Belum Berikan Sinyalemen Mengundurkan Diri dari Pilpres AS 2024

Dalam wawancara dengan ABC News, Joe Biden mengatakan hanya Tuhan yang bisa membujuknya (mengundurkan diri)

Baca Selengkapnya

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

6 jam lalu

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

Milisi Houthi di Yaman menyatakan telah menyerang kapal-kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

5 Jurnalis Palestina Tewas di Gaza dalam Beberapa Jam Terakhir

20 jam lalu

5 Jurnalis Palestina Tewas di Gaza dalam Beberapa Jam Terakhir

Lima jurnalis Palestina terbunuh di lokasi berbeda di Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir.

Baca Selengkapnya

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

21 jam lalu

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

Kapal induk bertenaga nuklir Dwight D. Eisenhower diserang rudal balistik Houthi dan ditarik dari kawasan Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

1 hari lalu

Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

Tumpahan minyak kapal kargo Rubymar yang tenggelam dihajar rudal Houthi mengancam lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Kandidat pro-Palestina Raih Kemenangan dalam Pemilu Inggris

1 hari lalu

5 Kandidat pro-Palestina Raih Kemenangan dalam Pemilu Inggris

Mantan pemimpin Partai Buruh dan aktivis pro-Palestina Jeremy Corbyn terpilih di Islington North dalam pemilu Inggris sebagai kandidat independen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 8 WN Kamerun hingga Kongo Pembuat Uang Palsu Dolar AS

1 hari lalu

Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 8 WN Kamerun hingga Kongo Pembuat Uang Palsu Dolar AS

Imigrasi Jakarta Selatan menangkap delapan Warga Negara Asing di salah satu hotel karena membuat uang palsu dolar Amerika Serikat (USD).

Baca Selengkapnya

Bos Mossad Bertolak ke Qatar Sendirian, Apa Agendanya?

1 hari lalu

Bos Mossad Bertolak ke Qatar Sendirian, Apa Agendanya?

Kepala badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea berangkat ke Qatar membahas kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya