Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 6 April 2024 05:00 WIB

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Turki telah menangkap dua orang tersangka atas dugaan menjadi mata-mata untuk intelijen Israel, kata Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya pada Jumat, 5 April 2024. Penangkapan ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian pembekukan tersangka mata-mata oleh Turki tahun ini.

Sejak awal tahun, pihak berwenang negara tersebut telah menahan atau menangkap serta mendakwa puluhan orang yang diduga memiliki hubungan dengan badan intelijen Israel, Mossad.

Pengadilan Turki pada bulan Januari memerintahkan penangkapan 15 orang dan deportasi delapan orang lainnya atas dugaan memiliki hubungan dengan Mossad dan menargetkan warga Palestina yang tinggal di Turki. Pada Februari lalu, tujuh orang lagi ditahan atas dugaan menjual informasi kepada Mossad. Kemudian pada Maret, polisi menahan tujuh orang tersangka.

Para pemimpin Turki dan Israel saling melontarkan kecaman di depan umum sejak perang Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas dimulai pada Oktober 2023. Turki telah memperingatkan Israel akan “konsekuensi serius” jika mereka mencoba memburu anggota Hamas yang tinggal di luar wilayah Palestina, termasuk di Turki.

Yerlikaya mengatakan bahwa polisi telah menahan delapan orang yang diyakini mengumpulkan dan menjual informasi kepada Mossad tentang individu dan perusahaan yang menjadi sasaran di Turki. Dari delapan orang tersebut, dua di antaranya telah ditangkap sementara enam dibebaskan dengan syarat.

“Kami tidak akan pernah membiarkan kegiatan spionase yang dilakukan di dalam perbatasan negara kami melanggar persatuan dan solidaritas nasional rakyat kami. Kami sedang melakukan pengejaran,” katanya di platform media sosial X.

Seorang pejabat keamanan Turki mengatakan penggerebekan yang dilakukan di Istanbul menargetkan seorang detektif swasta Turki dan istrinya, yang diyakini terlibat dengan Mossad dari 2011 – 2020.

Pejabat tersebut, seperti dikutip Reuters, mengatakan bahwa detektif itu sebelumnya telah bertemu dengan anggota Mossad di Austria, Swiss dan Jerman dan menggunakan saluran komunikasi pribadi untuk tetap berhubungan dengan mereka.

Detektif tersebut “mendapatkan penghasilan yang signifikan” dari keterlibatannya, dan membentuk jaringan yang terdiri dari sembilan orang, kata pejabat itu. Sumber tersebut menambahkan bahwa para anggota jaringan telah mengaku dan detektif serta istrinya telah ditangkap.

REUTERS

Pilihan Editor: Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

Berita terkait

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

47 menit lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

1 jam lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

3 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

14 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

18 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

19 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

20 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

22 jam lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

22 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya