Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 24 April 2024 20:06 WIB

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman berencana untuk melanjutkan kerja sama dengan badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, kata kementerian luar negeri dan pembangunan dalam pernyataan bersama pada Rabu, 24 April 2024.

Keputusan tersebut menyusul peninjauan ulang oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengenai kemampuan UNRWA untuk memastikan netralitas dan menanggapi setiap pelanggaran setelah Israel menuduh 12 stafnya terlibat dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.

Penyelidikan terpisah PBB sedang menyelidiki klaim Israel.

Tinjauan yang dipimpin Colonna terhadap netralitas badan tersebut pada Senin menyimpulkan bahwa Israel belum mendukung tuduhannya bahwa ratusan staf UNRWA adalah anggota kelompok teroris Gaza.

Kementerian-kementerian Jerman mendesak UNRWA untuk segera melaksanakan rekomendasi-rekomendasi laporan tersebut, termasuk memperkuat fungsi audit internal dan meningkatkan pengawasan eksternal terhadap manajemen proyek.

Advertising
Advertising

“Untuk mendukung reformasi ini, pemerintah Jerman akan segera melanjutkan kerja samanya dengan UNRWA di Gaza, seperti yang telah dilakukan oleh Australia, Kanada, Swedia dan Jepang,” kata kementerian tersebut dalam pernyataannya.

Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini pada Selasa mengatakan adanya upaya untuk membubarkan badan tersebut serta menyebut bahwa motif utamanya bersifat politik.

“Saya terus mengingatkan bahwa niat sebenarnya di balik serangan terhadap UNRWA bersifat politis karena tujuan mereka adalah mencabut status pengungsi Palestina di Gaza,” kata Lazzarini dalam jumpa pers.

Dia menekankan bahwa UNRWA tidak pernah mengalami serangan demikian, badan itu tidak pernah mengalami 18 negara secara bersamaan membekukan pendanaan dan menjadi “target kampanye terbuka untuk menghentikan total aktivitasnya di Gaza, dan mungkin di luarnya.”

Tekanan untuk membubarkan badan tersebut meluas ke Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki, lanjutnya

Lazzarini menyatakan setidaknya 180 staf UNRWA tewas sejak minggu lalu dan lebih dari 160 bangunan rusak atau hancur, dia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk melakukan "penyelidikan independen dan pertanggungjawaban atas pengabaian secara terang-terangan terhadap lokasi dan staf PBB."

<!--more-->

Tanggapan UNRWA terhadap Laporan Colonna

Dalam laporan Kelompok Investigasi Independen, yang dipimpin mantan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, Lazzarini mengakui mekanisme UNRWA yang ada untuk mengatasi masalah netralitas namun menekankan perlunya peningkatan kewaspadaan mengingat kompleksitas lingkungan operasi.

Lazzarini mengatakan UNRWA menerima laporan itu dan “rekomendasi dan komitmen saya adalah melaksanakan rekomendasi tersebut,” seraya menambahkan bahwa badan tersebut akan memberi tahu negara-negara anggota PBB pada Selasa bagaimana mereka akan melanjutkan serangkaian rekomendasi tersebut.

Mengenai dampak pembekuan pendanaan, Lazzarini mencatat adanya penghentian sementara kontribusi dari beberapa negara namun dirinya berharap agar kontribusi tersebut dapat diaktifkan kembali pada akhirnya.

Untuk menjembatani kesenjangan pendanaan dengan kelangsungan layanan penting UNRWA, Lazzarini berkata, "Saya dapat mengatakan bahwa kami memiliki pendanaan yang mencakup hingga akhir Juni... Saya sedikit lebih, bukan tenang, tetapi lebih percaya diri dibandingkan dua bulan lalu."

Menanggapi cara-cara alternatif untuk mendapatkan pendanaan, ketua UNRWA mengatakan, "Sejak awal tahun ini, kami telah berhasil mengumpulkan 50 juta dolar AS (Rp 807,5 miliar) hanya melalui penggalangan dana digital – 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) sejak 7 Oktober."

Ini merupakan indikasi luar biasa dari solidaritas akar rumput. Ini tidak cukup untuk menggantikan. Namun ini mengindikasikan bahwa kami menemukan cara lain menggalang dana," ujar dia.

Sebagai perkembangan positif, Lazzarini mencatat peningkatan jumlah truk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk Gaza, menandakan potensi peningkatan akses terhadap pasokan penting.

Namun, dia memperingatkan potensi risiko kesehatan, terutama mengingat musim panas yang akan datang.

Lazzarini mencatat lebih dari 300 truk memasuki Gaza pada Senin (22/4), serta menekankan bahwa “Semakin kita mempertahankan hal ini (peningkatan jumlah truk), maka dampak positifnya akan semakin besar.”

Menanggapi protes mahasiswa AS dan seruan pemulihan di kawasan Timteng, dia menekankan perlunya empati dan pengertian dari semua pihak untuk mencapai perdamaian dan keamanan abadi.

REUTERS | ANTARA | ANADOLU

Pilihan Editor: Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Berita terkait

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

1 jam lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

2 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

6 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

16 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

1 hari lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

1 hari lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya