Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Reporter

Jumat, 12 April 2024 15:00 WIB

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Myanmar memadati perbatasan dengan Thailand pada Jumat pagi sehari setelah kota penting Myawaddy yang strategis ke tangan perlawanan anti-junta. Hilangnya kota tersebut merampas pendapatan penting junta Myanmar, yang sudah bergulat dengan perekonomian yang sedang anjlok. Jatuhnya Myawaddy juga memperkuat kelompok pemberontak seperti Persatuan Nasional Karen (KNU) yang memimpin serangan terhadap kota ini.

“Saya takut dengan serangan udara,” kata Moe Moe Thet San, warga Myawaddy yang menyeberang ke Thailand bersama putranya, yang berusia sekitar lima tahun.
“Mereka menimbulkan suara yang sangat keras hingga mengguncang rumah saya,” ujar ibu berusia 39 tahun itu.

Moe Moe adalah salah satu dari mereka yang berkumpul di satu-satunya penyeberangan perbatasan yang beroperasi penuh di Mae Sot. “Itulah sebabnya saya melarikan diri ke sini. Mereka tidak bisa mengebom Thailand,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara akan mengunjungi Mae Sot, tepat di seberang Sungai Moei dari Myawaddy, pada hari Jumat, 12 April 2024. Ia akan menilai menilai masalah ini setelah junta Myanmar kehilangan lebih banyak wilayah dalam pertempuran terakhir melawan kelompok pemberontak.

Juru bicara Junta Zaw Min Tun mengatakan kepada media Myanmar bahwa beberapa pasukannya telah menyerah karena mereka didampingi oleh keluarga mereka. Pembicaraan dengan Thailand sedang berlangsung untuk pemulangan mereka.

Advertising
Advertising

Myanmar berada dalam kekacauan sejak 2021, ketika militer yang berkuasa menggulingkan pemerintahan sipil terpilih. Berkuasanya junta memicu protes luas yang ingin ditumpas dengan kekerasan brutal.

Kemarahan yang membara terhadap junta berubah menjadi gerakan perlawanan bersenjata berskala nasional. Kelompok perlawanan berkoordinasi dengan kelompok pemberontak etnis yang sudah mapan untuk menantang militer di sebagian besar negara Asia Tenggara.

Sekitar 200 personel militer Myanmar mundur pada hari Kamis ke sebuah jembatan yang menghubungkan ke Mae Sot. KNU menyatakan mereka telah menguasai Myawaddy.

<!--more-->

Berita terkait

Mulai Desember, Wisatawan Indonesia Wajib Daftar ETA untuk Masuk Thailand

4 jam lalu

Mulai Desember, Wisatawan Indonesia Wajib Daftar ETA untuk Masuk Thailand

Sistem ini merupakan bagian dari upaya Thailand yang lebih luas untuk meningkatkan keamanan nasional dan memperbaiki manajemen arus pengunjung.

Baca Selengkapnya

Thailand Kembali Berencana Tarik Pajak Turis, Wisatawan Asing Harus Rp138 Ribu Per Orang

11 jam lalu

Thailand Kembali Berencana Tarik Pajak Turis, Wisatawan Asing Harus Rp138 Ribu Per Orang

Langkah ini bertujuan menstimulasi pendapatan pariwisata Thailand, dengan target mencapai 3 triliun baht atau sekitar Rp1.379 triliun tahun in

Baca Selengkapnya

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

1 hari lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Thailand Larang Pemotretan Prewedding dan Iklan di Kuil Kerajaan

1 hari lalu

Thailand Larang Pemotretan Prewedding dan Iklan di Kuil Kerajaan

Terletak di dekat Istana Agung Thailand dan Wat Pho, Bangkok, Wat Rajabopit dibangun pada masa pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V) pada 1869

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

2 hari lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

3 hari lalu

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

Angkatan Laut Italia dan TNI AL sepakat memperkuat kerja sama untuk mempertahankan infrastruktur penting yang sebagian besar berada di bawah air

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

3 hari lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

3 hari lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

4 hari lalu

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

4 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya