Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 April 2024 13:06 WIB

Presiden AS Joe Biden bereaksi di samping Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, saat Presiden Israel Isaac Herzog berbicara dengan korban selamat Holocaust, Rena Quint, di Hall of Remembrance of the Yad Vashem Holocaust Memorial museum di Yerusalem, 13 Juli 2022. Menahem Kahana/Pool melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman menyediakan 25 juta euro atau setara Rp 433 miliar bagi para penyintas Holocaust di Israel. Dana ini untuk membantu mereka mengatasi dampak serangan Hamas dan perang Gaza.

Masing-masing dari 113.000 orang Yahudi yang selamat di Israel akan menerima pembayaran satu kali sebesar 220 euro, menurut Claims Conference. Ini adalah organisasi yang mencari ganti rugi bagi para penyintas Holocaust dan bekerja sama dengan pemerintah Jerman dalam skema tersebut.

“Banyak orang yang selamat dari Holocaust sangat terpukul oleh serangan Hamas,” kata juru bicara Kementerian Keuangan Jerman, merujuk pada hilangnya rumah atau sistem pendukung dalam bentuk perawatan.

Dana tambahan tersebut ditujukan untuk membantu para korban Holocaust dalam situasi perang yang menakutkan.

Gideon Taylor, Presiden Claims Conference, memuji dana dari pemerintah Jerman tersebut. Ia mengatakan dana itu merupakan pesan solidaritas dari Jerman kepada para penyintas Holocaust di Israel.

Advertising
Advertising

Pembayaran tersebut didistribusikan di Israel bekerja sama dengan Claims Conference dan Otoritas Hak Penyintas Holocaust pemerintah Israel, kata kementerian tersebut.

Jerman adalah pendukung setia Israel dalam menghadapi serangan Hamas. Hal itu didorong oleh pembantaian enam juta orang Yahudi oleh Nazi selama Holocaust di masa lalu.

Perang di Jalur Gaza pecah setelah kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober terhadap Israel, yang menyebabkan 1.170 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut data Israel.

Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 33.545 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.

NDTV

Pilihan editor: Lebaran di Rumania, WNI Salat Id Bersama dan Makan Makanan Khas Indonesia

Berita terkait

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

51 menit lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

4 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

15 jam lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

15 jam lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

23 jam lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

1 hari lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

1 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

1 hari lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya