Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Senin, 15 April 2024 17:01 WIB

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan terjadi di terminal kedatangan Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia pada Minggu, 14 April 2024 pukul dini hari waktu setempat.

Dilansir dari antaranews, Kepala Polisi Selangor Dato' Hussein Bin Omar Khan CP dalam pernyataan media diterima di Kuala Lumpur, mengatakan terjadi peristiwa penembakan di pintu kedatangan KLIA 1 pada pukul 01.30 waktu setempat oleh seorang laki-laki.

Ia mengatakan, polisi telah mengidentifikasi tersangka yang sempat melepaskan dua kali tembakan dan melancarkan operasi untuk melacak tersangka yang diyakini melarikan diri ke utara.

Salah satu tembakan mengenai seorang warga Malaysia yang merupakan pengawal dari istri tersangka penembakan, sehingga menyebabkan korban dalam kondisi luka serius dan dirawat di Rumah Sakit Cyberjaya.

Hasil penyelidikan awal, aparat menemukan bahwa tersangka penembakan sebenarnya ingin menembak istrinya yang merupakan pengusaha agen perjalanan yang sedang berada di pintu kedatangan KLIA 1 untuk menjemput rombongan jemaah umrah yang baru datang. Menurut dia, motif penembakan tersebut masih dalam penyelidikan polisi.

Advertising
Advertising

Peristiwa ini bukan insiden pertama yang terjadi di Bandara Kuala Lumpur. Sebelumnya, pada 2017, Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tewas dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 saat hendak pergi ke rumahnya di Makau, pada Senin, 13 Februari 2017.

Menurut rekaman kamera pengawas CCTV, terlihat dua orang perempuan menghampiri Kim Jong-nam. Salah satu diantaranya meletakkan salah satu tangannya di wajah Kim, setelah itu keduanya langsung beranjak dari lokasi.

Kim meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, karena paparan agen saraf VX, salah satu yang paling beracun dari semua racun kimia.

Korea Utara secara tegas membantah terlibat dalam pembunuhan itu. Tetapi ada empat pria yang diyakini warga Korea Utara dan melarikan diri dari Malaysia pada hari pembunuhan, dituduh terlibat dalam kasus tersebut.

Pada 2019, pengadilan Malaysia membebaskan satu dari dua terdakwa pembunuh. Siti Aisyah, yang dibebaskan pengadilan dan berasal dari Indonesia, serta Doan Thi Huong, asal Vietnam, menjadi terdakwa dalam pembunuhan Kim Jong Nam menggunakan racun syaraf VX.

“Jaksa penuntut Iskandar Ahmad mengatakan Aisyah bisa dikenai dakwaan lagi jika ada bukti baru meski tidak ada rencana untuk itu saat ini,” seperti dilansir Vancouver Sun pada Senin, 11 Maret 2019.

Kementerian Luar Negeri Indonesia melansir pernyataan bahwa Aisyah tertipu dan tidak menyadari bahwa dia sedang dimanipulasi oleh intelijen Korea Utara.

Aisyah dan Huong menjadi tersangka lalu terdakwa setelah empat orang terduga pelaku pembunuhan asal Korea Utara melarikan diri dari Malaysia pada Senin pagi, 13 Februari 2017.

Media South China Morning Post melansir Pengadilan Tinggi di Malaysia sempat menyatakan bahwa ada cukup bukti yang menunjukkan Aisyah, Huong, dan keempat warga Korea Utara yang menghilang terlibat dalam sebuah konspirasi terencana untuk membunuh Kim Jong-nam, yang telah lama tinggal di luar negeri seperti Makau karena dianggap sebagai ancaman bagi kekuasan Kim Jong-un.

Media Malay Mail melansir anggota parlemen dari Korea Selatan menuding para pelaku merupakan orang suruhan dari rezim Kim Jong Un. Ini karena Kim Jong-nam bersikap kritis terhadap pemerintahannya. Pyongyang membantah terlibat dalam kasus ini.

Polisi Malaysia sempat mengeluarkan pernyataan bahwa keempat orang yang diduga pelaku pembunuhan Kim Jong-nam dikendalikan oleh seorang diplomat Korea Utara bernama Hyon Kwang Song.

“Diplomat ini tertangkap kamera CCTV di Bandara Internasional Kuala Lumpur mengirim pulangempat terduga warga Korea Utara,” kata seorang pejabat polisi Malaysia seperti dilansir Channel News Asia, 23 Februari 2017.

Hyon Kwang Song berada di bandara bersama seorang staf maskapai Korea Utara, Air Koryo, saat peristiwa pembunuhan Kim Jong Nam pada Senin, 13 Februari 2017. Staf maskapai itu bernama Kim Uk II.

Keempat warga Korea Utara yang melarikan diri lewat bandara pagi itu adalah Ri Ji-hyon, Hong Song-ha, O Jong-gil, dan Ri Jae-nam. Mereka kembali ke Pyongyang lewat penerbangan transit di Jakarta, Dubai, dan Vladivostok, pada 17 Februari 2017.

Keempat orang ini diduga terlibat dalam merekrut Aisyah dan Huong untuk menyiramkan racun ke wajah Kim Jong Nam, yang sedang dalam perjalanan untuk pulang ke Makau.

MICHELLE GABRIELA | ANTARA | ANDY | BBC | BUDI RIZA

Pilihan Editor: Tak Cukup Bukti Membunuh Kim Jong Nam, Siti Aisyah Bebas

Berita terkait

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

4 jam lalu

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal pada Rabu siang

Baca Selengkapnya

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Dilaporkan Membaik Pasca-Penembakan

13 jam lalu

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Dilaporkan Membaik Pasca-Penembakan

Wakil PM Tomas Taraba menyebut Perdana Menteri Slovakia Robert Fico tidak berada dalam situasi yang mengancam nyawa pasca-penembakan

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

1 hari lalu

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

Perdana Menteri Slovakia ditembak oleh orang tak dikenal hari ini. Kondisinnya kritis.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

3 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

3 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

3 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

8 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

9 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

9 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

9 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya