Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 24 April 2024 17:30 WIB

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menyampaikan sambutan saat peluncuran kapal selam Narwhal di Kaohsiung, Taiwan, 28 September 2023. Program kapal selam dalam negeri memanfaatkan keahlian dan teknologi dari beberapa negara - sebuah terobosan bagi Taiwan yang terisolasi secara diplomatis. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Rabu, 24 April 2024, mengutarakan kegembiraan karena Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar pihak yang berhak mendapat bantuan militer. Paket bantuan ini dikucurkan saat Beijing mendesak Washington agar berhenti menjual senjata-senjata ke Taipe.

Amerika Serikat adalah pendukung Taiwan paling penting di level internasional yang sampai mensuplai senjata ke sana padahal tidak ada hubungan diplomatik. Sedangkan Cina memandang Taiwan sebagai teritorial yang tidak terpisahkan dari Negeri Tirai Bambu tersebut dan berulang kali meneriakkan agar berhenti menjual senjata ke Taiwan.

Pada Sabtu, 21 April 2024, Senat Amerika Serikat meloloskan RUU yang disorongkan DPR Amerika Serikat yang akan mengucurkan bantuan militer total senilai USD95 miliar (Rp1.535 triliun) untuk Ukraina, Israel, Taiwan serta mitra-mitra Negeri Abang Sam di indo-pasifik.

“Kami gembira sekali Senat meloloskan RUU ini,” kata Tsai.

Sedangkan Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan bantuan dari Amerika Serikat itu akan dialokasikan untuk latihan militer atau ‘membeli’ peralatan militer, yang penggunaannya akan didiskusikan dengan Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

“Amerika Serikat telah mengutarakan niat baiknya, dan ini perlu dinegosiasikan dengan kami,” kata Chiu.

Taiwan memiliki pemerintahan sendiri, dan Beijing menolak mengakui kedaulatan Kepulauan Taiwan. Cina mengatakan urusannya dengan Taipe murni persoalan internal sehingga sangat sensitif ketika urusan ini direcoki Amerika Serikat. Departemen urusan Taiwan di Beijing mengutarakan kemarahan dengan lolosnya RUU ini, di mana Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pihaknya akan mengesahkan RUU ini menjadi undang-undang pada Rabu, 24 April 2024 waktu setempat.

“RUU ini mengirimkan sinyal yang salah pada pasukan separatis Taiwan yang menuntut kemerdekaan dari Cina. Kami menentang hal ini. Kami mendesak Amerika Serikat agar mengambil langkah nyata dengan tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dan berhenti mempersenjatai Taiwan apapun itu,” kata Zhu Fenglian Juru bicara Departemen urusan Taiwan di Beijing.

Kementerian Luar Negeri Cina berpandangan memperkuat militer antara Amerika Serikat dan Taiwan tidak akan menciptakan keamanan di Kepulauan Taiwan. Sebaliknya, ini hanya akan meningkatkan ketegangan, risiko konflik dan konfrontasi di Selat Taiwan.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

17 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya