Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Reporter

Senin, 13 Mei 2024 18:30 WIB

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan para pemimpin hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 7 Desember 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Minggu, 12 Mei 2024, mengakui Israel tak punya rencana yang kredibel untuk melindungi sekitar 1.4 juta jiwa warga sipil Palestina di Rafah. Blinken juga memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan yang gagal menumpas anggota Hamas di selatan kota Gaza.

“Israel berpotensi memancing sebuah pemberontakan karena masih banyak anggota Hamas yang tersisa atau bisa meninggalkan sebuah kevakuman yang diisi oleh kekacauan, diisi oleh tindakan anarki dan mungkin diisi oleh anggota Hamas yang baru,”kata Blinken.

Blinken meyakini anggota Hamas sedang kembali ke utara Gaza yakni area yang diklaim Israel sudah bersih (dari Hamas). Sedangkan penyerangan ke Rafah berisiko menimbulkan besarnya korban dari pihak warga sipil, padahal Hamas tidak ada di sana.

Rencana Israel menyerang Rafah telah menyulut ketegangan hingga ke level terburuk dalam hubungan Israel dengan sekutu-sekutunya. Penasehat keamanan nasional Amerika Serikat Jake Sullivan menyebut Presiden Joe Biden sudah lama waswas dengan rencana Israel melakukan serangan besar-besaran ke Rafah.

Stasiun televisi NBC dan CBS mempublikasi wawancara Blinken terkait keputusannya menghentikan sementara pengiriman senjata ke Israel yang disebabkan kekhawatiran Biden akan semakin besar korban warga sipil di Rafah. Sebuah laporan dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyebut penggunaan senjata pemberian Amerika Serikat oleh Israel (untuk membunuh warga sipil) kemungkinan telah melanggar hukum internasional. Laporan itu juga menyebut kekacauan perang telah menghalangi verifikasi dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh individu. Biden mengklaim di tengah kritik oleh anggota parlemen dan kelompok-kelompok HAM, Hamas diduga menggunakan infrastruktur warga sipil dan terowongan untuk membuatnya semakin sulit terlacak oleh tentara Israel, khususnya di tengah perang.

Advertising
Advertising

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

10 jam lalu

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

David Aronberg, jaksa negara bagian Palm Beach County, mengonfirmasi tersangka percobaan pembunuhan Donald Trump adalah Ryan Wesley Routh.

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

11 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

15 jam lalu

Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

Anggota secret service telah melihat dan melumpuhkan seseorang yang membawa senjata di dekat area tempat Donald Trump bermain golf

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

1 hari lalu

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke wilayah Israel. Sirine tanda peringatan bahaya berbunyi kencang.

Baca Selengkapnya

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

1 hari lalu

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

Pemukim Israel meracuni dan membunuh puluhan ternak milik warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

1 hari lalu

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya

Bos Mata-mata Turki Bertemu Hamas di Ankara, Bahas Apa?

1 hari lalu

Bos Mata-mata Turki Bertemu Hamas di Ankara, Bahas Apa?

Kepala intelijen Turki bertemu dengan delegasi Hamas di Ankara untuk membahas sejumlah hal.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Warga Israel Protes Lagi Netanyahu, Desak Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Ratusan Ribu Warga Israel Protes Lagi Netanyahu, Desak Gencatan Senjata di Gaza

PM Israel Benjamin Netanyahu lagi-lagi diprotes warganya yang menuntut diakhirinya perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Capres AS Kamala Harris Mengaku Punya Pistol, Ungkap Alasannya

1 hari lalu

Capres AS Kamala Harris Mengaku Punya Pistol, Ungkap Alasannya

Kamala Harris membuat pengakuan mengejutkan bahwa ia memiliki senjata api. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Wapres dan Menlu Turki Hadiri Pemakaman Aktivis yang Dibunuh oleh Israel di Tepi Barat

2 hari lalu

Wapres dan Menlu Turki Hadiri Pemakaman Aktivis yang Dibunuh oleh Israel di Tepi Barat

Para pejabat Turki dan tokoh-tokoh dari berbagai spektrum politik berkumpul untuk menghormati pemakaman aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi

Baca Selengkapnya