Potensi Serangan Balasan Iran ke Israel, Pemerintah Indonesia Pantau Situasi di Timur Tengah

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 13 April 2024 18:30 WIB

Drone milik Angkatan Darat Iran yang baru diresmikan, ditampilkan di Teheran, Iran, 22 Januari 2024. Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran dan perwakilan RI di Timur Tengah sedang memantau situasi di kawasan tersebut, ketika dunia menghadapi potensi serangan balasan Iran terhadap Israel.

Iran telah berjanji akan balas dendam setelah Israel diduga menyerang kompleks kedutaan besarnya di Damaskus, ibu kota Suriah pada 1 April 2024, menewaskan tujuh orang penasihat militer Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

“Ketika mereka menyerang konsulat, mereka seolah-olah menyerang wilayah kami,” kata pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pidatonya pada akhir bulan suci Ramadan, dikutip oleh Reuters. “Rezim jahat melakukan kesalahan dan harus dihukum, dan memang akan dihukum.”

Militer Israel menyatakan belum mengeluarkan instruksi baru kepada warga sipil tentang hal ini, namun meminta masyarakat untuk tetap waspada.

“Selama beberapa hari terakhir, militer telah melakukan penilaian situasi dan menyetujui rencana untuk serangkaian skenario menyusul laporan dan pernyataan mengenai serangan Iran,” kata kepala juru bicara militer Daniel Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Jumat, 12 April 2024.

Menanggapi ketegangan antara dua negara tersebut, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Judha Nugraha mengatakan, “Kemlu bersama KBRI Tehran dan Perwakilan RI di Timur Tengah terus memonitor situasi di kawasan.”

Judha, dalam pesan singkat kepada wartawan pada Jumat, menambahkan bahwa setiap perwakilan RI wajib memiliki rencana kontingensi sesuai standar operasional prosedur (SOP) untuk mengantisipasi situasi kedaruratan bagi pelindungan WNI.

Negara-negara termasuk India, Prancis, Polandia dan Rusia telah memperingatkan warganya agar tidak melakukan perjalanan ke kawasan tersebut, yang sedang rawan konflik akibat perang di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Amerika Serikat John Kirby mengatakan ancaman dari Iran adalah nyata dan dapat dilakukan.

Presiden AS Joe Biden pun mengatakan pada Jumat bahwa ia memperkirakan Iran akan menyerang Israel dalam waktu lebih dekat, dan memperingatkan Iran untuk tidak melanjutkan serangan itu.

Jumlah WNI di Iran sebanyak 376 orang dan mayoritas adalah pelajar/mahasiswa yang menetap di kota Qom, menurut data Kementerian Luar Negeri.

NABIILA AZZAHRA A. | REUTERS

Pilihan Editor: Langkah Nyata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

3 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan keras mengutuk serangan pada perdana menteri Slovakia dan mendoakan agar Robert Fico lekas bugar

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

3 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

3 hari lalu

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

Panglima Garda Revolusi Iran menyatakan Iran tak pernah terhambat dengan sanksi-sanksi Barat.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

4 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

6 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

6 hari lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

6 hari lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya