Iran Bungkam Soal Serangan Israel, Isyaratkan Tak Ada Pembalasan
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 19 April 2024 20:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Iran menyatakan ledakan di kota Isfahan bukan peristiwa serius. Teheran mengecilkan insiden tersebut dan mengisyaratkan tidak berencana melakukan pembalasan.
Sejumlah sumber menyebut ledakan yang bergema hari ini, Jumat, 19 April 2024, adalah serangan Israel. Namun Iran tak berkomentar soal serangan itu dan memilih menahan diri. Tanggapan Iran yang senyap itu menandakan keberhasilan upaya para diplomat yang telah berupaya mencegah perang habis-habisan sejak serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel pada Sabtu lalu.
Media dan pejabat Iran menggambarkan sejumlah kecil ledakan, yang menurut mereka diakibatkan oleh pertahanan udara yang menghantam tiga drone di kota Isfahan di Iran tengah. Mereka menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang dilakukan oleh "penyusup", bukan oleh Israel, sehingga tidak perlu pembalasan.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk menanggapi Israel atas insiden tersebut. "Sumber asing dalam insiden ini belum dapat dikonfirmasi. Kami belum menerima serangan dari luar, dan diskusi lebih mengarah pada infiltrasi dibandingkan serangan," kata pejabat tersebut.
Jonathan Lord, kepala program keamanan Timur Tengah di Center for a New American Security, sebuah wadah pemikir AS, mengatakan bahwa Iran tampaknya sedang berusaha untuk mundur, meminimalkan dampak serangan itu, dan mungkin berusaha menurunkan eskalasi ketegangan dengan Israel.
<!--more-->
Israel juga tidak mengatakan apa pun tentang insiden itu dan sekutunya, Amerika Serikat menolak untuk ikut campur. Ditanya berulang kali pada konferensi pers di Italia, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia tidak akan berkomentar selain mengatakan bahwa Amerika berkomitmen terhadap keamanan Israel tetapi tidak terlibat dalam operasi apa pun.
Kekerasan antara Israel dan proksi Iran di Timur Tengah semakin meningkat selama enam bulan pertumpahan darah di Gaza, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa perang bayangan yang dilakukan kedua pihak dapat berubah menjadi konflik langsung.
Israel mengatakan akan membalas setelah serangan hari Sabtu, serangan langsung pertama yang dilakukan Iran terhadap Israel, yang tidak menyebabkan kematian setelah Israel dan sekutunya menembak jatuh ratusan rudal dan drone.
Teheran melancarkan serangan-serangan tersebut sebagai tanggapan atas dugaan serangan udara Israel pada tanggal 1 April yang menghancurkan sebuah bangunan di kompleks kedutaan Iran di Damaskus. Serangan Israel itu menewaskan beberapa perwira Iran termasuk seorang jenderal penting.
Di Iran, laporan berita mengenai insiden hari Jumat tidak menyebutkan Israel. Televisi pemerintah menampilkan analis dan pakar yang tampak meremehkan skala insiden tersebut.
Seorang analis mengatakan kepada TV pemerintah bahwa drone mini yang diterbangkan oleh "penyusup dari dalam Iran" telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara di Isfahan.
Tak lama setelah tengah malam, tiga drone terlihat di langit Isfahan. Sistem pertahanan udara menjadi aktif dan menghancurkan drone-drone ini di langit.
Media Israel menghindari mengutip pejabat Israel secara langsung, melainkan merujuk pada laporan media asing yang mengutip sumber-sumber Israel yang mengonfirmasi bahwa Israel berada di balik serangan tersebut.
Presiden Iran Ebrahim Raisi telah memperingatkan Israel sebelum serangan hari Jumat bahwa Teheran akan memberikan “respon keras” terhadap setiap serangan di wilayahnya. Pada pagi hari, Iran telah membuka kembali bandara dan wilayah udara yang ditutup selama serangan tersebut.
REUTERS
Pilihan editor: Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba