Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 25 April 2024 19:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha minuman ringan terkemuka Vietnam dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada Kamis, 25 April 2024. Ia diduga melakukan penipuan senilai US$ 40 juta atau setara Rp 648 miliar.
Pengusaha bernama Tran Qui Thanh ini adalah tokoh bisnis terkemuka terbaru yang terjerat dalam tindakan keras terhadap korupsi di negara tersebut. Vietnam sedang melakukan kampanye besar-besaran untuk memberantas korupsi yang mewabah. Lebih dari 4.400 orang didakwa melakukan tindak pidana, termasuk pejabat dan tokoh bisnis senior.
Pengadilan di Kota Ho Chi Minh memutuskan Tran Qui Thanh dan kedua putrinya bersalah karena menipu investor atas pinjaman yang diberikan pada 2019 hingga 2020. Thanh, ketua grup minuman Tan Hiep Phat yang berusia 71 tahun, dinyatakan mendalangi penipuan terhadap aset yang dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman, menurut media pemerintah.
Bahkan ketika peminjam membayar kembali uang tersebut dengan bunga, Thanh menolak mengembalikan aset tersebut dengan berbagai alasan, termasuk mengklaim bahwa mereka telah kehilangan hak pembelian kembali karena pelanggaran kontrak.
Pengadilan menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada putri Thanh, Tran Uyen Phuong, 43 tahun, yang merupakan wakil CEO perusahaan tersebut. Putri bungsunya, Tran Ngoc Bich, 40, dijatuhi hukuman percobaan tiga tahun penjara.
Tan Hiep Phat adalah salah satu perusahaan minuman terbesar di Vietnam, yang terkenal dengan rangkaian produk teh botolan dan minuman energi.
<!--more-->
Dalam kata-kata terakhirnya di hadapan pengadilan, Thanh mengatakan dia menyesali kejadian tersebut dan siap bertanggung jawab. “Saya ingin diberi keringanan hukuman, memberi saya kesempatan untuk segera kembali ke masyarakat untuk melanjutkan pekerjaan dan pengabdian saya,” kata Thanh.
Hakim Huynh Van Truc, yang membacakan putusan di pengadilan pada hari Kamis, mengatakan kejahatan para terdakwa telah menimbulkan bahaya bagi masyarakat. “Para terdakwa sadar betul bahwa perilakunya akan dikenakan sanksi hukum namun mereka sengaja melakukan kejahatan tersebut,” kata hakim.
Sebelumnya Vietnam telah memenjarakan sejumlah pengusaha dalam upaya memerangi korupsi di negara tersebut. Penyisiran ini dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong dan lebih dari 1.700 kasus telah diadili sejak 2021.
Dalam salah satu kasus penipuan terbesar dalam sejarah, taipan properti Truong My Lan yang dijatuhi hukuman mati awal bulan ini. Truong My Lan dituduh mendalangi penipuan yang menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai US$ 27 miliar.
Lan dan 85 orang lainnya, termasuk pejabat senior perbankan, dijatuhi hukuman atas tuduhan mulai dari penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan hingga perampasan dan pelanggaran hukum perbankan.
Pada Maret, pengadilan Hanoi menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepada taipan properti mewah Do Anh Dung karena menipu ribuan investor dalam penipuan obligasi senilai US$ 355 juta.Media pemerintah melaporkan bahwa Dung dan putranya, yang dipenjara selama tiga tahun, telah membayar kembali uang sebesar US$ 355 juta.
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan editor: PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi