110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah
Reporter
Antara
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 11 Mei 2024 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat, 10 Mei 2024, mengumumkan sebanyak 110 ribu orang terpaksa mengungsi dari Kota Rafah di Jalur Gaza selatan akibat operasi yang dilakukan militer Israel. UNRWA juga kembali mendesak gencatan senjata segera di wilayah tersebut.
“Saat pasukan Israel gencar membombardir Rafah, pengungsian paksa terus terjadi. UNRWA memperkirakan sekitar 110 ribu orang saat ini telah meninggalkan Rafah untuk menyelamatkan diri. Namun, tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza dan kondisinya mengerikan. Satu-satunya harapan adalah gencatan senjata segera,” tulis UNRWA di platform X.
Pada Senin malam, 6 Mei 2024, hingga Selasa, 7 Mei 2024, militer Israel memulai operasi militer di wilayah timur Kota Rafah dan mengambil alih sisi Gaza di persimpangan Rafah dengan Mesir. Kelompok Hamas mengaku telah menyetujui ketentuan perjanjian gencatan senjata yang diusulkan mediator Mesir dan Qatar. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu malah menyatakan bahwa perjanjian tersebut tidak dapat diterima. Saat ini lebih dari satu juta orang diyakini mengungsi di Kota Rafah.
Pada Kamis, 9 Mei 2024, surat kabar Politico, yang mengutip berbagai sumber, melaporkan negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Kairo ditangguhkan, termasuk karena operasi militer Israel di Rafah. Akan tetapi, Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan negosiasi masih berlangsung meski Direktur CIA William Burns hengkang.
Pada 7 Oktober 2023 Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dan menerobos perbatasan serta menyerang permukiman sipil dan basis militer. Akibatnya, hampir 1.200 warga Israel diklaim tewas dan sekitar 240 orang lainnya disandera selama serangan berlangsung.
Israel lantas melakukan serangan balasan, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan mulai melakukan invasi darat dengan tujuan melenyapkan petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera. Sampai berita ini diturunkan lebih dari 34.900 warga Palestina terbunuh dalam serangan yang dilakukan militer Israel di Gaza. Sementara itu, lebih dari 100 sandera warga negara Israel diyakini masih ditahan Hamas di Gaza.
Sumber: Sputnik
Pilihan editor: Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini