Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Reporter

Antara

Sabtu, 27 April 2024 20:00 WIB

Seorang tentara AS mengambil foto pengiriman tank Abrams M1A1 buatan AS pertama yang tiba di negara itu berdasarkan kesepakatan yang diselesaikan pada tahun 2022, di pelabuhan di Szczecin, Polandia, 28 Juni 2023. Cezary Aszkielowicz/ Agencja Wyborcza .pl melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Kongres karena rezim Zelensky mulai runtuh, kata diplomat veteran Inggris Peter Ford kepada Sputnik, Sabtu 27 April 2024.

Ford, yang juga mantan duta besar dan komentator politik itu, mengungkapkan kepanikan tersebut muncul di tengah laporan pesawat tak berawak (UAV) atau drone Rusia kini terbukti berhasil menargetkan dan menghancurkan tank tempur Abrams yang dipasok oleh AS.

"Ketergesaan untuk mengucurkan dana miliaran dolar untuk Ukraina menunjukkan kekhawatiran AS atas situasi mengerikan yang dihadapi negara kliennya di medan perang," kata Ford.

Pada Selasa, Senat AS mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) senilai US$95 miliar atau sekira Rp1.540 triliun yang memuat bantuan senilai US$61 miliar terkait Ukraina, termasuk melalui pinjaman.

Presiden Biden langsung menandatangani RUU itu menjadi undang-undang pada hari berikutnya.

Advertising
Advertising

Departemen Pertahanan AS kemudian mengumumkan paket bantuan militer senilai US$1 miliar untuk Kyiv, termasuk pasokan amunisi tandan dan pertahanan udara.

Selain itu, Pentagon pada Jumat mengumumkan paket bantuan terbesar senilai US$6 miliar yang akan mencakup pencegat (interceptor) untuk sistem rudal Patriot dan NASAMS, lebih banyak sistem anti-drone, sejumlah besar amunisi artileri, dan amunisi udara ke darat.

Namun, langkah tersebut dilakukan di tengah laporan bahwa angkatan bersenjata Ukraina memindahkan tank tempur Abrams dari garis depan karena ancaman dari drone Rusia.

Ford mengamati bahwa desakan untuk mengirimkan begitu banyak sistem persenjataan yang lebih canggih ke Ukraina terjadi setelah adanya laporan-laporan tersebut.

"Pengumuman ini bertepatan dengan laporan bahwa Ukraina menarik tank Abrams AS dari garis depan karena mereka menunjukkan diri mereka rentan terhadap serangan pesawat tak berawak," kata Ford, seraya menyayangkan bahwa miliaran dolar pajak warga AS digelontorkan ke pabrikan senjata.

Tujuan lain dari paket senjata baru yang "sia-sia" dan terlambat itu adalah untuk memberi Biden kredibilitas di dalam negeri jelang kampanye pemilihan umum melawan Donald Trump pada musim gugur ini, kata Ford.

Oleh karena itu, paket senjata senilai US$6 miliar itu dimaksudkan "untuk membuat Biden terlihat tegas dan konsisten saat dia memposisikan dirinya untuk kampanye pemilihan presiden," ujar dia.

Pilihan Editor: Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

ANTARA

Berita terkait

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

4 jam lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia terhadap Kabar Jatuhnya Helikopter Presiden Iran

6 jam lalu

Reaksi Dunia terhadap Kabar Jatuhnya Helikopter Presiden Iran

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di sebuah pegunungan di tengah kabut, nasibnya hingga berita ini diturunkan belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

6 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

1 hari lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

1 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

2 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

2 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya