Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
TEMPO.CO, Jakarta - Iran mengadakan pemakaman pada Jumat, 5 April 2024 bagi tujuh korban jiwa yang tewas dalam serangan udara di kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah awal pekan ini, yang diduga dilakukan oleh Israel.
Pemakaman tersebut bertepatan dengan Hari Quds Sedunia, ajang Iran menggelar demonstrasi besar-besaran pro-Palestina dan anti-Israel di seluruh negeri tahun ini. Perayaan Quds jatuh pada hari Jumat terakhir pada bulan suci Ramadan setiap tahunnya.
Televisi pemerintah memperlihatkan para demonstran membawa gambar para korban yang terbunuh dan spanduk dengan slogan-slogan bertuliskan “Matilah Israel” dan “Matilah Amerika”.
Pemimpin kelompok militan Jihad Islam Palestina (PIJ) Ziad al-Nakhala ikut serta dalam unjuk rasa tersebut, media Iran melaporkan.
Israel telah lama menargetkan instalasi militer Iran di Suriah dan proksinya, namun serangan hari Senin adalah pertama kalinya Israel berhasil menghantam kompleks kedutaan besar.
Mereka yang tewas dalam serangan itu adalah dua jenderal dan lima penasihat militer Iran, termasuk komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mohammad Reza Zahedi. Korban lainnya adalah Mohammad Hadi Haji Rahimi, Hossein Amanollahi, Seyed Mehdi Jaladati, Mohsen Sadaqat, Ali Agha Babaei and Seyed Ali Salehi Rozbahani, menurut kantor berita Iran IRNA.
Peti mati dua petugas yang terbunuh dipajang saat acara pemakaman di Teheran, diiringi nyanyian duka keagamaan. Beberapa orang yang hadir mengibarkan bendera Palestina. Ketujuh petugas tersebut diperkirakan akan dikuburkan pada Jumat malam.
Iran bersumpah akan melakukan pembalasan yang keras, mendorong angkatan bersenjata Israel untuk mengerahkan lebih banyak pasukan untuk unit pertahanan udara dan menangguhkan cuti bagi semua unit tempur.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berkata, “Rezim Zionis akan dihukum oleh tangan orang-orang pemberani kami. Kami akan membuatnya menyesali kejahatan ini dan kejahatan lain yang telah dilakukannya.”
Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Kamis bahwa negaranya akan menyakiti “siapa pun yang menyakiti kami atau berencana untuk menyakiti kami”.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
14 hari lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.