Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup
Reporter
Tempo.co
Editor
Ida Rosdalina
Selasa, 7 Mei 2024 14:30 WIB
Kekerasan dan Pelecehan Seksual
Mereka menyatakan terkejut dengan laporan-laporan yang terus berlanjut tentang kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan, terutama mereka yang dipenjara oleh militer Israel, dan menambahkan bahwa pendudukan Israel secara konsisten gagal melakukan penyelidikan yang independen, tidak memihak, dan efektif terhadap kejahatan yang terdokumentasi.
"Kami sangat terkejut bahwa perempuan menjadi sasaran Israel dengan serangan yang kejam, tidak pandang bulu dan tidak proporsional, yang tampaknya tidak segan-segan untuk menghancurkan kehidupan mereka dan menyangkal hak-hak asasi mereka yang mendasar."
Para ahli PBB mendesak penjajah itu untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza dan menuntut negara-negara yang mempersenjatainya untuk menghentikan ekspor senjata "segera" karena senjata-senjata itu digunakan untuk "membunuh dan melukai perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah."
"Tidak ada lagi alasan," tegas mereka.
Kemarahan Pejabat AS
Pada Maret, The Jerusalem Post melaporkan bahwa dalam sebuah wawancara dengan 103FM, jenderal Israel Amir Avivi menceritakan bagaimana dalam sebuah pertemuan dengan pejabat Departemen Luar Negeri yang bertanggung jawab atas portofolio Israel-Palestina, pejabat Amerika Serikat itu menuduh militer Israel melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan Palestina secara "sistematis".
Avivi menjelaskan bahwa ia "terguncang" selama pertemuan tersebut, dengan menyebutkan bahwa selama diskusi santai tentang situasi tersebut, pejabat itu "tiba-tiba" menuduh tentara Israel "secara sistematis melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan Palestina."
Sang jenderal menjelaskan bahwa ia percaya tuduhan tersebut "tidak sesuai dengan kenyataan," meskipun pejabat AS tersebut mengutip bukti dari PBB yang disampaikan kepada pemerintah Israel.
Pada Februari, para ahli PBB menyuarakan keprihatinan mereka atas "tuduhan yang dapat dipercaya" mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Menurut informasi, perempuan dan anak perempuan Palestina dieksekusi secara sewenang-wenang di Gaza bersama dengan anggota keluarga mereka, bahkan ketika mereka sedang melarikan diri, dan, setidaknya dalam satu kesempatan, perempuan yang ditahan diduga dikurung di dalam sangkar di tengah hujan dan cuaca yang dingin, tanpa makanan.
Para ahli menyatakan bahwa mereka "sangat tertekan" dengan laporan-laporan yang menyebutkan bahwa para perempuan dan anak perempuan yang ditahan mengalami berbagai bentuk kekerasan seksual, seperti ditelanjangi dan digeledah oleh para perwira militer Israel.
AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata