PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

Reporter

Tempo.co

Selasa, 14 Mei 2024 16:35 WIB

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed

TEMPO.CO, Jakarta - PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina. “Namun, Kementerian Kesehatan di Gaza telah memperbarui rincian jumlah korban jiwa,” kata Juru bicara PBB Farhan Haq kepada wartawan di New York pada Senin.

Pernyataan ini dilontarkan Haq setelah Israel mempertanyakan perubahan jumlah korban jiwa di Gaza yang tiba-tiba.

Haq mengatakan angka-angka yang dikeluarkan kementerian tersebut – yang secara teratur dikutip oleh PBB dalam laporannya mengenai konflik yang telah berlangsung selama tujuh bulan – sekarang menunjukkan rincian dari 24.686 kematian dari orang-orang yang telah diidentifikasi sepenuhnya.

“Ada sekitar 10.000 lebih jenazah yang masih harus diidentifikasi sepenuhnya, dan kemudian rincian mereka – yang mana di antaranya adalah anak-anak dan perempuan – akan ditetapkan kembali setelah proses identifikasi penuh selesai,” ujar Haq.

Haq mengatakan angka-angka tersebut adalah untuk jenazah yang teridentifikasi – 7.797 anak-anak, 4.959 perempuan, 1.924 lansia, dan 10.006 laki-laki. Ia menambahkan: “Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa proses dokumentasi untuk mengidentifikasi secara lengkap rincian korban sedang berlangsung.”

Advertising
Advertising

Israel pekan lalu mempertanyakan mengapa angka kematian perempuan dan anak-anak tiba-tiba berkurang setengahnya.

Oren Marmorstein, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, pada Senin menuduh kelompok pejuang Palestina Hamas memanipulasi angka-angka tersebut, dengan mengatakan: “Angka tersebut tidak akurat dan tidak mencerminkan kenyataan di lapangan.”

“Menirukan pesan-pesan propaganda Hamas tanpa menggunakan proses verifikasi apa pun telah berulang kali terbukti cacat secara metodologis dan tidak profesional,” katanya dalam sebuah unggahan di media sosial.

Haq mengatakan tim PBB di Gaza tidak dapat memverifikasi secara independen angka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mengingat perang yang sedang berlangsung dan banyaknya korban jiwa.

“Namun, kami memiliki pengalaman menyedihkan saat berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan mengenai angka korban setiap beberapa tahun untuk insiden korban massal dalam jumlah besar di Gaza, dan di masa lalu angka tersebut terbukti akurat secara umum,” kata Haq.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) “memiliki kerja sama jangka panjang dengan Kementerian Kesehatan di Gaza dan kami dapat membuktikan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki kapasitas yang baik dalam pengumpulan/analisis data dan pelaporan sebelumnya dianggap kredibel,” kata juru bicara WHO Margaret Harris.

“Angka (korban jiwa) sebenarnya bisa lebih tinggi lagi,” kata Harris.

Pilihan Editor: Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

ARAB NEWS

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

8 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Bali Farm House, Destinasi Wisata di Bali dengan Wahana Bermain Alam Terbuka

9 jam lalu

Bali Farm House, Destinasi Wisata di Bali dengan Wahana Bermain Alam Terbuka

Bali Farm House di Buleleng, Bali, menawarkan wahana bermain alam terbuka dan interaksi dengan hewan, menggabungkan edukasi dengan hiburan. Destinasi ini memadukan pemandangan pegunungan dengan arsitektur bergaya Eropa.

Baca Selengkapnya

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

10 jam lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

12 jam lalu

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

15 jam lalu

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.

Baca Selengkapnya

KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

16 jam lalu

KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.

Baca Selengkapnya

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

19 jam lalu

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

19 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

20 jam lalu

Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

Seorang ayah di Tangerang menjual anak kandungnya seharga Rp 15 juta ketika sang ibu bekerja di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya