AS Tegaskan Tak Akan Ambil Bagian dalam Serangan Balasan Israel ke Iran

Reporter

Tempo.co

Senin, 15 April 2024 09:35 WIB

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa Amerika Serikat tidak akan mengambil bagian dalam serangan balasan Israel terhadap Iran. Ini merupakan opsi yang disukai kabinet perang Netanyahu setelah serangan massal drone dan rudal di wilayah Israel, menurut para pejabat.

Ancaman perang terbuka yang terjadi antara musuh-musuh Timur Tengah dan tarik-menarik Amerika Serikat membuat kawasan ini berada dalam kondisi tegang. Hal ini memicu seruan untuk menahan diri dari negara-negara global dan negara-negara Arab untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

"Timur Tengah berada di ambang kehancuran. Masyarakat di kawasan ini sedang menghadapi bahaya nyata berupa konflik berskala penuh yang menghancurkan. Sekarang adalah waktunya untuk meredakan ketegangan," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada Dewan Keamanan dalam pertemuan yang diadakan pada Ahad sebagai tanggapan atas serangan tersebut.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood meminta DK PBB mengutuk keras serangan Iran. Ia mengatakan Washington akan menjajaki langkah-langkah tambahan yang tidak ditentukan di PBB untuk meminta pertanggungjawaban Iran dan memperingatkan terhadap agresi lebih lanjut.

“Biar saya perjelas: jika Iran atau proksinya mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat atau mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Israel, Iran akan bertanggung jawab,” katanya.

Advertising
Advertising

Ketika Washington menekankan keinginannya untuk menghindari eskalasi, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan rekan-rekannya termasuk di Arab Saudi, Turki, Mesir dan Yordania.

Ia menekankan perlunya menghindari eskalasi, pentingnya tanggapan diplomatik yang terkoordinasi, dan menekankan bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung pertahanan Israel.

Para pejabat di Israel mengatakan lima anggota kabinet perang Netanyahu lebih memilih tindakan pembalasan dalam sebuah pertemuan pada Ahad, meskipun panel tersebut berbeda pendapat mengenai waktu dan skala tanggapan semacam itu.

Iran melancarkan serangan tersebut sebagai balasan serangan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah pada 1 April. Serangan yang melanggar Konvensi Wina itu menewaskan komandan penting Garda Revolusi Iran. Ini menyusul bentrokan berbulan-bulan antara Israel dan sekutu regional Iran, yang dipicu oleh genosida Israel di Gaza.

Namun, serangan lebih dari 300 rudal dan drone hanya menyebabkan kerusakan ringan di Israel. Sebagian besar ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel dan dengan bantuan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.

Hal ini disebabkan peringatan dini Iran terhadap negara-negara terdampak. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan Teheran telah memberi tahu AS bahwa serangannya terhadap Israel akan dibatasi dan untuk pertahanan diri.

Selain itu, negara-negara tetangga di kawasan juga telah diberitahu mengenai rencana serangannya 72 jam sebelumnya. Sumber diplomatik Turki mengatakan Iran telah memberi tahu Turki sebelumnya.

Satu-satunya cedera serius yang dilaporkan di Israel adalah seorang anak berusia 7 tahun yang terluka akibat pecahan peluru.

Terdapat juga sedikit kerusakan properti serius yang dilaporkan. Pihak berwenang mengatakan pangkalan Angkatan Udara Israel terkena serangan tetapi tetap beroperasi seperti biasa.

Dua menteri senior Israel memberi isyarat bahwa pembalasan tidak akan terjadi dan Israel tidak akan bertindak sendiri.

“Kami akan membangun koalisi regional dan menentukan dampak dari Iran dengan cara dan waktu yang tepat bagi kami,” kata menteri berhaluan tengah Benny Gantz menjelang pertemuan kabinet perang.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga mengatakan Israel mempunyai kesempatan untuk membentuk aliansi strategis "melawan ancaman besar dari Iran, yang mengancam akan memasang bahan peledak nuklir pada rudal-rudal ini, yang bisa menjadi ancaman yang sangat serius," katanya.

Iran membantah berupaya membuat senjata nuklir. Namun, Israel diketahui memiliki senjata nuklir.

Gantz dan Gallant adalah anggota kabinet perang Israel yang mempunyai wewenang mengambil keputusan.

Intersepsi drone dan rudal menelan biaya sekitar 4,5 miliar shekel atau sekitar US$1,2 miliar, menurut Channel 13 News Israel, yang mengatakan bahwa Washington mendanai sebagian dari biaya tersebut.

Kepala staf militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan di televisi, "Respon kami akan jauh lebih besar daripada aksi militer malam ini jika Israel membalas terhadap Iran," dan mengatakan kepada Washington bahwa pangkalan-pangkalannya juga bisa diserang jika membantu Israel membalas.

Iran mengatakan serangan itu bertujuan untuk menghukum “kejahatan Israel,” namun kini “menganggap masalah tersebut sudah selesai.”

Pilihan Editor: Raja Yordania Peringatkan Biden: Eskalasi Israel Berisiko Picu Konflik Regional

REUTERS

Berita terkait

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

7 menit lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

1 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 jam lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

4 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

5 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

5 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

6 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya