Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Selasa, 9 April 2024 21:00 WIB

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Turki membatasi ekspor puluhan jenis produk ke Israel sebagai bagian dari upaya mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan yang “cukup dan tidak terputus” ke Gaza. Kementerian Perdagangan Turki pada Selasa, 9 April 2024, menyoroti penderitaan rakyat Palestina di Gaza, yang telah menjadi korban pembombardiran dan blokade ketat Israel sejak 7 Oktober 2023, setelah kelompok Hamas menyerbu Israel selatan dan menewaskan 1.139 orang.

Serangan dan blokade Israel sejak itu telah menewaskan 33.207 orang dan melukai lebih dari 75.933 lainnya. Operasi militer yang terus berlanjut juga mengakibatkan pengungsian internal jutaan warga Gaza dan penghancuran infrastruktur sipil.

Turki mengatakan Israel secara terang-terangan dan terus-menerus melanggar hukum internasional, mengabaikan desakan gencatan senjata dari komunitas internasional, dan belum melaksanakan resolusi maupun putusan PBB dan Mahkamah Internasional (ICJ).

“Sehubungan dengan hal tersebut, Turki telah memutuskan untuk membatasi ekspor yang termasuk dalam kelompok produk yang ditentukan dalam Lampiran ke Israel, mulai 9 April 2024,” demikian keterangan Kementerian Perdagangan Turki dalam pernyataan resmi, yang diunggah di platform media sosial X pada Selasa, 9 April 2024.

Keputusan tersebut menyusul janji Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan sehari sebelumnya, bahwa Turki telah memutuskan untuk mengambil “serangkaian tindakan terhadap Israel” sampai gencatan senjata terwujud dan Israel mengizinkan masuknya bantuan ke Gaza. Fidan menjanjikan hal itu setelah Israel menolak permintaan Turki pada Senin, 8 April 2024, untuk ikut bersama negara lain mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui jalur udara.

Kementerian Turki mengatakan keputusan ini akan tetap berlaku sampai Israel mengumumkan gencatan senjata segera di Gaza dan mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang “cukup dan tidak terputus” ke Gaza. Meski telah mengecam serangan gencar di Gaza, Turki tetap mempertahankan hubungan dagang dengan Israel sebelum pembatasan ekspor ini. Polisi di Istanbul menahan puluhan pengunjuk rasa yang menuntut diakhirinya perdagangan dengan Israel pada Sabtu lalu.

Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terhadap Israel dan konflik di Gaza menjadi faktor kunci yang menyebabkan partainya kalah dalam pemilu lokal pada 31 Maret lalu, ketika Partai Kesejahteraan Baru (Yeniden Refah) mendapat dukungan lebih karena sikapnya yang lebih tegas terhadap Gaza.

Menurut data Majelis Eksportir Turki (TIM), meskipun perdagangan dengan Israel telah menurun sejak 7 Oktober 2023, sejauh ini ekspor ke Israel telah meningkat setiap bulan pada 2024. Namun, data TIM mengungkap total ekspor pada kuartal pertama tahun ini berjumlah US$1,1 miliar (Rp17 kuadriliun), turun 21,6 persen dibandingkan tahun lalu.

Kementerian Perdagangan Turki mengatakan pihaknya telah berhenti mengirim barang apa pun ke Israel yang dapat digunakan untuk tujuan militer, walau sudah lama Turki lama tidak melakukan dan tidak mengizinkan penjualan produk atau layanan apa pun yang dapat digunakan untuk keperluan militer Israel.

Surat edaran Kementerian Perdagangan Turki mencantumkan 54 jenis produk yang akan berhenti diekspor ke Israel, termasuk mesin konstruksi, senyawa dan pupuk kimia, beberapa jenis produk aluminium dan baja, cat, kabel listrik, bahan konstruksi, bahan bakar dan lain-lain.

Balasan dari Israel
Menyikapi pembatasan terbaru ini, Menteri Luar Negeri Israel pun angkat bicara. Israel Katz berbicara kepada Erdogan melalui X, menyebut presiden itu “sekali lagi mengorbankan kepentingan ekonomi rakyat Turki atas dukungannya terhadap para pembunuh Hamas di Gaza”.

“Israel tidak akan tunduk pada kekerasan dan pemerasan dan tidak akan memaafkan pelanggaran sepihak terhadap perjanjian perdagangan dan akan mengambil tindakan paralel terhadap Turki yang akan merugikan perekonomian Turki,” ujarnya.

Ia lantas mengumumkan pihaknya telah memerintahkan untuk menyiapkan daftar produk lain yang akan dilarang oleh Israel untuk diekspor oleh Turki. Tak berhenti di situ, Katz mengatakan Israel bakal menghubungi Amerika Serikat (AS) untuk meminta penghentian investasi di Turki hingga menyerukan sanksi terhadap negara tersebut.

“Sebagai tambahan, saya memerintahkan untuk menghubungi negara-negara dan organisasi-organisasi di AS, menghentikan investasi di Turki dan mencegah impor produk dari Turki, dan kepada teman-teman kita di Kongres AS agar memeriksa pelanggaran undang-undang boikot dan menjatuhkan sanksi yang sesuai terhadap Turki,” tulisnya.



REUTERS

Pilihan editor: H-1 Lebaran, 415.451 Kendaraan Melintasi Tol Trans Sumatera

Advertising
Advertising

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

16 menit lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

1 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

3 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

5 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

14 jam lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

14 jam lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

15 jam lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

15 jam lalu

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

AS akan mengirim amunisi tank dan kendaraan taktis untuk Israel meskipun Biden sebelumnya menghentikan penggunaan bom atas serangan Rafah.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

19 jam lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

20 jam lalu

Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

Joe Alwyn tergabung dalam Artist4Ceasefire yang menyerukan gencatan senjata di Palestina

Baca Selengkapnya