Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Minggu, 14 April 2024 08:15 WIB

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepulauan Canary atau Canary Island terdiri dari tujuh pulau utama dan beberapa pulau kecil yang berada di wilayah Spanyol dan terletak di Samudera Atlantik. Kepulauan ini berjarak berjarak 67 mil atau 108 km dari barat laut daratan Afrika.

Kepulauan Canary di Spanyol memiliki iklim subtropis. Suhunya hangat dan menunjukkan sedikit variasi musiman. Bentang alamnya didominasi oleh gunung berapi yang menjulang tinggi, termasuk Gunung Teide, yakni gunung berapi tertinggi di Spanyol dengan ketinggian 3.718 meter.

Tanah vulkanik yang kaya dan suhu hangat di Kepulauan Canary mendukung beragam vegetasi tumbuh. Kepulauan ini memiliki pengairan atau irigasi yang baik sebagai penghasil tanaman pisang, jeruk, kopi, kurma, tebu, dan tembakau.

Secara geografis, Kepulauan Canary terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok barat yang terdiri dari pulau Tenerife, Gran Canaria, La Palma, La Gomera, dan Ferro. Kemudian, kelompok timur terdiri dari pulau Lanzarote , Fuerteventura, dan enam pulau kecil lainnya.

Dilansir dari britannica.com, penduduk asli Kepulauan Canary adalah Guanches yang sekarang berasimilasi dengan masyarakat umum. Mereka termasuk dalam suku Berber yang ditaklukkan oleh Spanyol pada abad ke-15.

Advertising
Advertising

Bangsa Romawi saat itu mengetahui keberadaan Kepulauan Canary melalui Juba II, raja Mauritania yang kisah ekspedisinya sekitar 40 SM ke pulau-pulau tersebut disimpan oleh penulis Plutarch dan Pliny the Elder. Mereka menjelaskan bahwa penamaan Canary karena banyaknya anjing (canes) yang berukuran besar.

Pada 999 orang-orang Arab mulai mendarat dan berdagang di daerah Gran Canaria. Selama abad ke-13 dan ke-14, para navigator Genoa, Majorcan, Portugis, dan Prancis mulai mengunjungi pulau-pulau di Kepulauan Canary.

Jean de Béthencourt sempat menjadi raja pulau-pulau tersebut atas perintah Henry III dari Kastilia. Kemudian, pada 1404, ia menyelesaikan penaklukan atas Lanzarote, Fuerteventura, dan Ferro. Setelah itu, pada 1406, ia kembali ke Eropa dan meninggalkan keponakannya Maciot sebagai penanggung jawab.

Sekitar 1420 dan 1479 pasukan Portugis mulai menaklukkan Gomera. Pada 1479, Perjanjian Alcáçovas mengakui kedaulatan Spanyol atas Kepulauan Canary dan penaklukan pulau-pulau yang tersisa selesai pada 1496.

Christopher Columbus akhirnya mengisi kembali keempat armadanya dan menuju ke barat di Canary yang menjadi pangkalan Spanyol yang dalam rute laut ke Amerika. Pada 1936 Jenderal Francisco Franco menggunakan pulau-pulau Canary sebagai basis pertama pemberontakan nasionalis, mulai dari sana hingga ke Maroko, Spanyol.

Mulai 1950, industri pariwisata di Kepulauan Canary berkembang pesat. Hal ini disertai dengan peningkatan jumlah hotel atau penginapan yang dikelola oleh pemerintah setempat. Memasuki puncak musim turis, pelabuhan Las Palmas dan Santa Cruz de Tenerife akan dipenuhi oleh wisatawan.

Peningkatan Wisatawan di Kepulauan Canary

Pada April 2024, penduduk Kepulauan Canary menggelar gerakan protes mogok makan lantaran jumlah turis yang membludak. Mereka memprotes lonjakan jumlah wisatawan yang membuat harga properti melambung tinggi dan kerusakan lingkungan.

Dilansir dari CNN, menurut organisasi lingkungan setempat, Fundación Canary, jumlah wisatawan melonjak drastis dari 11,5 juta per tahun menjadi sekitar 16 juta per tahun dalam beberapa dekade terakhir. Lonjakan wisatawan ini mendorong protes dari warga setempat yang menganggap terjadi eksploitasi pada pulau-pulau tersebut.

Canarys Se Agota, salah satu kelompok yang memprotes, menyerukan dukungan untuk aksi mogok makan dan mengajak masyarakat untuk membentuk solidaritas. "Setiap orang yang bergabung dalam rantai manusia mengirimkan pesan kuat kepada pemerintah: Kepulauan Canary tidak mau terus mengorbankan masa depan mereka," kata kelompok tersebut dalam unggahan Facebook yang dipublikasikan pada Rabu, 10 April 2024.

Asociación Tinerfeña de Amigos de la Naturaleza (ATAN), kelompok konservasi setempat, turut mempromosikan aksi protes pada 20 April mendatang. Mereka mengutip "keruntuhan lingkungan dan sosial yang sedang kami alami" sebagai alasan demonstrasi.

Selain itu, kelompok lingkungan bernama Ecologists in Action juga bergabung dalam protes tersebut. Mereka menyalahkan bentuk pariwisata yang berkelanjutan atas berbagai persoalan yang ada. Mereka juga menyoroti terkait penyewaan properti yang membuat warga setempat kesulitan mendapatkan tempat tinggal.

Kelompok tersebut juga menuding pemerintah setempat yang telah menyetujui pembangunan pariwisata berskala besar. Menurut mereka, pembangunan ini dapat memperburuk masalah yang ada, seperti kelangkaan air.

Selain itu, infrastruktur pariwisata seperti kolam renang dan lapangan golf membutuhkan air berskala besar sedangkan curah hujan menurun dan musim kemarau menjadi lebih panjang akibat perubahan iklim.

"Sudah waktunya untuk menuntut perubahan pendekatan dan berteriak, sekali lagi, dari seluruh penjuru pulau, bahwa Kepulauan Canary memiliki batasan," kata mereka.

MICHELLE GABRIELA | CNN I BRITANNICA

Pilihan Editor: Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru Karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

Berita terkait

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

52 menit lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Menarik Malaga Kota Tercerah di Spanyol

2 jam lalu

5 Destinasi Menarik Malaga Kota Tercerah di Spanyol

Malaga, pesisir Costa del Sol, memikat dengan matahari, seni, sejarah, dan kemewahan modern yang memikat.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

3 jam lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

13 jam lalu

Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

Penduduk pulau kecil di Spanyol itu mengatakan bahwa wisatawan berani masuk rumah dan naik ke balkon, bahkan mencuri barang.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

1 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

1 hari lalu

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas.

Baca Selengkapnya

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

1 hari lalu

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

Pantai Prassa, Kimolos, Yunani, air terjernih di dunia menyimpan pesona tak tertandingi

Baca Selengkapnya

Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

1 hari lalu

Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat terlambat kembali ke kapal pesiar

Baca Selengkapnya

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

1 hari lalu

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

Pemerintah Seoul menawarkan Climate Card, tiket transit untuk wisatawan jangka pendek

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

2 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya