Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 April 2024 20:00 WIB

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara pada Jumat 12 April 2024 mengunjungi kota perbatasan dekat Myanmar, kata Kementerian Luar Negeri. Ini setelah bentrokan berhari-hari yang menyebabkan pasukan pemerintah militer Myanmar diusir oleh kelompok bersenjata etnis minoritas yang membuat ratusan warga mengungsi.

Menlu Parnpree mengunjungi Kota Mae Sot di Thailand yang terletak di seberang Myawaddy di Myanmar, yang telah direbut dari kendali militer.

“Thailand ingin melihat perdamaian dan dialog,” kata Parnpree kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan rute perdagangan alternatif jika terjadi penutupan jalan akibat pertempuran.

Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan akan meninjau persiapan menghadapi masuknya lebih banyak orang dari Myanmar.

Awal pekan ini, Thailand menyatakan siap menerima 100 ribu orang yang melarikan diri dari Myanmar. Namun, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin pada Kamis memperingatkan bahwa pertempuran tidak boleh meluas ke wilayah udara negaranya.

Advertising
Advertising

Pertempuran antara militer Myanmar dan kelompok bersenjata etnis minoritas telah mengguncang Myawaddy minggu ini. Menyebabkan orang-orang bergegas ke Thailand, tempat ledakan artileri dan tembakan terdengar.

Konflik di Myanmar yang dipicu oleh kudeta militer pada 2021 sering kali menyebabkan orang-orang melarikan diri melintasi perbatasan kedua negara sepanjang 2.400 kilometer.

Pada Kamis, kelompok pemberontak Persatuan Nasional Karen (KNU) mengatakan mereka menggusur pasukan yang setia kepada pemerintah yang didukung militer, yang berlindung di dekat salah satu jembatan di sisi Myanmar.

Kerugian di medan perang

Ketika pertempuran semakin intensif, jumlah orang yang menyeberang ke Mae Sot dari Myawaddy meningkat dua kali lipat minggu ini menjadi sekitar 4.000 orang setiap hari, menurut kantor berita Reuters.

Di antara mereka yang mencoba menyeberang ke Thailand adalah Moe Moe Thet San dan putranya, warga Myawaddy.

“Saya takut dengan serangan udara. Mereka menimbulkan suara sangat keras yang mengguncang rumah saya,” katanya kepada Reuters. “Itulah mengapa saya melarikan diri ke sini. Mereka tidak bisa mengebom Thailand.”

Penguasaan penuh atas Myawaddy akan dipandang sebagai kekalahan yang memalukan bagi pemerintah militer, yang telah menderita serangkaian kekalahan di medan perang dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini memicu kritik yang jarang terjadi terhadap petinggi militer dari para pendukungnya.

Juru bicara militer Myanmar Zaw Min Tun mengonfirmasi kepada wartawan pada Kamis malam bahwa tentara pemerintah “harus mundur” dari markas mereka di Myawaddy, dengan mengatakan hal itu demi keselamatan keluarga mereka.

Dia mengatakan pemerintah dan pihak berwenang Thailand sedang berdiskusi mengenai tentara tersebut, namun tidak memberikan rincian mengenai berapa banyak tentara yang terlibat.

Thailand, yang menyatakan tetap netral dalam konflik Myanmar, telah berupaya melakukan keterlibatan, termasuk pengiriman bantuan, dengan tetangganya sejak Srettha berkuasa Agustus lalu.

Pilihan Editor: Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

1 jam lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

3 hari lalu

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

4 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

7 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

8 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

8 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

9 hari lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

9 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

9 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya